48. Bicycling

151 6 0
                                    

Setelah sepatu Raina selesai terikat, Lion menggandeng tangan Raina membawanya keluar.

"Bi, Kita berdua berangkat dulu ya. Mari Bi,Mari Mang" Ucap Lion sembari menyalimi tangan Bi Inah dan Mang Dimas begitu juga Raina.

"Iya, Hati-hati ya den bawa sepedanya. Jangan ngebut" Sahut Bi Inah.

Lion menaiki sepedanya, dan memberikan payung itu pada Raina.

"Nih Lo pakai ini, Ini, ini,  Sama ini" Ucap Lion.

Lion memakaikan masker, sarung tangan, topi beserta jaket pada Raina.
Serta tak lupa ia memberikan payungnya pada Raina.

Raina menaiki Sepeda Lion sambil membawa payung.

"Pegangan Rai" Sahut Lion.

"Gabisa" Ucap Raina.

"Bisaaa" Balas Lion sembari menarik tangan kanan Raina memeluk pinggangnya.

Alhasil, Raina hanya menurut.

Lion menjalankan sepedanya dengan hati-hati.

Diperjalanan...

"Lion?" Ucap Raina lirih.

"Kenapa?" Tanya Lion.

"Panas" Sahut Raina.

Lion memberhentikan sepedanya sejenak, Ia memarkirkan sepedanya di warung dekat tepi jalanan.

"Kenapa berhenti?" Ucap Raina.

"Kata tadi kepanasan" Balas Lion.

"Tapi nanti kita telat" Sahut Raina.

Oh wanita ...apa dimana-mana wanita memang susah dimengerti?

Lion berinisiatif mengacingkan Jaket Raina rapat-rapat sampai menutupi bagian lehernya.

"Emmmm,gue jadi ga bisa nafas" Ucap Raina.

Lion menatap Raina sambil tertawa geli.

"Pilih ga bisa nafas apa kepanasan?" Tanya Lion.

"Emmm...emm..em..em" Raina berbicara tak jelas karena sekarang sepertinya ia sudah benar-benar tak bisa bernafas.

Lion sedikit melepas masker Raina.

"Kepanasan" Sahut Raina.

"Jadi gimana? lanjut Jalan?" Tanya Lion.

Raina menganggukkan kepalanya pelan.

Lion tersenyum dan melanjutkan perjalanan nya menggunakan sepeda.

****

Sampai disekolah, Gerbang SMA LENTERA NUSANTARA sudah tertutup rapat.

Jelas saja, mereka tidak berangkat pagi hari ini.
Terlebih Lion hanya menggunakan sepeda untuk menuju ke sekolah.

"Pakk" Sahut Raina.

Lion mendekat ke arah pak satpam itu.

"Emm, maaf den sekarang saya ga terima sogokan dari aden." Ucap Pak satpam.

Raina hanya menatap percakapan antara pak satpam sekolah dengan Lion.

Lion menyerahkan uang yang lebih banyak dari biasanya.

"Kalau ini saya bukain den" Ucap Pak satpam sambil menerima uang dari Lion dan membukakan gerbang sekolah.

Lion bersama Raina menuntun sepedanya pelan-pelan sembari memasuki sekolah.

**

Di kelas,
Pelajaran telah dimulai
Lion dan Raina memasuki kelas dengan hati-hati.

"Permisi" Ucap Lion.

Raina mengikuti Lion dibelakangnya.

"What?! Lion kenapa bisa bareng Raina?" Sahut Alissa.

"Kayak lo ga pernah liat mereka berdua aja" Ucap Aji.

Alissa mengerutkan dahinya ke arah Aji yang ada disamping tempat duduknya.

"Mereka kan emang sering berangkat bareng" Sahut Aji kembali.

"Harus gue kasih pelajaran lagi nih" Ucap Alissa.

"Pelajaran apa lagi Al? Lihat aja rambut yang lo potong beberapa hari yang lalu, Malah ngebuat dia jadi semakin cantik" Sahut Mirna.

Perkataan Mirna membuat emosi Alissa menjadi semakin tersulut.

"Lion? Raina? Kenapa kalian bisa terlambat?" Tanya Ibu Guru.

"Maaf Bu, Kita..."Ucap Raina.

"Kita ngerjain PR dulu bu tadi pagi" Sambung Lion memotong pembicaraan Raina.

"Seharusnya PR itu kalian kerjakan seusai jam pulang sekolah! Bukan nya pagi hari waktu mendekati jam masuk" Ucap Ibu Guru tegas.

"Iya Maaf Bu, Kami salah" Balas Lion.

"Baik, Sekarang kalian ibu maafkan. Tapi besok! Jangan sampai diulangi lagi. Kalian paham?!" Sahut Ibu Guru.

"Paham Bu" Sahut Lion dan Raina.

"Kalian silahkan duduk" Ucap Ibu Guru.

Raina dan Lion menduduki kursi mereka masing-masing.

***

Tetttt
Waktu istirahat Tiba.

Saat Lion hendak keluar dari kelas, Tiba-tiba ia melihat Rio sudah ada didepan kelasnya.

Entah mengapa hari ini ia tidak ditemani Devan.

"Loh Rio? Ngapain Lo?Devan mana?" Sahut Lion.

"Tau dah dimana" Balas Rio.

"Kok gatau? Kan lo biasanya kemana-mana sama dia udah kayak sepasang sepatu tau ga? " Ucap Lion.

"Beda kalau sekarang mah" Balas Rio.

Tak lama Alissa keluar bersama gengnya dari kelas.

"Hai Lion" Ucap Alissa.

"Eh Hai" Sahut Lion.

Mirna sudah tersenyum ke arah Rio.

"Mir, Lo ngelihatin siapa sih?" Ucap Alissa.

"Hah? Engga" Balas Mirna.

"Mir? Lo ga lagi ngelihatin Rio kan?" Tanya Alissa.

Mirna tersenyum ke arah Alissa.

Kemudian, Mirna berjalan mendekati Rio yang ada didepan nya.

Rio menggandeng tangan Mirna mengajaknya pergi.

"Loh? Mir? Lo mau kemana?" Sahut Alissa.

Lion memasuki kelas kembali.

"Ley? Lo mau kemana? Temenin gue ke kantin yuk" Ucap Alissa sembari menarik tangan Lion.

"Lo ke kantin aja sendiri" Balas Lion.

"Leyy? Kok lo jahat banget sih sama gue" Ucap Alissa.

"Ngaca! Lo juga jahat sama Raina" Balas Lion.

Lion meninggalkan Alissa begitu saja dan berjalan ke dalam kelas.

"Emang rese si ratu sok cantik itu! Apa sih yang buat Lion klepek-klepek sama dia?" Ucap Alissa.

"Ratu kan emang cantik Al" Balas Putri.

"Hiiiiihhh, Tau ah!" Ucap Alissa yang mulai kesal dengan Putri.

Ia berjalan ke kantin dengan perasaan kesal.

StainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang