70. Darkness

1.1K 145 40
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siyeon's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siyeon's POV

Semakin ke sini kehidupanku semakin normal. I mean, tidak ada lagi hal-hal di luar nalar yang tiba-tiba menimpaku—seperti gadis-gadis yang datang sengaja hanya untuk mencari masalah denganku atau penggemar Mingyu yang melakukan hal buruk karena membenciku. Tidak ada lagi lelaki J yang membuatku merasa risih dengan surat-surat yang ia letakkan di depan pintu unit apartemenku. Berbulan-bulan sudah berlalu sejak surat terakhirnya kutemukan dan lelaki itu benar-benar tak lagi muncul di hadapanku.

Kehidupanku di kampus pun berjalan sebagaimana mestinya. Jika dulu aku selalu mendapati tatapan dan bisikan-bisikan menilai dari orang-orang yang kulalui di sepanjang koridor, kini tak lagi. Entah sejak kapan, mereka berhenti menjadikanku pusat perhatian. Aku diperlakukan seperti biasa, sama seperti mahasiswa-mahasiswi lainnya.

Kurasa orang-orang juga mulai menerima statusku sebagai kekasih Kim Mingyu dan memberi dukungan terhadap hubungan kami. Komentar-komentar kebencian di akun SNS-ku pun semakin menyusut, bahkan beberapa bulan belakangan aku justru menerima dukungan positif dari beberapa Carat yang menuliskan komentar di postinganku atau mengirimkan pesan melalui direct message. Aku benar-benar bersyukur untuk itu.

Ketika libur musim dingin tiba aku menghabiskan waktu dengan menonton drama atau pergi keluar bersama Mina. Sesudahnya, aku kembali sibuk dengan kuliahku. Rasanya seperti baru kemarin aku selesai melaksanakan ujian akhir semester, tak terasa ujian itu datang lagi. Beruntungnya kesibukanku belajar mampu mengurangi sedikit rasa rinduku pada Mingyu. Ia masih disibukkan dengan jadwal world tour-nya, membuat kami tentu saja sangat jarang bertemu. Jika bertemu pun, tak banyak waktu yang bisa kami habiskan bersama. Aku maklum dengan itu semua karena aku tahu memang begitulah konsekuensi dari menjalin hubungan dengan seorang idol.

Empat bulan bukanlah waktu yang sebentar, namun lagi-lagi semua seakan berlalu sangat cepat. Tak terasa world tour Seventeen resmi berakhir dengan Berlin sebagai negara terakhir yang mereka kunjungi dan kemarin para member sudah tiba di Seoul dengan selamat.

Meski aku sudah mengatakan untuk beristirahat yang cukup dan tak perlu terburu-buru menemuiku, Mingyu tetaplah Mingyu yang bersikeras merealisasikan rencananya untuk bertemu denganku malam ini. Aku tak bisa menolak lagi ketika ia dengan antusias mengatakan akan menjemputku, lalu kami akan pergi jalan-jalan. Membayangkannya saja sudah membuat perasaanku membuncah. Kami tidak bertemu hampir tiga minggu lamanya. Aku merindukan Mingyu dan tak sabar menghabiskan waktu menyenangkan bersamanya.

WHY YOU? || KIM MINGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang