50 ~ IYA Atau MAU

539 62 3
                                    

Sorry for typo(s)!!

***

"YERAAAA." teriak Kesya sambil berlari ke arah Yera diikuti Sassy dan Lala.

Yera menatap sinis Kesya.

"Siapa ya?"

"Bangsat. Jahat ya lo sama sahabat sendiri." gerutu Kesya lalu duduk dihadapan Yera. Diikuti Lala yang duduk disamping kiri Kesya dan Sassy yang duduk disamping kanan Yera, menghadap Lala.

Mereka berempat sekarang sedang berada dikantin sekolah. Ini masih sangat pagi. Dan memasuki kelas sepagi ini adalah hal yang membosankan bagi keempatnya.

"Eh Ra kemarin gimana sama Chandra?" tanya Sassy.

"Gak gimana-gimana."

"Gak gimana gimana maksudnya? Lo pastinya udah ngomong baik-baik dong sama Chandra?" timpal Lala.

"Ya gitu."

"Gitu gimana sih. Kemarin lo diajak jalan sama Chandra ya kan?" tanya Kesya.

Yera menatap kesal Kesya.

"Kemarin gue diculik sama dia. Tapi kalian gak bantuin gue, sahabat macam apa kalian." decak Yera.

"Kemarin itu kita ngediemin karena kita mau kalian nyelesain masalah kalian itu. Gak enak gue liat kalian dieman mulu. Lebih tepatnya sih lo yang ngediemin Chandra." jelas Kesya.

"Apa bedanya sama sekarang?" tanya Yera.

"Loh? Jadi kalian belum baikan?" tanya Sassy kaget.

"Kata siapa? Kita udah baikan kok. Ya gak Ra?"

Itu bukan Yera yang bicara, melainkan Chandra yang tiba tiba datang, duduk disebelah kiri Yera dan merangkul Yera dengan seenaknya.

Yera menatap Chandra kesal. Ia melepaskan rangkulan Chandra.

"Tau ah. Gue kesel sama lo ya. Jangan deket-deket sama gue, gue alergi cowok bego." ucap Yera lalu pergi dari kantin.

"Lah? Ra!? Woi! Gue salah apa anjir. Kita kan udah baikan elah." sahut Chandra keras. Tapi Yera tetap pergi dari sana.

Brak.

Kesya menggebrak meja kantin. "Lo ngomong apa sama Yera kemarin?"

Chandra tersentak. Ia menatap aneh Kesya.

"Gue gak ngomong apa-apa perasaan."

"Lo sama Yera beneran udah baikan?"

"Iya, swear. Gue udah baikan aslii, gak boong."

"Terus kenapa Yera masih marah sama lo?"

"Gak tau gue juga anjir. Orang gue gak ngapa-ngapain kemarin, gue cuma--" ada jeda.

"Cuma? Cuma apa, Chan?"

"Cuma- cuma ya itu, cuma minta maaf. Udah gitu doang."

"Lo yakin?"

"Nggak sih." lirih Chandra. Kesya, Sassy dan Lala menatap Chandra aneh plus bingung. "Udah lah. Gue mau ke kelas. Awas jangan ngikutin gue ya kalian bertiga." lanjut Chandra lalu berdiri.

"Dih ke geer an dasar Churut."

Chandra yang sudah berjalan tiga langkah menengok ke belakang. "Woi jangan panggil-panggil gue Churut."

"Serah dong. Yera aja bebas panggil lo Churut."

"Itu kan Yera, bukan lo bertiga." ucap Chandra lalu pergi.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang