Mingyu's POV
Pagi-pagi sekali dorm sudah disibukkan dengan aktivitas para penghuninya. Jadwal keberangkatan pesawat menuju Jepang yang akan kami naiki adalah pukul 08.00 AM, itulah yang membuat kami sudah harus bangun di pagi buta. Perjalanan dari Seoul menuju ICN (Incheon National) Airport memakan waktu kurang lebih satu jam. Dari dorm, kami direncanakan berangkat pukul 06.00 AM menggunakan tiga mobil van dengan masing-masing satu manajer yang mengemudikannya. Sementara itu, satu mobil van lagi yang membawa beberapa staff lainnya yang akan ikut terbang ke Jepang demi mengurus kami disana, berangkat menyusul langsung dari gedung agensi.
Meski penumpang di setiap mobil sudah dibagi tiga sesuai dengan tim—hiphop, vocal, dan performance—kami tetap melakukan ritual gunting-batu-kertas terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang duduk di kursi depan—karena itu adalah posisi yang katanya 'ternyaman' di mobil dan banyak peminatnya.
"Assa! Kursi depan, yuhuuu~" Hoshi Hyung bersorak dan berjingkrak-jingkrak heboh di antara member performance team. (Hore!)
Ia menjulurkan lidahnya pada Dino yang baru saja dikalahkannya dalam memperebutkan pemilik posisi kursi depan. Dino hanya tersenyum kalem—mencoba sabar dengan kelakuan hyung-nya. Keadaan di dekat mobil vocal team nampak tenang. Mereka langsung masuk ke dalam mobil. Sepertinya kali ini tidak terlalu memikirkan posisi duduk karena beberapa orang di antara mereka masih terlihat begitu mengantuk.
Lain lagi dengan hiphop team. Setelah pertarungan gunting-batu-kertas yang cukup lama karena kami terus menunjukkan simbol yang sama tanpa disengaja, akhirnya terpilihlah S.Coups Hyung yang mengisi kursi depan. Aku dan Vernon di kursi tengah, Wonwoo Hyung sendirian di kursi belakang.
Aku menanti giliran memasukkan koperku ke dalam bagasi mobil ketika sebuah notifikasi masuk di ponselku.
JeonSiyeon : Mingyu, aku dalam perjalanan menuju bandara. Jika aku boleh tahu, apa kalian juga sudah berangkat? Hehe
"Oh! Apa Siyeon Noona ke bandara juga?"
Aku tersentak kecil menemukan Dino yang sejak tadi berada tak jauh disampingku sudah memajukan kepalanya mengintip layar ponselku.
"Dia baru saja memberitahuku," ucapku sekenanya.
"Akan ada banyak Carat disana, apa kekasihmu itu akan baik-baik saja, Hyung? Bagaimana jika orang-orang mengenalinya?" Dino berucap sambil memasukkan koper dan tas jinjing berukuran sedang miliknya ke bagasi.
Aku diam, membenarkan sepenuhnya ucapan Dino. Masih memandangi layar ponsel, jemariku tak kunjung bergerak mengetikkan balasan.
"Tapi Siyeon Noona sudah dalam perjalanan. Meskipun kau melarangnya, aku yakin seratus persen dia tetap akan pergi," lanjut Dino lalu ia berjalan mendekati pintu mobil dan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY YOU? || KIM MINGYU
FanfictionJeon Siyeon tidak pernah menduga bahwa insiden penjambretan yang menimpanya justru mempertemukan dirinya dengan Kim Mingyu-idol papan atas yang tengah berada di puncak kesuksesan bersama grupnya, SEVENTEEN. Siyeon juga sama sekali tidak menduga bahw...