Lion mengantarkan Raina sampai ke depan rumah.
"Gimana? seru kan?" Tanya Lion.
Raina masih menunjukkan wajah penuh ketakutan.
"Iih Lucu banget sihh, Sini aku anter masuk" Ucap Lion sembari mencubit hidung Raina dan mengantarnya masuk kedalam rumah.
"Bii Bi Inah, Tolong bukain pintu nya dong Bi" Sahut Lion.
"Iya den, Sebentar" Ucap Bi Inah dari dalam rumah.
Bi Inah membukakan pintu.
Karena Lion tak tega yang melihat Raina masih ketakutan, Ia bermaksud mengantar Raina sampai kedalam kamar.
"Masuk, Tidur gih. Besok gue kesini lagi jemput lo" Ucap Lion.
Raina memasuki kamarnya,
saat hendak masuk Raina kemudian berkata.
"Makasih" Ucapnya."Sama-sama" Sahut Lion sambil tersenyum.
Lion menutup pintu kamar Raina dan membiarkan Raina istirahat di dalam kamarnya.
Semoga, Ini menjadi malam terindah untukmu..
Gadis yang selalu hadir dalam mimpiku.
Gadis yang selalu menjadi alasan dalam setiap kebahagiaanku.Lion meninggalkan Raina dan bergegas pulang.
Dibawah ia bertemu dengan Bi Inah yang membawakan nya segelas minuman.
"Ini den, teh hangatnya diminum dulu" Ucap Bi Inah.
"Makasih Bi" Balas Lion sembari memposisikan dirinya duduk di kursi dapur.
"Kok pulangnya sampai malam den, Memangnya habis dari mana?" Tanya Bi Inah.
"Biasa Bi, Anak muda" Balas Lion.
"Bi, Saya mau tanya dong" Tanya Lion.
"Tanya apa den?" Sahut Bi Inah.
"Raina itu suka cowok yang gimana sih?" Ucap Lion.
"Wah bibi kurang tau itu den, setahu bibi juga baru ini Non Raina deket sama anak cowok, Sebelumnya belum ada cowok yang kesini ,paling-paling juga den Aji itu pun juga sudah lama dia ga kesini" Sahut Bi Inah.
"Hmm gitu ya, Aji itu siapanya Raina Bi? Kayaknya mereka deket gitu" Ucap Lion.
"Den Aji itu satu-satunya temen Non Raina, dari SD mereka sudah sama-sama terus sampai SMA " Jelas Bi Inah.
"Mereka ga pernah pacaran kan Bi?" Tanya Lion.
"Sejauh ini sih mereka cuman temenan, Lagipula orangtua den Aji memang kurang setuju sama pertemanan mereka." Ucap Bi Inah.
"Emm, Bi. Sebenarnya saya ini kurang apa sih? Kenapa Raina ga pernah bisa perhatian sama saya? Setiap kita ada masalah, Dia selalu ga pernah peka, harus dikode keras dulu, itu pun terkadang masih belum sadar, dan Akhirnya terpaksa harus saya kasih tahu" Sahut Lion.
"Menurut saya, Den Lion itu sudah lebih dari cukup, Bahkan terkadang sampai saya ga bisa berkata-kata. Maafin Non Raina den, Memang anaknya seperti itu, Maklum saja ini pertama kalinya dia menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman" Ucap Bi Inah.
"Tapi Bi.. Saya harus gimana biar dia lebih perhatian sama perasaan saya? Saya kan juga pengen dia memperlakukan saya seperti yang saya lakukan selama ini ke dia" Sahut Lion.
"Tunggu waktunya aja den" Ucap Bi Inah.
Setelah itu, Lion berpamitan untuk pulang pada Bi Inah.
Di Kamar Raina, Ia hanya membaringkan tubuhnya diatas kasur meskipun belum kedua matanya tertutup.
Aku tak tahu apa yang sedang terjadi dengan perasaanku,
Aku bingung,
Aku Takut,
Aku menyanginya,
Tapi tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya,
Aku hanya takut kehilangan perhatian yang selalu ia berikan disetiap harinyadi Keesokan harinya,
Lion terlebih dahulu menjemput Raina dirumah."Raina ada Bi?" Tanya Lion.
"Non Raina masih tiduran den di kamar, Tadi Bi Inah sudah suruh mandi tapi tetep ga mau" Ucap Bi Inah.
"Yaudah bi, Saya coba bujuk" Sahut Lion sembari menaiki ke atas tangga dimana tempat kamar Raina berada.
Raina masih bersandar di tempat tidurnya.
"Rai?" Ucap Lion.
Raina hanya sedikit melirik ke arah Lion.
"Lo kenapa? Lo ga sekolah?" Tanya Lion.
Raina hanya menghela nafasnya panjang.
Lion bingung melihat wajah Raina yang tampak murung.
Entah apa yang ada dipikiran nya."Lo masih takut sama Rumah Kaca kemarin?" Tanya Lion.
Raina mengangukkan kepalanya sembari sedikit melihat ke arah Lion yang duduk disamping tempat tidurnya.
Lion menatap Raina sambil tersenyum geli.
"Maaf deh, Gue janji ga bakalan bawa lo kesana lagi" Ucap Lion.
"Lo suka tempatnya?" Tanya Raina.
"Itu tempat Favorit gue, Lo juga kemarin sempet bilang kalau tempatnya bagus" Balas Lion.
"Gimana bisa lo tau jalan keluarnya?" Tanya Raina.
"Pakai Ini" Jawab Lion sembari memegang tangan Raina mengarahkan tangannya ke hati Raina.
Raina menyeritkan dahinya heran.
"Udah, Cepetan mandi abis itu berangkat, Nanti kita telat" Ucap Lion.
Raina bergegas mandi sedangkan Lion menunggunya dibawah.
Lalu, Mereka pun berangkat bersama-sama ke SMA LENTERA NUSANTARA.
setelah mereka sampai disekolah, Devan dan Rio menghampiri mereka berdua.
"Eyyy Pasangan hits kita udah nempel aja nih pagi-pagi" Ucap Devan.
"Paan sih Lo berdua, Ganggu terus" Jawab Lion.
"By the way, Rai! Sorry ya, Kemarin waktu ulang tahun lo, gue sama Devan ga bisa dateng. Kita berdua lagi ada acara penting soalnya" Sahut Rio.
"Gapapa" Jawab Raina.
"Acara penting apaan sih palingan juga ngurusin kelinci belakang sekolah tu" Sahut Lion.
"Enak aja, gini-gini kita juga bisa sibuk kali ley" Ucap Devan.
"Iya, Sibuk. Sibuk ngerjain oranglain" Sahut Lion.
"Yeee itu mah lo!" Ucap Devan dan Rio bersamaan.
Raina hanya tersenyum melihat tingkah tiga orang ini siapa lagi kalau bukan Lion dan kedua teman nya,Devan dan Rio.