53. Antara kau dan dia

136 6 0
                                    

Lion dan Rio menunggu Raina sampai Mang Dimas datang menjemputnya.

Tak ada percakapan diantara mereka.

Lion memetik bunga dibelakangnya dan meletakkannya ditelinga kanan Raina.

"Duhh Cantiknya" Ucap Lion.

Raina terkejut, Ia menatap Lion penuh tanda tanya.

"Ettt jangan dilepas" Sahut Lion saat Raina hendak mengambil bunga di telinganya.

"Bagusan disitu, Cantik banget. Udah kayak Miss Universe. Yang ini malah lebih cantik dari Miss Universe" Ucap Lion.

Raina tersenyum menatap Lion.

"Emm...Emm" Tiba-tiba Rio tersendak.

"Lo kenapa yo?" Tanya Lion.

"Keselek linggis" Balas Rio.

Beberapa menit kemudian, Mang Dimas telah datang.

"Itu Mang Dimas" Ucap Lion.

Mang Dimas turun dan membukakan pintu untuk Raina.

"Hati-hati ya Rai, Jangan lupa mandi, makan terus tidur ya" Sahut Lion.

"Ga sekalian Pipis, cuci kaki, gosok gigi, Gebyur-gebyur oi, Ley?" Sahut Rio dari belakang.

"Itu boleh juga tu, Pokoknya harus istirahat dirumah." Ucap Lion pada Raina.

Raina tersenyum.

Mobil Raina melaju meninggalkan Lion dan Rio.

"Yuk ley" Ucap Rio.

"Kemana? " Tanya Lion.

"Kerumah Mirnaaaa, gimana sih lo. Tau ah. Ngambek lagi gue!" Ucap Rio sembari berjalan meninggalkan Lion.

"Ngambek aja, emang lo mau naik apa kesana kalau ga sama gue? hahahah" Sahut Lion.

"Lionnnnnnnnnnnnn" Teriak Rio.

"Hahahaha, yuk cabut. Alay lo!" Ucap Lion sambil tertawa.

****
Setelah beberapa menit menempuh perjalanan,
Mereka telah sampai didepan rumah Mirna.

"Permisi, Spada" Ucap Rio.

"Rio? lo sama Lion juga?" Tanya Mirna.

"Iya, gapapa kan?" Sahut Rio.

"Gapapa kok, yuk masuk" Ucap Mirna.

"Emm gausah Mir, Rio cuma mau ambil buku. Iya kan? " Sahut Lion.

"Engga kok, sekalian masuk juga. Numpang minum boleh ga by? Aku haus nihhh" Ucap Rio pada Mirna.

"Loh gimana sih lo yo!" Sahut Lion.

"Haus gue, Bentar ya" Ucap Rio.

Rio bergegas masuk ke dalam rumah Mirna.

"Masuk Ley" Ucap Mirna.

Akhirnya, Lion memasuki rumah Mirna.

Betapa ia dibuat terkejut, sudah ada Alissa dan Putri disana.

Rasanya ingin segera pergi saja dari sini.

"Eh Lion" Sahut Alissa.

Alissa mendekati Lion yang masih berdiri didekat pintu.

"Minum dulu Ley, Kamu pasti haus kan?" Tanya Alissa.

Ia menyodorkan sebuah gelas minuman pada Lion.

Namun, Lion menolaknya dengan halus.
"Ga, Makasih Al" Balas Lion.

"Yaudah sini duduk dulu, Lagian kamu masih nungguin Rio kan?" Sahut Alissa kemudian.

Lion duduk diatas sofa milik Mirna, Ia menatap Rio yang malah asyik berpacaran dengan Mirna.
Apa Rio sudah lupa bahwa Lion memang tidak suka dengan Alissa?

"Ley, Kamu kok diem aja sih?" Tanya Alissa yang duduk di samping Lion.

Lion tetap diam tanpa membalas pertanyaan Alissa.

"Ley, lu ngajak ngobrol Alissa kek, apa gitu" Ucap Rio.

"Gue kesini cuman mau nganterin lo ya, Lo tadi katanya mau ambil buku doang. Tapi sekarang lo malah pacaran. Ga konsisten banget sih. Udah ah gue balik dulu, Lo pulang aja sendiri!" Sahut Lion kemudian berdiri dan beranjak pergi.

"Loh ley mau kemana?" Tanya Alissa.

"Pulang" Balas Lion dengan wajah kesal.

"Ley jangan gitu dong ley, Yaudah gue balik duluan ya semuanya bay" Ucap Rio sembari menyusul Lion.

***
Lion dan Rio meninggalkan rumah Mirna dengan mobil milik Lion.

Didalam perjalanan, Mereka pun memulai percakapan.

"Ley?" Sahut Rio memecahkan keheningan.

"Hm" Balas Lion.

"Lo marah ya sama gue?" Tanya Rio.

"Ga" Sahut Lion.

"Ley jangan gitu dong, kan kita baru aja baikan. Kok sekarang malah gentian lo yang marah sih. Ah ga asik" Ucap Rio.

"Emang ga asik" Balas Lion.

"Leyy jangan gitu dong" Ucap Rio.

"Lagian lo, ga konsisten." Jawab Lion.

"Ya gue minta maaf deh, Maafin yak" Ucap Rio dengan muka memelas.

"Dimaafkan" Sahut Lion.

"Nah gitu dong. baru sohib gue nih" Ucap Rio.

"Ley?" Tanya Rio kembali.

"Apaan?" Sahut Lion.

"Gimana hubungan lo sama Raina?" Tanya Rio.

"Baik, ngapain nanyain itu?" Balas Lion.

"Ya gapapa gue heran aja kenapa lo betah banget sama Raina. Secara dia kan cuek abis, jangankan nemenin tanya kabar lo aja dia hampir ga pernah kan? " Ucap Rio.

"Raina itu lebih suka kasih bukti daripada cuman sebuah ucapan/perkataan" Balas Lion membela.

"Tapi masa iya sih seorang pacar nanyain kabar ga pernah? emang ga khawatir apa pacarnya direbut orang? In a fact lo kan ganteng Ley" Ucap Rio.

"Gue yakin dia pasti juga cemburu Yo, ya cuman dia mau mencoba percaya aja sama gue" Sahut Lion.

"Ley ley lo itu terlalu baik jadi cowok, lama-lama lo dibabu sama Raina" Ucap Rio.

"Ishh jangan asal ngomong lo! entar mulut lo gue cocol pake spion!" Sahut Lion.

"Waduh, Sarkas amat lu sama gue?! , By the way Ley. Lo ga kepikir buat nengok ke Alissa dikit?  " Tanya Rio.

"Yo, gue kan udah pernah bilang kalau gue ga suka sama Alissa. Lo juga tau kan gimana sikap dia?" Balas Lion.

"Kalau sikap mah bisa dirubah Ley, Tapi nih ya, In a fact si Alissa kan cantik tuh, Body nya juga uuuu mantap, Dia juga lumayan pinter, lagian dia juga anak hits di sekolah kita" Ucap Rio.

"Nah itu, Kalau sifat Alissa aja bisa dirubah. Apalagi sifat dingin Raina! Udah pasti lebih bisa lagi" Sahut Lion.

"Tapi ley..." Ucap Rio.

"Sssst udah, pusing gue denger ocehan lo daritadi!" Sahut Lion.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang