19. Hello

2K 221 16
                                        

Siyeon's POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siyeon's POV

Sambil menaiki tangga menuju kamar apartemen, kulirik jam yang melingkari pergelangan tangan kiriku. Tidak terasa hari sudah beranjak siang, sekarang hampir jam dua.

Meskipun saat keluar dari gedung Pledis tadi aku dan Mingyu disambut dengan lautan penggemar yang lebih banyak dari sebelumnya sampai-sampai pihak keamanan kewalahan membelah kerumunan, setidaknya aku bersyukur aku bisa pulang ke rumah dengan selamat—maksudku, tidak dibuntuti atau diserang sasaeng fans di tengah jalan.

Saat keluar dari gedung itulah ketakutan mulai menyelimutiku. Kaca jendela mobil Mingyu berwarna hitam dan orang dari luar dijamin tidak akan bisa melihat kami dari balik kaca itu, namun aku bisa melihat dengan jelas sebagian besar fans melayangkan tatapan tajam dan kebencian mereka seakan-akan mereka menatapku secara langsung. Mereka membenciku, of course.

Ke depannya aku akan melalui hal yang lebih sulit lagi daripada itu. Aku tidak tahu apa aku bisa bertahan atau tidak menghadapinya, tapi untuk saat ini aku hanya harus mempersiapkan diri dan bersikap kuat.

Klik.

Aku mendorong pintu setelah memasukkan password dengan benar. Sepasang flat shoes berwarna cream menyambutku, itu artinya Jungri sudah pulang.

Tanpa sadar aku menarik napas panjang, dengan harapan semoga Jungri sedang beristirahat di kamarnya.

Aku melepas heels yang kukenakan dan meletakkannya di rak sepatu. Samar-samar telingaku mendengar suara televisi dari arah dalam. Sepertinya harapanku semoga Jungri beristirahat di kamarnya tidak terkabul, dia pasti sedang menonton televisi. Aku berjalan perlahan dan suara itu semakin terdengar jelas.

"Berita selanjutnya datang dari Pledis Entertainment yang hari ini mengadakan konferensi pers, di mana untuk pertama kalinya Mingyu Seventeen memperkenalkan kepada publik sosok gadis yang sudah dua tahun menjalin hubungan dengannya. Dengan adanya konferensi pers tersebut, Mingyu secara langsung membantah rumor tak jelas yang menimpanya belakangan ini...."

Aku menemukan Jungri duduk di sofa. Matanya tertuju ke arah televisi dengan ekspresi wajah yang begitu serius.

Damn. Kenapa dia harus menonton berita itu?

Selama beberapa detik Jungri tidak menyadari kehadiranku, setelah itu baru ia menoleh dan sadar. Dia hanya melihatku sekilas lalu mematikan televisi dengan cepat. Pandangannya kembali tertuju padaku, kali ini dengan tatapan lebih tajam.

"Eonnie...." Aku tersenyum tipis, bermaksud menyapanya tapi aku justru merasa kaku dan canggung.

Jungri berdiri menghadapku lalu melipat kedua tangannya di depan dada. Dia terlihat seperti akan menghakimiku sekarang. Persis seperti detektif yang akan menginterogasi tersangka.

"Jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya dengan nada yang entah kenapa terdengar dingin di telingaku. Belum sempat aku membuka mulutku, dia melanjutkan, "Kau dan Mingyu tidak sengaja bertemu beberapa minggu lalu, tapi kalian sudah berpacaran selama dua tahun? Apa-apaan itu? Kalian melakukan penipuan publik?"

WHY YOU? || KIM MINGYUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang