Terlihat seorang perempuan memakai seragam sekolah yang sedang duduk dikursi yang tersedia dipinggir lapangan sekolahnya, menunggu seseorang.
"Ra."
Ya, perempuan itu Park Yera, siapa lagi. Yang dipanggil hanya menengok.
"Mau pulang sama gue?" tanya orang yang memanggil Yera tadi.
Yera mengangkat sebelah alisnya, "Tumben lo ngajak gue pulang bareng, Chan?"
Ya, orang itu Chandra.
Chandra merevolusi--ralat--merotasikan matanya malas.
"Kayaknya nggak cuma sekali deh lo pulang bareng gue." ucap Chandra.
Yera meringis, "Mungkin waktu itu, waktu gue pulang bareng lo itu cuma khilap."
Chandra mendengus, "Bodo, Ra. Mau gak lo pulang sama gue? Langka nih gue nawarin. Lagian nunggu Bang Jihoon lama, Ra."
Yera berpikir sejenak, "Em yaudah deh. Bentar, gue chat dulu Bang Jihoonnya." ucap Yera sambil mengetik sesuatu diponselnya.
"Udah. Yaudah yuk, pulang." ajak Yera.
Chandra dan Yera pun pergi ke arah parkiran. Sampai parkiran, mereka menaiki motor sport Chandra. Chandra menghidupkan mesin motornya.
"Ra, mau mampir ke taman dulu, gak?" tanya Chandra sambil nengok ke belakang, ke Yera.
"Oh? Mau ngapain?" tanya Yera bingung.
"Nyegerin pikiran?" jawaban yang bernada pertanyaan itu terlontar dari bibir Chandra.
"Boleh deh." ucap Yera sambil menganggukan kepalanya.
Yera dan Chandra pun pergi dari sekolah.
Sampai taman kota, mereka duduk disebuah kursi dekat dengan pohon rindang.
Mereka terdiam diantara kesunyian yang menyelimuti sampai akhirnya Chandra membuka suaranya.
"Ra, Sassy--"
"Chan," Yera memotong ucapan Chandra. "Kita kan kesini mau nyegerin pikiran. Jadi please, jangan bahas itu dulu, oke? Gue lagi males." jelas Yera.
Chandra menghela nafas, "Mau sampai kapan lo ngehindar, Ra?" tanya Chandra tidak menggubris perkataan Yera tadi. Chandra menatap serius Yera yang kini juga sedang menatapnya. Chandra memegang kedua bahu Yera.
"Gue- gue butuh waktu, Chan. Kenapa sih, kalian terus aja ngomongin hal ini. Gak Kesya, gak Lala, gak Kak Aldy, bahkan lo juga." ucap Yera kesal.
"Kita gak bakal ngomong kalo lo gak ngehindar." ucap Chandra.
"Gue kan udah bilang kalo gue butuh waktu!!" Yera mulai meninggikan suaranya, ia berpikir semua orang tidak pernah tau isi hatinya, tidak pernah tau apa yang ia mau, dan itu membuatnya kesal.
Chandra terdiam masih menatap Yera.
"Gue... gue malu, Chan." lirih Yera.
"Gue malu. Chan, gue ini sahabat Sassy dari dulu. Dan, hal kek gini aja gue gak tau. Gue gak tau, Chan. Gue gak tau perasaan Sassy sama Kak Raka gimana, sedangkan Sassy tau perasaan gue sama Kak Raka." jelas Yera. Air matanya mulai menetes. Suaranya bergetar.
Chandra masih terdiam. Ini yang ia inginkan. Chandra ingin Yera mengeluarkan semua isi hatinya. Chandra ingin mengetahuinya langsung walaupun ia sudah tau.
"Gue jahat, Chan. Gue udah nyakitin perasaan Sassy-hiks gue jahat." tangisan Yera pecah.
Yera mendongak, menatap Chandra dengan air mata yang masih mengalir.
"Kenapa, Chan?" tanya Yera dengan suara serak.
Chandra diam. Ia masih bimbang dengan perasaannya. Banyak rasa takut didalam hati Chandra. Katakanlah Chandra munafik, karena itu kenyataannya.
Katakanlah Chandra munafik karena menyebut Yera pengecut sedangkan dirinya sendiri seorang pengecut yang tidak mau mengakui perasaannya hanya karena takut.
"Kenapa, Chan? Kenapa lo ngelakuin ini? Apa yang lo pikirin, Chan? Kenapa lo baik sama gue?" tanya Yera bertubi-tubi karena melihat Chandra diam saja.
Chandra tertohok. Ia bingung. Ia juga menyakan hal serupa kepada hatinya. Dan, kenapa Chandra mencintai Yera?
Chandra menghela nafas, ia mengakui jika dirinya pengecut ulung, "Karena sekarang lo temen gue... kan?"
Yera terdiam. Entah kenapa mendengar jawaban Chandra membuat hatinya tercubit. Ternyata Chandra hanya menganggapnya teman. Oh, apakah Yera mengharap lebih dari Chandra?
Yera tidak tau. Semuanya masih spoiler baginya.
Yera menunduk. Ia harus sadar diri. Yera mencoba melepaskan pelukan Chandra. Tapi Chandra malah semakin mengeratkannya. Yera mendongak menatap Chandra bingung.
"Gini dulu. Sebentar aja." sahut Chandra pelan. Ia menenggelamkan wajahnya diceruk leher Yera.
Yera membalas pelukan Chandra. Tak bisa dipungkiri, Yera nyaman.
"Makasih, Chan..."
~TBC~
![](https://img.wattpad.com/cover/168996821-288-k531867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Enemy - Na Jaemin
Random"Ogah-ogah, awas ya kalo nanti lo suka sama gue." ~ Chandra. "Lo sehat ? Yakali gue suka sama lo. Dih mit amit." ~ Yera. Cast: ●Na Jaemin as Na Chandra. ●Park Yera. Warn!! Author mulaan. Warn!! Bahasa kasar. Warn!! Typo(s) everywhere.