Terhitung sudah lima hari Yera dan Chandra tidak berkomunikasi lagi. Tidak, sebenarnya selama itu pula Chandra yang terus saja mencoba membujuk Yera, tapi Yera tetap tidak ingin berbicara padanya. Bukankah sekarang keadaan terbalik?
Bel pulang berbunyi. Chandra memutuskan untuk mengakhiri ini semua hari ini juga. Karena sungguh demi apapun, Chandra resah, ia tak tenang. Hanya ada dua kemungkinan nantinya. Berbaikan atau tidak sama sekali. Yang pasti ia akan meminta maaf pada Yera.
Chandra menghela nafas. Ia sekarang sedang diparkiran, didepan mobilnya, menunggu Yera tentu saja. Ia melihat Yera sedang berjalan melewati parkiran bersama ketiga sahabatnya.
Chandra menghampiri. Ia menyeret tangan Yera untuk mengikutinya. Tidak, tidak terlalu kencang kok, tenang saja. Sedangkan ketiga sahabat Yera hanya diam saja melihat mereka. Mereka mendiamkannya, tentu saja karena mereka ingin kedua temannya itu segera berbaikan.
"Apaan sih, lo! Lepasin gue." gertak Yera.
Chandra menghentikan langkahnya. Ia berbalik menatap Yera lalu memegang kedua bahu Yera.
"Ra, dengerin gue. Ikut gue sekarang, sekali aja. Besok dan seterusnya, terserah lo mau temuin gue lagi atau nggak. Yang pasti, lo harus tau sesuatu sekarang." jelas Chandra.
Yera menepis tangan Chandra. Menatap Chandra tajam.
"Apa-apaan sih lo! Jangan merintah gue seenaknya. Kalau gue gak mau ya gak mau."
Chandra mengehela nafas jengah. Ia kembali menyeret Yera menuju mobilnya. Beruntung hari ini ia memakai mobil. Jadi ia tidak terlalu susah untuk mengajak-memaksa- Yera mengikutinya.
"Terserah. Gue bakal nyeret lo."
Yera melotot. Ia mencoba kembali melepaskan lengannya yang digenggam erat oleh Chandra.
"Ish, anjir. Lepasin gue."
Yera menengok ke belakang. Memohon bantuan kepada sahabat-sahabatnya yang masih terdiam menatap mereka.
"Kesyaaa. Bantuin guee." teriak Yera.
Namun Chandra tetap menyeret Yera. Membuka pintu mobil. Lalu memasukan Yera kedalamnya secara paksa. Memang Yera barang?!
Lalu Chandra ikut masuk kedalam mobil, dusuk dibalik kemudi dan disampingnya terdapat Yera yang terus mencoba membuka pintu mobil, menggedor-gedornya. Padahal, sudah kunci pintunya.
"Udah lah Ra. Sekali aja. Jangan mau takluk sama ego lo itu."
Yera menatap Chandra tajam.
"Lo ngomong apa sih. Gak jelas banget. Mending sekarang lepasin gue. Atau gue pecahin kaca mobil lo ya." gertak Yera.
"Coba aja kalau berani."
"Gue b-berani ya. Lo ngeremahin gue?!"
Chandra menatap Yera.
"Udah ya Ra. Sekarang lo diem. Jangan macem-macem. Atau gue perkosa lo, mau?"
Yera membulatkan kedua matanya. "Co-coba aja kalau berani." kenapa ia selalu gugup?
Chandra menaikan satu sudut bibirnya, menyeringai. Ia mendekat ke arah Yera, sampai jaraknya sangat dekat.
"Lo nantangin gue?" tanya Chandra dengan menaikan sebelah alisnya.
"Y-ya-"
Cklik
Yera terdiam. Oh ternyata Chandra memasangkan seatbelt nya. Yera pikir Chandra akan macam-macam. Yera udah merah duluan, kan Yera malu.
Chandra menegakan duduknya.
"Udah. Sekarang duduk manis aja." ucap Chandra lalu menyalakan mesin mobilnya dan menjalankannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Enemy - Na Jaemin
Random"Ogah-ogah, awas ya kalo nanti lo suka sama gue." ~ Chandra. "Lo sehat ? Yakali gue suka sama lo. Dih mit amit." ~ Yera. Cast: ●Na Jaemin as Na Chandra. ●Park Yera. Warn!! Author mulaan. Warn!! Bahasa kasar. Warn!! Typo(s) everywhere.