Raina POV
Di pagi hari yang masih penuh dengan kabut,
Gadis itu sudah menyiapkan dirinya dengan rapi mengenakan sepasang seragam beserta kaus kaki.Ia pun menuju ruang makan untuk mengambil sarapan.
"Bi? Bi Inah?" Panggilnya sambil menuruni tangga.
Dilihatnya sekeliling, Namun tak nampak Bi Inah ada disana.
Raina akhirnya berinisiatif untuk melihat sarapan apa yang sudah tersedia di atas meja.
astaga! Nihil!
Ia menjumpai meja makan yang masih kosong tanpa ada sedikit pun makanan disana.Terakhir, Ia membuat roti bakar dari sebuah oven kecil.
Lalu ia menyantapnya dengan lahap.Disaat ia sedang melahap roti itu,
Tiba-tiba ponselnya pun berbunyi."Hallo?" Sahut Raina.
"Hallo Non Raina? Ini Bi Inah neng. Maaf atuh Non, Bi Inah sama Mang Dimas lagi belanja. Bibi pikir Non Raina belum bangun" Ucap Bi Inah.
"Gapapa Bi" Balas Raina.
"Gapapa gimana Non? Bi Inah jadi ga enak sama Non Raina. Ini Bi Inah sama Mang Dimas mau pulang kok Non." Sahut Bi Inah.
"Santai aja Bi, Raina udah makan kok pakai roti bakar" Balas Raina.
"Beneran Non? Non Raina udah makan?" Tanya Bi Inah dengan nada penuh khawatir.
Bi Inah memang sudah menganggap Raina sebagai anaknya sendiri,
Jadi maklum saja apabila tanggung jawab seorang ibu sangat melekat did alam dirinya."Udah Bi" Ucap Raina.
"Yaudah kalau gitu Non Raina tunggu dirumah sebentar ya. Ini Mang Dimas udah tancap gas. Nanti berangkatnya biar Mang Dimas yang anter ya Non?" Sahut Bi Inah.
"Gausah Bi, Raina mau berangkat naik Ojek Online aja. Soalnya hari ini Raina mau berangkat pagi" Sahut Raina.
"Waduhh Bi Inah jadi semakin ga enak. Beneran gapapa Non Raina berangkat sendiri?" Tanya Bi Inah.
"Gapapa Kok bi" Ucap Raina.
***
Raina berjalan ke depan gerbang rumahnya untuk menunggu Ojek pesanan nya.Dengan sekejap mata bak kilat, Ojek Online itu begitu cepat sampai ke depan rumahnya.
Raina pun segera menaikinya dan berangkat menuju ke sekolah.
**
Setelah sampai di SMA LENTERA NUSANTARA, Raina berjalan menuju kelasnya.Seperti biasa, Setiap ia menyusuri jalan sejuta pasang mata sudah setia menatap kecantikan Raina.
Termasuk Aji teman sekelas sekaligus teman masa kecil Raina.
Ia datang menghampiri Raina sambil membawa sejumlah kertas ditangannya."Eh Rai?" Sapa Aji.
"Hai" Sahut Raina sambil tersenyum.
Wajahnya akan terlihat semakin cantik apabila ia tersenyum seperti ini.
"Cantik terus ga bosen apa?" Ucap Aji sambil tertawa kecil.
Raina hanya tersenyum sambil menatap Aji.
"Rai? Ini gue ada tawaran menarik buat lo." Sahut Aji sambil memberikan satu lembar kertas yang dibawanya pada Raina.
Raina menaikkan alisnya menanyakan apa maksud Aji memberinya kertas itu.
"Itu acara Drama Teater Rai, Rencana nya sih bulan depan. Nah kalau lo minat ngurusin acara ini, Gue bakalan bantuin lo kembaliin jabatan lo sebagai wakil ketos" Ucap Aji.
Raina sejenak berpikir,
Sebenarnya ia mau saja mengambil tawaran ini. Tapi bagaimana kalau kejadian yang dahulu akan terulang kembali?"Nanti gue kabarin lagi deh Ji" Ucap Raina.
"Bener ya Rai?" Tanya Aji.
"Iya" Sahut Raina.
Ia pun berlalu meninggalkan Aji.
Raina kembali melanjutkan perjalanannya menuju kelas.
Namun Saat ia sedang melewati koridor sekolah, Tiba-tiba Lion menghalanginya sambil menyanyikan sebuah lagu.
Jrenggg..
"Girl your heart, girl your face
is so different from them others.."Raina hanya terdiam sambil mendengarkan suara Lion.
Lion menarik tangan Raina menggiringnya menuju ke tengah halaman sekolah.
"Oh baby I'll take you to the sky
Forever you and I, you and I.."Seluruh penghuni sekolah mengamati tragedi itu termasuk Alissa dan teman-temannya.
"Oh My God! Kenapa bisa jadi gini sih!" Ucap Alissa kesal.
"Terima nasib aja sih Al" Balas Putri.
Devan dan Rio pun ikut menyaksikan dari atas tempat ruang kelas mereka berada.
"Van, Lion ngikutin saran lo kemarin deh kayaknya" Ucap Rio.
"Iya, Takjub gue" Sahut Devan.
***
"Terima kasih" Sahut Lion setelah ia selesai menyanyikan lagu.
Lion menarik kembali tangan Raina menepi di ujung lapangan.
"Rai?" Tanya Lion.
"Ya?" Balas Raina.
"Buat Lo" Ucap Lion sambil memberikan kotak kecil berwarna pink pada Raina.
"Apa?" Tanya Raina.
"Jangan dibuka sekarang, Entar aja kalau waktunya udah tepat" Sahut Lion.
Apa maksud Lion memberikan kotak itu? Namun, Raina tak mau tau. Ia hanya memasukkannya kedalam saku.
**
Singkat cerita, Pelajaran pun telah usai.Raina mengemasi barang-barangnya.
Sepertinya Ia tertarik dengan tawaran Aji pagi tadi.Akhirnya, Ia berniat untuk menemui Aji setelah ini.
"Rai?" Ucap Lion.
"Hmm?" Sahut Raina.
"Pulang bareng yuk, Sekalian lo gue ajak ke Sirkuit. Kan kemarin lo ga lihat gue tanding" Ucap Lion.
"Sorry gue ga bisa, Gue ada urusan" Sahut Raina.
"Rai, Pliss Kali iniiii aja ya?" Ucap Lion sambil memohon memegangi tangan Raina.
"Sorry Ley, Sorry banget. Next time aja ya?" Balas Raina lembut sambil berlalu meninggalkan Lion.
Sebenarnya ada kekecewaan di hati Lion yang mengganjal, Namun Lion berusaha menepisnya. Ia pun berjalan mengikuti Raina di belakang.