Jeon Siyeon tidak pernah menduga bahwa insiden penjambretan yang menimpanya justru mempertemukan dirinya dengan Kim Mingyu-idol papan atas yang tengah berada di puncak kesuksesan bersama grupnya, SEVENTEEN. Siyeon juga sama sekali tidak menduga bahw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku akan menerima tawaran itu."
Seandainya aku bukan Carat, aku akan tetap pada keputusanku, meskipun aku tahu ... semuanya tidak akan mudah dan banyak resiko yang harus kuhadapi.
Mingyu menatapku tak percaya. Aku menganggukkan kepalaku untuk meyakinkannya. Selama beberapa saat Mingyu hanya mengerjap-ngerjapkan matanya, seakan masih mencerna kalimat yang kuucapkan tadi.
"Kau ... serius?"
Aku mengangguk-angguk, lagi. Hey, apakah wajahku ini kurang meyakinkan?
Tanpa aba-aba, Mingyu tiba-tiba menarik tangan kananku begitu saja. Ia lalu menjabat erat telapak tanganku dengan kedua tangannya, "Jeongmal gomawo." Ia menatapku penuh syukur sambil tersenyum lebar. Ekspresi lega terpancar jelas di wajah Mingyu, seolah kalimat yang tadi kuucapkan berhasil menyelamatkan hidupnya. (Sungguh terima kasih)
Aku mengulum bibir, "Keundae...." ucapku menggantung dengan nada pelan, tapi setidaknya Mingyu bisa mendengarnya. Senyum Mingyu pudar begitu saja. Ia melepas jabatan tangan di antara kami lalu menatapku dengan ekspresi ingin tahu.
"Keundaemwo?" (Tapi apa?)
"Apa kau bersedia menjagaku?"
"Maksudmu?" Dahi Mingyu berkerut.
Aku menunduk, menatap jari-jari tanganku. "Menjadi pacarmu di depan publik akan membuatku berada di posisi sulit. Para fansmu akan menjadikanku buronan, jadi ... apa kau bersedia menjagaku dari kemungkinan terburuk?" jelasku diakhiri dengan satu permintaanku padanya.
Hening.
Aku mengangkat kepalaku dan sedikit tak menyangka ketika menemukan sebuah senyum tulus terulas di bibir Mingyu.
"Aku akan menjadi tameng untuk menjaga dan melindungimu, percayalah."
Cukup dengan rentetan kalimat itu, aku merasa lega. Senyumku pun ikut terulas.
Benar. Hidupku mungkin akan berubah drastis sejak kalimat persetujuan tadi kulontarkan dari mulutku. Tapi setidaknya, aku hanya harus percaya pada Mingyu.
Dia berjanji, akan menjaga dan melindungiku.
⭐ ⭐ ⭐
Jeon Siyeon, bersiaplah! Hari-harimu akan sepenuhnya berbeda mulai hari ini.
Monolog itu terus kuucapkan dalam hati meski sudah berulang kali aku merapalkannya layaknya mantra.
Sejak tadi malam hingga sekarang, pikiranku terus mengulang hal yang sama mengenai: setelah diriku muncul di hadapan publik sebagai kekasih Kim Mingyu, aku tahu aku akan memiliki banyak haters. Hanya saja yang paling kutakutkan diantara semuanya adalah Mina akan menjauhi dan membenciku. Aku sungguh merasa bersalah pada Mina. Tapi aku harus bagaimana?