40. Hukuman

153 6 0
                                    

Saat bel berbunyi,
Mereka berempat segera menuju kelas mereka masing-masing.

Jam pelajaran dimulai,
Para murid anak kelas 12 MIPA 1 sangat fokus dengan mata pelajaran pertama mereka FISIKA.

Namun, berbeda dengan Lion.
Ia malah asyik menggambar.

Ibu guru yang mengajar, sedikit menoleh ke arah Lion.

sebelum Lion habis ditangan ibu guru, Raina terlebih dahulu menghentikan aktivitas Lion.

"Ssst!" Sahut Raina memanggil Lion disebelahnya.

"Hmm?" Lion melihat arah Raina.

Raina memutar matanya menunjuk arah ibu guru yang sejak daritadi melihat Lion.

Namun, Lion masih belum mengerti apa maksud Raina.

"Apaan sihh! Nih Lo baca! Bagus kan? " Tanya Lion sembari memperlihatkan secarik kertas berlukiskan grafiti yang tertulis 'Raina Adrina'

Raina menarik kertas itu dan meremasnya menjadi bentuk bulat.

"Rai? apaan sih kok lo rusak?" Ucap Lion.

Benar saja, Ibu Guru fisika melihat kejadian itu dan menghampiri bangku Lion dan Raina.

"Ngapain kalian berdua!" Sahut Ibu guru.

"ii...nn..ii bu, Mau diskusiin pelajaran ibu hehe" Ucap Lion sembari menggaruk kulit kepalanya yang tak gatal.

Raina mencoba menyembunyikan kertas milik Lion.

"Itu apa ditangan kamu Raina? Coba bawa sini! Ibu mau lihat" Sahut Ibu Guru.

"Ee..ngg..aa kok bu, Ini coret-coretan saya" Balas Raina.

"iya, Mana ibu lihat" Sahut Ibu guru lalu, Mengambil kertas ditangan Raina.

Ibu guru itu membacanya kemudian.

"Raina Adrina" Ucap Ibu guru lalu melirik ke arah Raina.

Murid sekelas pun sontak berteriak.

"Cieeee"

"Apa ini! Kalian mau main-main sama pelajaran saya!" Sahut Ibu guru

Lion dan Raina hanya saling bertatapan.

"Kalian berdua pergi ke tengah lapangan,  Hormat ke bendera sampai pelajaran saya selesai!" Ucap Ibu guru tegas.

"Ta..p...i bu" Sahut Raina.

"Ga ada tapi-tapi an Raina! Laksanakan!" Ucap Ibu guru dengan nada tinggi.

Lion dan Raina berjalan keluar kelas.

Raina berjalan mendahului Lion.

"Rai!Rai!" Sahut Lion dari belakang.

"Tunggu Rai" Ucap Lion berusaha menyamakan langkah kaki Raina.

"Maaf, Gue ga maksud buat lo dihukum sama Bu guru" Sahut Lion memohon.

Raina tetap diam dan melanjutkan langkahnya.

"Sini" Ucap Lion sembari menarik tangan Raina menepi untuk duduk di depan kelas dekat halaman.

"Lo mau maafin gue?" Tanya Lion.

Raina hanya menatap Lion lalu meninggalkan nya.

Raina berjalan menuju perpustakaan,
Lion masih berusaha mengikuti Raina dan masih setia memohon maaf padanya.

Namun, tetap saja tak ada sahutan dari Raina.

Raina tetap duduk sambil membaca buku tanpa menghiraukan Lion.

"Rai, Maafin gue dongg Pliss" Ucap Lion memohon.

"Sssst!" Sahut petugas perpustakaan.

Sampai bel pulang tiba pun,
Raina mendahului Lion keluar.

"Loh Rai? Lo ga balik bareng sama gue?" Tanya Lion.

Raina tetap berjalan keluar.

Lion diam dan tak mengikuti Raina.
Ia hanya berdiri didepan kelas.

"Ji, Aji!" Sahut Lion.

"Eh lo Ley, Tumben manggil gue, Kenapa?" Ucap Aji.

"Gue nitip Raina ke lo ya? Lo bisa ga anter dia pulang?" Tanya Lion.

"Lo yakin nih nyuruh gue nganter Raina, Kenapa ga sama lo aja?" Ucap Aji heran.

"Bukan urusan lo, Jadi lo mau ga nih nganter Raina?" Sahut Lion kembali.

"Iya iya" Sahut Aji.

"Anter dia sampai ke depan rumah, harus selamat, ekstra safety! Helm, Sarung tangan,  Jaket harus komplit!" Ucap Lion.

"Ya ampun Leyy, Emang lo pikir Raina artis apa? " Sahut Aji.

"Lebih dari artis, Tanggung jawab gue tuh. Awas aja lo! Kegores dikit, Gue tendang sampe arab lo!" Ucap Lion.

"Wah jauh dong" Sahut Aji.

Lalu, Aji berjalan menemui Raina.
Namun, tak semudah itu Lion melepaskan Raina bersama oranglain.

Lion mengikuti Raina bersama Aji dibelakang menggunakan motornya.

"Rai, Pulang bareng yuk" Ucap Aji.

Aji menghampiri Raina dengan motornya.

Raina menyeritkan dahinya heran, Sudah lama sekali ia tak pulang bersama Aji. Terakhir kali adalah saat kelas 10 dimana saat itu hanya Aji satu-satu nya teman yang ia kenal.

"Udah ayo Naik" Sahut Aji.

Raina menurut, Ia menaiki motor Aji.
Sementara Lion mengikutinya dari belakang.

Sesampainya dirumah Raina.

"Makasih" Sahut Raina.

"Sama-sama Rai, Gue balik dulu ya" Ucap Aji.

"Lo ga mampir?" Tanya Raina.

"Kapan-kapan aja Rai, Panas. Gue keburu ngantuk" Sahut Aji.

"Oh, Ok" Sahut Raina.

Aji memutarbalikkan motornya, dan berjalan pulang.

Lion mengamati nya dari seberang sambil menatap rumah Raina.

Ia mencoba menelepon Raina dengan ponselnya.

Raina mereject telepon dari Lion.

Lion mendekati pagar Raina.

Namun, ia kembali dan tak jadi masuk ke dalam rumah Raina.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang