Yera pov.
Hening. Gak ada yang ngomong. Gue sibuk sama pikiran gue sendiri. Si Chandra ? Dia lagi mainin handphone nya. Bosen gue. Btw, sekarang gue masih di uks sama si Chandra.
"Eh btw, sekarang latihan drama ya, Chan ?" Akhirnya gue buka suara. Pilih Pak Jokowi. G.
"Iya."
"Huft. Untung gue masih inget." Monolog gue.
"Lo gak ngehafal ?"
"Ngehafal lah. Ya walo nggak semua nya sih." Kata gue.
"Sekarang latihan terakhir. Lo harusnya ngahafalin ege." Jelas si Chandra sambil noyor kepala gue. Demen amat dah noyor-noyor. Udah ketiga kali nya ini kepala gue di toyor.
"Yaelah tenang aja kali gue jago kalo soal drama mah." Kata gue.
"Yakin ?" Tanya si Chandra sambil ngangkat sebelah alisnya.
"Iya lah. Gue kan lebih baik dari lo."
"Terus kemaren siapa yang gagal fokus." Kata si Chandra.
"Y-ya itu kan masih awal. Belom terbiasa." Kata gue.
"Emang lo udah bisa mendalami drama nya ?" Tanya si Chandra.
"Bisa elaah. Gak percaya banget sih lo." Sewot gue.
"Butuh bukti. Gimana kalo latihan sekarang ?"
"Hah. Sekarang ? Maksudnya ?" Gue nge blank.
"Yaa latihan. Di bagian yang susahnya." Jelas si Chandra.
"Yang mana njir."
"Yang ini." Kata si Chandra terus meluk gue. Gue ngebeku. Dugeun dugeun masa. Gue diem selama beberapa detik. Sampe suara si Chandra nyadarin gue.
"Gak mau bales ? Katanya udah bisa." Kata si Chandra. Bangsat suaranyaa. Gue gak kuat. Gue kenapa sih.
Karna gue gak mau dibilang gak profesional, gue bales pelukannya:). Saoloh, jantung gue maraton mulu dari tadi. Kita diem selama beberapa menit, sampe..
Ceklek
"Ups. Sorry, gue ganggu ya. Yaudah lanjutin."
Ada yang dateng. Gue refleks lepas pelukannya. Gue liat si orang yang tadi mau masuk, eh ternyata si Kevin. Baru aja gue mau nyahut, si Kevin udah keburu keluar.
Gue maluuu asuu. Gue nunduk. Sumpah gue malu.
"Napa lo ?" Tanya si Chandra.
"H-hah ? Gapapa." Gue gugup anjir.
"Ahh lo mah orangnya baperan. Gak asik." Sahut si Chandra.
"Heh gue gak baper ya." Sewot gue.
"Tapi mukanya merah. Gue jadi takut kalo ntar pas tampilnya lo beneran baper." Kata si Chandra.
"Kagak bakalan lah. Yakali."
Si Chandra ngangkat sebelah alisnya.
"Yaudah si. Lupain. Gue mau ke kelas ah." Kata gue.
"Mau ngapain ?"
"Ya mau belajar lah."
"Telat bego. Lo nyampe kelas aja bel pulang bunyi."
"Lah anjir. Yang bener ? Gue tidur kelamaan ya."
"Iya. Dasar kebo."
"What ?! Kebo ? Cewek kek gini dipanggil kebo, mata lo siwer ya." Sewot gue. Si Chandra cuma diem aja, ni orang dari tadi beda banget aslinya ya.
"Eh. Btw, kalo gue daritadi disini. Berarti lo juga disini ?" Tanya gue bingung.
"Iyalah ege. Gimana si. Dikira yang daritadi nemenin lo lucinta luna apa."
"Bhakk anjir lucinta luna ?? Lo cocok sih disamain yang kek gitu. Hahaha."
"Bangsat. Bukan gitu maksud gue njir." Chandra asli kambek gais.
"Terserah si. Lah berarti lo bolos dong dari pagi."
"Menurut lo ?" Tanya si Chandra.
"Iya."
"Iya lah bego."
"Biasa aja kali sewot amat lo."
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Enemy - Na Jaemin
Random"Ogah-ogah, awas ya kalo nanti lo suka sama gue." ~ Chandra. "Lo sehat ? Yakali gue suka sama lo. Dih mit amit." ~ Yera. Cast: ●Na Jaemin as Na Chandra. ●Park Yera. Warn!! Author mulaan. Warn!! Bahasa kasar. Warn!! Typo(s) everywhere.