Tak terasa tes ujian akselerasi semakin dekat
ya! SMA LENTERA NUSANTARA biasa mengadakan ujian akselerasi yang disediakan untuk siswa pintar yang dapat hak istimewa menempuh kegiatan belajar selama 2 tahun saja.
"Leyy? " Sapa Devan tiba-tiba dari belakang bangku kelas Lion.
"Kenapa?" Sahut Lion sambil menengokkan kepalanya ke belakang menghadap Devan.
"Lo kenapa sih jadi rajin belajar?" Tanya Devan.
"Loh, emang salah kalau gue berubah jadi lebih baik? " Ucap Lion.
"Ya engga sih, cuman lo bener-bener ga biasanya. lo juga jadi jauh sama kita-kita" Jawab Devan.
Jujur saja, akhir-akhir ini. Lion juga jarang terlihat bersama kedua temannya. Ia lebih sering menyibukkan diri dengan belajar dan mengunjungi perpustakaan atau paling mentok ia hanya menghampiri Raina.
"Engga ah, perasaan lo aja kali" sahut Lion.
Devan pun hanya menyeritkan dahinya dan tak tertarik lagi bertanya lebih panjang pada Lion.
Ia tau benar siapa Lion. Jika ia sudah seperti ini menandakan bahwa ia memang benar-benar tak mau memberitahu apa yang dirasakannya.
Didalam Kelas Raina.
"Al!" Sahut Mirna anggota geng Alissa pada Alissa.
"Kenapa sih? " Ucap Alissa.
"Gue tadi lihat si Ratu Cantik lo itu berangkat bareng Lion" Sahut Mirna.
Ucapan Mirna ini membuat Alissa naik darah.
"Ratu Cantik? siapa? Raina maksud lo? " Tanya Alissa pada Mirna.
"Iyalah, siapa lagi? Kurangajar banget kan dia?" Ucap Mirna.
"Bener-bener harus dikasih pelajaran tuh dia!" Sambung Putri. Anggota geng Alissa.
Tiba-Tiba saat Alissa sedang naik darah dan panas-panasnya, Raina datang dari perpustakaan sambil membawa buku yang baru ia pinjam ke dalam kelas.
"Sini lo! " Sahut Alissa sambil menarik
tangan Raina.Saat Alissa sedang mengayunkan tangannya yang hendak menampar pipi Raina, Tiba-tiba ada tangan seseorang yang menahan Alissa.
Raina hanya memejamkan mata pasrah saat tangan Alissa hendak menampar pipinya.
Sesaat Alissa terdiam, dan melihat kearah tangan yang menahannya
"Mau ngapain lo! " Sahut Lion.
yaps! tangan itu milik Lion. Lion lah yang menahan tangan Alissa.
" Eh Lion, Kok bisa ada disini sih? " Tiba-tiba Alissa tertunduk Malu saat Lion yang menghentikan tangannya.
Raina yang mendengar suara Lion kemudian membuka matanya.
dirinya hanya terdiam melihat percakapan Lion dengan Alissa."Jawab dulu pertanyaan gue! mau lo apain Raina?" Sahut Lion.
"Maa...uuu " Alissa hanya bisa terbata-bata tak sanggup mengatakan yang sebenarnya pada Lion.
"Mau nampar Raina lah, Iyakan Al? " Ucap Mirna.
Shit! Mirna malah berkata seperti itu! membuat Alissa makin kesal saja! Ucapan Mirna jelas membuat image Alissa rendah dimata Lion.
"What? bener kata Mirna? " Tanya Lion pada Alissa.
"E..ngg.aaa kok, Iya kan, Rai? " Sahut Alissa menanyakan hal itu pada Raina.
Lion menatap Raina,
Raina menganggukan kepala, Tanda bahwa ia mengiyakan pertanyaan Alissa."Tuh liat! gue ga mau ngapa-ngapa in dia" Ucap Alissa.
"Loh gimana sih! Kan tadi dia udah kurangajar sama lo Al!" Sahut Mirna tiba-tiba.
Alissa menatap Mirna dengan tatapan tajam.
"Al! Mulai sekarang, Gue udah ga mau lihat muka lo didepan gue! , dan satu lagi! Kalau lo berani nyentuh Raina sedikit aja, Gue ga segan-segan laporin ini ke kepala sekolah biar kelar sekalian!" Ucap Lion tegas.
"Jaa..ngg...aan Leyy!" Sahut Alissa ketakutan.
"Rai? Lo gapapa kan?" Tanya Lion dengan wajah penuh khawatir pada Raina di sampingnya.
Raina hanya menggelengkan kepala lalu ia berlalu begitu saja, Kembali menuju bangku kelasnya.
Setelah Raina kembali, Lion beranjak keluar meninggalkan kelas Raina.
Sementara Alissa, masih menyimpan dendam pada Mirna yang tak sama sekali membelanya.
"Mir! Lo apa-apa an sih! Kenapa lo ga ngebelain gue! " Sahut Alissa dengan muka amarahnya pada Mirna.
"Ya sorry Al, tapi emang begitu kan aslinya? Lagian tadi juga Lion nanya kejadian sebenarnya, ya gue jawab aja" Sahut Mirna.
"Bego banget sih lo! Pergi lo! Ga usah nyamperin gue lagi! " Ucap Alissa.
"Yaudah, gue juga ga tau, santai aja kali. Cabut dulu gue, Ke kantin. males banget juga ikut pelajaran. Bay! " Ucap Mirna seakan tak merasa bersalah.