46. Falling for U

1.3K 185 22
                                    

Happy 25K+ reads🎉 Terima kasih masih bertahan baca cerita ini meskipun banyak kekurangannya, maaf minggu kemarin ngga update:')
yg belum nonton trailer WY bisa cek chapter sebelumnya yaa!♥

Judul chapter ini sudah cukup mengandung spoiler, so are u ready?? :)))

Judul chapter ini sudah cukup mengandung spoiler, so are u ready?? :)))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mingyu's POV

Malam ini Siyeon tiba-tiba mengajakku bertemu. Kupikir ada sesuatu yang mendesak atau semacamnya, rupanya pertemuan mendadak ini didasari atas genap satu bulannya sejak ia menandatangani kontrak menjadi kekasihku—yang artinya ia sudah memperoleh bayaran dari agensi. Benar-benar tidak terasa sudah satu bulan berlalu. Ia menitipkan rasa terima kasihnya untuk Han Daepyo padaku, bahkan sampai memberikanku hadiah. Aku pun mau tak mau menerimanya. Padahal ia tak perlu sampai seperti itu. Memang, Jeon Siyeon itu tidak bisa ditebak.

Aku mendengus menahan tawa teringat bunyi abstrak dari perut Siyeon yang beberapa saat lalu kudengar dengan cukup jelas, apalagi ditambah dengan ekspresi polos yang ia tunjukkan ketika meringis malu ke arahku. Meski tersenyum geli dibalik masker, aku mencoba maklum. Ia baru pulang kuliah dan tentu belum sempat makan malam, wajar jika ia kelaparan. Aku berinisiatif pergi untuk membeli makanan, lagipula malam-malam begini perutku juga butuh cemilan.

Setelah membeli dua box berisi hotteok dan bungeoppang, aku bergegas kembali—menyusuri jalan beberapa meter menuju taman bermain tempat pertemuan kami tadi. Aroma khas yang manis menguar dari dalam bungkus plastik yang kubawa, belum lagi box yang terasa hangat ketika kusentuh karena memang hotteok dan bungeoppang yang kubeli ini baru saja diolah.

Memasuki taman, aku langsung menuju kursi tempat di mana Siyeon menunggu, namun anehnya ia tak ada di sana. Aku yakin tidak salah kursi karena perosotan beberapa meter di depanku ini yang menjadi penanda. Aku lantas meletakkan bungkus plastik berisi makanan di tanganku ke atas kursi begitu saja. Mataku mengedar berusaha mencari keberadaan Siyeon, namun aku sama sekali tidak menemukan tanda-tanda kehadirannya. Taman bermain ini benar-benar sepi, seakan hanya aku pengunjung di sini.

Ke mana dia pergi? Harusnya dia tetap menunggu di sini ketika aku memintanya menunggu.

Tanganku segera merogoh ponsel dari saku jaket, mencari kontak Siyeon, lalu menekan tombol calling. Dengan perasaan mulai tak tenang aku menunggu panggilan tersambung. Beberapa detik kemudian,  kudengar suara operator yang mengatakan bahwa nomor yang kuhubungi sedang tidak aktif. Aku mendesah berat. Apa lagi ini? Kenapa ponselnya tidak aktif?

WHY YOU? || KIM MINGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang