7. Cemburu🔥

21.5K 1.3K 37
                                    

'Mbiyen aku jeh betah'
'Suwe suwe wegah'
'Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah'
'Mbiyen wes tak wanti wanti, Ojo ngasi lali'
'Tapi kenyataanya pergi'
'Karto---'

"Aduhh sakit tau" marah Aji mengusap ngusap dahinya yang nampaknya memerah.

Rizky dan Fino tentu tertawa terbahak bahak melihat Aji yang sedang konser tunggal harus terhenti paksa karena di jitak oleh Rangga yang sedang fokus pada buku paketnya.

Aji yang ingin mengumpati Rangga pun urung dilakukan karena tatapan tajam dari Rangga yang tentu saja membuat nyalinya menciut.

Fino dan Rizky yang melihat hal itu semakin tertawa dengan volume yang bertambah.

Aji memalingkan wajahnya ke samping menghindari tatapan maut dari Rangga tetapi tetap saja masih dengan mulutnya yang komat kamit seakan menyumpah serapahi .

Bel istirahat berbunyi seakan menghentikan kesengsaraan Aji. Mereka berempat lantas beranjak dari kelas untuk mengisi kekosongan perut seolah drama yang beberapa waktu lalu telah terlupakan.

Pandangan mereka menyapu seluruh keadaan kantin. Mencari di mana kira kira tempat yang masih kosong saat suasana kantin yang lumayan ramai ini. Dan, akhirnya terhenti pada meja panjang yang hanya terisi dua orang yang ternyata adalah Ara dan Oliv . Segera keempat cowok itu berjalan menuju meja yang akan ditempati.

"Woi! Hape Mulu" seru Rizky mengagetkan kedua orang yang sejak tadi sibuk memperhatikan handphone tanpa menyadari kehadirannya.

"Ish, Kiki apaan sih ngagetin kita" ucap Ara mengusap usap telinga kanannya. Pasalnya Rizky mengagetkan kedua nya dengan berteriak disamping telinga Ara . Bibirnya mengerucut lucu. Membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa gemas. Tak terkecuali pemuda didepan Ara , siapa lagi jika bukan Rangga .

"OMG, kamu harus liat ini Ra. Si Juno ganteng banget gilaa" ucap Oliv histeris.

Ara segera mendekat ke arah ponsel yang dipegang Oliv .

"Iya Liv . Ganteng banget. Bibirnya merah alami ya Liv. " balas Ara yang diangguki setuju oleh Oliv. Tanpa sadar jika ucapannya itu membuat Rangga yang mendengarnya merasa tak suka. Padahal bibirnya juga merah alami, tentu saja Rangga tidak merokok. Rangga heran mengapa dia bisa bisanya membandingkan dirinya dengan si Juno Juno itu, pikirnya.

Mood-nya tiba-tiba saja turun. Celotehan dari ketiga sahabatnya tak ia hiraukan. Rangga memakan pesanannya dengan perasaan dongkol. Di depannya Ara masih saja fokus dengan handphone bersama temannya itu. Entah mengapa Rangga merasa ini bukan dirinya. Hatinya merasa panas mendengar Ara memuji laki laki selain dirinya.

"Ngga, Lo kenapa sih?" tanya Fano heran melihat Rangga yang nampak tak berselera.

Rangga hanya diam tak berniat untuk menjawab. Membuat Fano mendengus kesal. Aji melirik Rizky seakan bertanya namun Rizky hanya mengendikkan bahunya tak tau.

Ara yang sudah tidak memperhatikan handphone lagi pun turut memperhatikan Rangga yang nampak raut kesal di wajahnya. Ingin bertanya namun urung karena seruan Oliv yang lagi lagi membuat Ara tertarik memperhatikan handphone lagi.

"Tuh kan Ra . Ini postingan baru. Liat manis kan. Meleleh deh hati aku " pekik Oliv girang .

" Iya . Lesung pipinya aku suka " balas Ara tersenyum kecil. Tak berlangsung lama, bantingan sendok dan garpu terdengar. Disusul decitan kursi pertanda bahwa seseorang meninggalkan meja. Seseorang itu Rangga .

"Kita duluan ya ladies " ucap Aji mengedipkan matanya lalu pergi menyusul Rangga tentunya diikuti Rizky dan Fano .

My DimplesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang