43. My Hair

143 6 0
                                    

Raina membiarkan rambut panjangnya terpotong.

Ia mengikhlaskan rambutnya yang tergerai panjang itu hilang begitu saja.

Tak lama, Alissa pergi meninggalkan Raina tanpa rasa bersalah.

Raina berjalan keluar dari Toilet sambil berlari.

"Rai! Lo kenapa?" Tanya Lion saat melihat rambut Raina yang berantakan.

Sekarang, Rambut panjang itu hanya tinggal tergerai sampai dada Raina.
Bahkan potongan itu terlihat sangat tidak simetris&Rapi.

"Sini sama gue" Ucap Lion kemudian menarik tangan Raina keluar kelas.

Lion mengambil jaketnya, Mengenakan jaket itu pada Raina dan menutupkan bagian topi jaket itu pada kepala Raina.

"Pake ini dulu ya, Nanti sepulang sekolah kita ke salon" Sahut Lion.

Duh! ingin sekali rasanya Raina memeluk tubuh Lion.
Ia sangat butuh sandaran kali ini.

Lion memberikan senyuman manis pada Raina seolah memberinya semangat.

Bel Pulang sekolah pun berbunyi.
Lion menepati janjinya untuk mengantarkan Raina ke Salon.

"Rai ayo" Ucap Lion.

Tiba-tiba Alissa datang menghampiri mereka.

"Eh Raina, Lion. Mau kemana?" Tanya Alissa.

Lion menarik keras tangan Alissa dan menyeretnya keluar kelas.

"Lo kan yang buat rambut Raina berantakan! " Ucap Lion dengan tatapan penuh rasa kesal.

"Kok lo nuduh gue sih Ley, Santai dong" Balas Alissa sembari membenarkan kerah seragam Lion.

Lion melepaskan tangan Alissa dari tubuhnya.

"Raina punya salah apa sih sama Lo!" Tanya Lion dengan nada tinggi.

"Oh ga, Dia ga salah. Cuma gue ga suka aja sama dia" Ucap Alissa.

"Kenapa?" Tanya Lion kembali.

"Karena dia genit" Balas Alissa.

"Lo mau tau siapa sebenernya yang genit?" Ucap Lion.

Alissa menaikkan alisnya sebelah.

"Lo!"
"Awas ya, Berani ganggu Raina. Lo bakalan abis sama gue! Ga ada kata maaf lagi buat lo" Ucap Lion.

"Loh Lion! Leyy" Sahut Alissa saat Lion berjalan meninggalkan nya menyusul Raina yang berada di dalam kelas.

Ia menarik tangan Raina keluar menuju ke dalam parkiran sekolah.

"Ley" Ucap Raina.

"Kenapa Rai?" Balas Lion.

"Kita gausah ke salon" Sahut Raina.

"Loh kenapa? gue harus benerin rambut lo" Ucap Lion.

"Nanti biar Bi Inah yang benerin" Sahut Raina.

"Jangan Rai, Gue sekalian pengen ngajakin lo keluar. Biar lo juga ga stres" Ucap Lion.

Raina menghela nafasnya dan mengiyakan permintaan Lion.

Lion mengantarkan Raina sampai ke Salon yang berada dekat dengan SMA LENTERA NUSANTARA.

Raina memasuki Salon itu,
Sudah sekian lama ia tidak mengunjungi Salon.

Selain 2 tahun yang lalu saat Mama nya mengajak Raina untuk mewarnai rambut bersama.

"Silahkan duduk mba" Ucap pelayan.

"Mau crembath, SPA, smoothing atau Menipedi?" Tanya Pelayan kembali.

"Tolong rapihin potongan pacar saya ya mba, Buat dia secantik mungkin" Ucap Lion.

Raina hanya menurut dan duduk di kursi yang telah disediakan.

Pelayan itu merapikan rambut Raina sedikit demi sedikit,
Dengan hati-hati ia membuat rambut Raina menjadi semakin terlihat lebih baik.

Kini, Rambut panjang itu berubah menjadi rambut pendek yang hanya sampai pada dadanya saja.

Namun, Raina malah lebih terlihat cantik dan lucu walau rambutnya sudah tak tergerai panjang lagi seperti dulu.

"Wow, Cantik banget" Ucap Lion memuji.

"Gimana Mas? Cantik kan?" Ucap Pelayan.

"Keren mba, Cantik banget pokoknya.
Saya bayar lebih deh" Sahut Lion.

Setelah usai merapikan rambut Raina , Mereka pun bergegas pergi meninggalkan Salon itu.

"Rai, Kita makan dulu yuk" Ucap Lion.

"Ok" Sahut Raina.

masih dengan seragam sekolah, Raina dan Lion memasuki sebuah Cafe dimana Cafe itu adalah tempat Lion pertama kali menyatakan cinta nya pada Raina.

"Lo masih inget tempat ini?" Tanya Lion.

Raina melihat sekelilingnya mencoba mengingat.

Oh iya! Dia baru ingat, ini adalah tempat pertama kali Lion menyatakan perasaanya.

Raina akhirnya menganggukkan kepalanya pelan.

"Yuk Masuk" Ucap Lion.

Mereka berdua duduk berhadapan pada dua kursi yang telah disediakan.

Diatas, mereka bisa melihat pemandangan kota.

"Lo keliatan cantik banget Rai" Sahut Lion.

Raina menatap Lion dengan senyuman.

"Maaf gue ga bisa ada disamping lo waktu Alissa ngebully" Ucap Lion dengan rasa bersalah.

"Gapapa, Lupain aja" Sahut Raina.

"Gue gatau Rai, apa yang bisa buat lo sabar sama kelakuan Alissa sama lo" Ucap Lion.

Raina hanya tersenyum menatap Lion.

"Lo ga kepengen ngebales semua perlakuan dia sama lo?" Tanya Lion.

Raina menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Padahal udah segitu banyak hal yang dia lakuin sama lo, buat gue itu keterlaluan Rai, Besok gue bakalan urus kasus ini sampai kepala sekolah" Ucap Lion.

"Jangan" Sahut Raina.

"Kenapa? Dia udah buat rambut lo jadi kayak gini Rai" Tanya Lion.

"Kata lo gue cantik sama rambut gue yang baru" Ucap Raina.

"Iya sih, Tapi rambut lo udah ga sepanjang dulu" Balas Lion.

"Setidaknya ini lebih baik" Sahut Raina.

"Kalau lo ga mau ngebales Alissa, biar gue yang bales" Sahut Lion.

"Jangann" Ucap Raina kembali.

"Kenapa sih! Lo takut sama dia?" Tanya Lion.

"Bukan" Sahut Raina.

"Terus kenapa? Gue ga terima lo di giniin terus,Gue mau dia sadar kalau yang dia lakuin selama ini itu salah" Balas Lion.

"Dengan lo ngebales hal yang sama ke dia, Berarti lo ga ada bedanya dong sama dia" Ucap Raina.

Benar juga kata Raina.
Tapi, Lion tetap tak tega melihat gadis yang ia sayangi harus menderita seperti ini.

"Yaudah deh, Demi lo gue ngalah, Tapi lo jangan salahin gue ya kalau nanti gue udah ga tahan" Ucap Lion.

Raina hanya tersenyum geli melihat tingkah Lion yang berbicara super heboh seperti itu.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang