55. Hug

1.4K 183 26
                                        

masyaAllah foto di mulmed GANTENG BANGET ASDFGHJKL 😭😭😭

Happy reading!

"Nan neoreul johahae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nan neoreul johahae. Bisakah aku sekali saja menjadi satu-satunya yang spesial di hatimu?" (Aku menyukaimu)

Tepat setelah kalimat itu terdengar di telingaku, aku merasakan duniaku seakan berhenti. Mungkin juga jantungku sempat berhenti berdetak selama sepersekian detik. Mataku melebar kaget menatap Mingyu.

Apa dia baru saja ... mengungkapkan perasaannya padaku?

Aku menggigit bibir, lalu mengalihkan pandangan ke arah manapun. Hening entah untuk berapa lama. Mingyu seakan tidak berniat mengucapkan apapun lagi, namun aku tahu tatapannya itu masih tertuju padaku. Dan aku hanya bisa diam, sama sekali tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Kau ... tidak sedang berlatih akting, kan?" Pertanyaan bodoh itu meluncur begitu saja dari mulutku. Aku memberanikan diri kembali menatap Mingyu, meskipun ujung-ujungnya aku hanya bisa menampilkan ekspresi meringis di wajahku.

"Woah." Mingyu menyisir rambutnya ke belakang. Nada suara dan juga ekspresinya nampak frustasi. "Kau pikir aku sedang berlatih akting?" tanyanya setelah bersandar pada kursi, menatapku tak habis pikir.

Aku meringis lagi, "Y-ya, aku hanya memastikan. Jadi, tadi ... sungguhan?"

Mingyu menghela napas berat. Ia melipat kedua tangannya di depan dada. "Aku serius. Aku menyukaimu," ucapnya tegas tanpa keraguan sedikitpun dan itu membuatku mengerjap-ngerjap. Demi apapun, aku masih belum bisa percaya.

"Ke-kenapa?"

"Kenapa apanya?" Mingyu mengangkat alisnya.

"Kenapa kau ... menyukaiku?" Dengan berat, akhirnya pertanyaan itu kuutarakan.

"Karena...." Ucapan Mingyu menggantung, ia nampak berpikir. "Aku juga tidak tahu," lanjutnya sambil mengangkat bahu.

Tanpa sadar aku melotot menatapnya. Jujur, aku kaget. Dia bahkan tidak punya alasan kenapa menyukaiku. Bukankah itu aneh?

"Kau tidak tahu?" ulangku yang dijawab gelengan yakin dari Mingyu. Aku tertawa hambar—tawa yang kupaksakan, "Itu artinya kau tidak menyukaiku." Saat mengucapkan itu, entah mengapa ada setitik kecewa yang kurasakan.

Lagi-lagi Mingyu menggeleng, "Kau tahu, ada beberapa hal di dunia ini yang tidak butuh alasan. Dan sepertinya itu yang terjadi padaku. Aku menyukaimu, begitu saja, tanpa butuh alasan."

Penjelasan Mingyu membuatku bungkam. Rasanya ada perasaan hangat mengalir dalam diriku setelah mendengarkan ucapan jujurnya itu.

Tiba-tiba suara dering terdengar. Mingyu mengambil ponselnya yang berkedip-kedip di atas meja, lalu tanpa pikir panjang ia segera meletakkan benda persegi itu tepat di samping telinganya. Menerima panggilan entah dari siapa.

WHY YOU? || KIM MINGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang