68 ~ Pencarian Panjang

435 36 0
                                    

Chandra menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ia melirik kanan kiri untuk menemukan atensi yang ia cari. Sedangkan Tiwi dibelakangnya juga melakukan hal yang sama, mencoba mencari Yera.

"Mau kemana lagi. Yera gak ada dimana-mana." ucap Chandra keras.

Tiwi menatapnya gusar. "Terus jalan aja Kak."

Chandra mendengus jengah. Terperanjat kala mendapatkan tepukan dibahunya. "Kak! Kak! Berhenti dihalte sana." ujar Tiwi keras sambil menunjuk tempat yang ia maksud.

Chandra menurutinya. Setelah berhenti. Tiwi turun dari motor, lalu berjalan ke tempat duduk halte. Mengambil sesuatu lalu kembali ke tempat Chandra.

"Kak, bukannya ini tas Kak Yera." ucapnya memperlihatkan tas yang ia bawa di tempat tadi.

Chandra mengernyit melihat tasnya. "I-iya." Matanya bergulir menatap Tiwi. "Itu tas Yera."

"Benerkan?" ucap Tiwi memastikan.

Chandra mengangguk. "Coba cek dalemnya."

Tiwi mengangguk dan mengecek isi tas tersebut, dan benar saja, isinya adalah buku-buku pelajaran juga almamater Yera yang tersimpan didalamnya.

"Iya kak. Ini tas kak Yera." angguk Tiwi cepat.

"Kak, mungkin Kak Yera udah pulang kerumahnya? Apa kita coba cek dulu aja?" Tiwi bertanya tak yakin.

Chandra mengangguk konfirmatif. "Ayo naik. Kita ke rumah Yera dulu. Moga aja Yera udah pulang."

Sesampainya dirumah Yera. Chandra dan Tiwi turun dari motor dan mengetuk pintu rumah Yera. Tak lama Jihoon datang keluar.

"Kenapa Chan? Dan, Tiwi?"

"Bang, Yera udah pulang?"

Jihoon menggeleng. "Belum, katanya dia ada janji dulu. Jadi pulang lambat?"

"Bener Bang? Serius Yera belum pulang? Coba deh lo cek ke kamarnya, kali aja dia udah ada di kamar gitu."

"Ya gak mungkin lah Chan, dari tadi juga gue lagi diruang tengah. Kalau Yera udah pulang, pasti gue liat dia lewat sekiranya."

"Jadi, Kak Yera belum pulang?"

"Belum."

Tiwi beralih menatap Chandra. "Gimana dong Kak?"

"Ada apa sih? Kenapa?" tanya Jihoon.

"Yera ilang, Bang." lirih Chandra.

Jihoon menukik alisnya. "Apa? Kok kalian bisa ngomong gitu?"

"Yera sebenernya ada janji sam Tiwi. Tapi lo liat kan, Tiwi ada disini. Dan gue bingung, sekarang Yera kemana? Sedangkan tas nya aja kita temuin dihalte." jelas Chandra yang kemudian menyodorkan tas Yera ke Jihoon. Jihoon panik.

"Lo serius Yera gak ada? Kali aja masih disekolah atau dijalan?"

"Yera keluar dari sekolah bahkan sebelum gue pulang. Dan kita dari tadi keliling kota tapi Yera gak ketemu-ketemu. Yera gak tau kemana Bang."

"Udah lo coba telpon Yera?"

Chandra mengangguk. "Udah. Tapi gak diangkat."

Jihoon mengeluarkan ponselnya. "Gue coba lagi." ucapnya. Chandra dan Tiwi mengangguk. Jihoon mencoba menelpon Yera, namun sama, tak diangkat sama sekali oleh Yera. Bahkan untuk kesekian kalinya.

Jihoon berdecak. "Sial. Gak diangkat." umpatnya. Jihoon menatap Chandra.

"Chan, lo hubungin yang lainnya. Tanya sama mereka, mungkin aja mereka tau dimana Yera. Dan kalau mereka juga gak tau, minta tolong mereka buat bantu cariin Yera, oke. Gue bawa kunci motor dulu. Kita cari Yera lagi." Jihoon memberi arahan. Chandra menganggukinya. Tiwi juga membantu Chandra untuk menghubungi ketiga teman Yera.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang