31.Alone

186 9 0
                                    

Niatnya, dari awal sebenernya Raina akan menyaksikan penampilan Lion balapan di sirkuit.
Tetapi, karena kakaknya sedang butuh teman untuk mengobati lukanya.
Akhirnya, Raina malah harus terpaksa pulang dan meninggalkan Lion.

"Ley! Raina mana?" Tanya Devan yang baru saja muncul dari membeli minuman.

"Pulang" Jawab Lion singkat dengan nada lemas.

"Sama siapa?" Tanya Devan kemudian.

"Kakaknya" Jawab Lion.

"Kakak? Emang dia punya kakak?" Tanya Devan.

"Punya, Baru pulang dari Ausie. Kakaknya itu mantan nya Aurel" Sahut Lion.

"Senasib dong sama lo" Ucap Devan.

Lion hanya menatap sinis Devan.

"Hehe, Ga. Becanda ley! Serius amat sih buset dah" Sahut Devan.

"Tenang aja, Walaupun Raina ga bisa nontonin lo balapan, Kita berdua selalu ada kok buat lo. Iya ga yo?" Ucap Devan.

Namun, Rio sudah tak ada disamping mereka.
Ternyata Rio sedang asyik menawar minuman yang ia beli bersama Devan tadi.

"Bang, 5000 deh bang." Ucap Rio.

"Ga bisa, 6000 den. Sudah saya tambahin sama untungnya"

"Cuman tambahin 1000 aja atuh den"

"Ya elah bang, abang juga. cuman korting 1000 aja kagak mau"

"Astaga Rioo! Cuman nambahin 1000 aja susah lo. Nih gue bayarin!" Ucap Devan yang datang tiba-tiba.

Setelah itu, mereka kembali menyusul Lion yang sedang bersiap-siap.

"Van, tumben lo bayarin gue. Ada angin apa?" Sahut Rio.

"Dih, Ke-PD an lo! ini Uang Lion" Ucap Devan.

"yah,Kirain" Sahut Rio.

Ketika Lion sedang bersiap-siap...

"Ley? Gue balik duluan ya" Ucap Adam.

"Loh, lo ga tanding?" Tanya Lion.

"Males, lagi ga enak hati gue" Jawab Adam.

"Ya, gue tau perasaan lo. Yaudah, hati-hati ya lo" Ucap Lion.

"Ok, Thanks ley! Semangat yak" Jawab Adam yang kemudian berlalu meninggalkan Lion.

"Ley! Ini lo minum dulu" Sahut Devan.

"Thanks Van" Jawab Lion.

Lalu, saat Lion usai meneguk minuman nya,
Ia bergegas untuk menempatkan diri di sirkuit.

"Semangat Ley!" Ucap Devan.

Tak apa,
Kali ini aku tak melihat wajahmu di tribun,
Tapi aku yakin,
Suatu saat nanti kau pasti akan berdiri menatapku, memberiku semangat dan menjadi alasan atas kemenangan ku

Suara motor balapan pun, semakin riuh terdengar.
Begitu juga suara penonton.

Lion melaju cepat dengan motor balapnya,
Walau sekarang ia tak lagi bersama dengan Niko, Techinian nya yang lama.

Tak lama, waktu Balapan pun usai.

Saatnya Lion pulang dan mengistirahatkan badannya.

Disisi lain,
Dirumah Raina.

"Kak, Udah dong kak" Sahut Raina yang melihat kakaknya hanya menunduk terdiam.

"Kakak masih sayang sama Aurel" Ucap Nathan.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang