76 ~ Penjelasan Sassy

498 38 0
                                    


Hari ini Yera kedatangan Tiwi di kamar inapnya. Ini pertama kalinya ia bertemu Tiwi setelah kejadian itu. Ayolah, selama ini Tiwi ditahan karena dituduh sebagai tersangka, tapi dikarenakan Yera yang telah bercerita pada Chandra dan Chandra yang telah memberi bukti pada Jaehyun selaku polisi pun akhir nya menangkap tersangka yang sebenarnya.

"Gue tau lo gak salah Tiw."

Tiwi menatap kesal Chandra. "Tapi kak, lo nuduh gue seakan gue yang beneran salah disini."

Chandra menyengir. "Sorry. Gue gak bisa mikir waktu itu."

"Kenapa gak bisa mikir lo? Otak lo kemana Chan?" Kesya bertanya.

"Ehh kalian gak tau aja. Pikirannya dipenuhi oleh Yera, Yera, dan Yera." timpal Lala diiringi tawanya.

Yera melempar potongan apel bekasnya yang tak habis tadi. Seenaknya aja Lala berbicara, kan ia jadi malu. Sedangkan Chandra menaikan sebelah alisnya, tersenyum kecil melihatnya.

"Udah. Yang penting sekarang kita tau kebenarannya, Yera sekarang juga udah baik baik aja kan." ujar Aldy.

Yera mengangguk cepat, tersenyum lebar. Ia ingin cepat pulang, kebiasaannya. "Iya! Kalau gitu ayo pulang!"

"Nanti, Ra." sahut Jihoon.

Yera menatapnya kesal. Mencebik. Ingin berbicara tapi tertahan kala seseorang mengetuk pintu ruang inapnya. Mendengarnya, yang lain ikut mengalihkan atensinya.

"Siapa ya?"

"Gak tau. Biar gue yang cek ya." balas Raka. Ia membuka sedikit pintu dan keluar.

Terlihat eksistensi seorang- bukan, tepatnya dua orang berdiri didepan pintu.

"Siapa ya?" tanya Raka.

"Em. Benar ini ruang inap Park Yera?" tanya si Pria.

"Oh iya."

"Boleh kami bertemu dengannya?"

"Oh- maaf sebelumnya kalian siapa?"

"Kami orang tua Gita."

***

Sekarang Yera sedang asik mengobrol dengan teman-temannya. Pandangannya teralih ketika Jihoon kembali memasuki ruangannya. Jika kalian berpikir Yera telah bertemu dengan orangtua Gita, maka salah, iya tidak bertemu alias Jihoon yang tidak memberitahu dan membiarkannya.

"Kenapa Bang?" tanya Yera ketika Jihoon telah kembali.

Jadi tadi Raka hanya memberitahu Jihoon, dan Jihoon lah yang berbicara dengan kedua orangtua Yera.

"Gapapa."

"Oh oke." Yera kembali bertanya pada Tiwi- setelah tadi tertahan. "Jadi kemarin-kamrin lo ditahan?"

"Iya. Sebelumnya sih gue bebas cuma masih dalam pemantauan polisi Kak. Tapi besoknya gue malah dibawa ke kantor polisi terus ditahan."

Yera meringis mendengarnya.

Sassy menyahut. "Sebenarnya gue tahu Gita bukan pelakunya."

"Loh terus?" heran Kesya.

Sassy menghela nafas. "Gue mau cerita rahasia gue."

"Apa? Njir lo punya rahasia dari kita?"

"Sorry. Gue pikir, gue gak perlu ngasih tau ini sama kalian karena ini udah yang lalu lalu dan nggak penting menurut gue."

"Oke. Emang apa?" tanya Yera.

"Jadi sebenernya gue udah kenal duluan sama Gita."

Kesya, Lala, Yera, Tiwi, Chandra, Jihoon, dan Aldy pun setia mendengar. Raka? Ia sudah tau sebelumnya dari Sassy.

"Waktu smp dulu, waktu gue masih pacaran sama Chandra, Gita emang udah kayak gitu. Gue pikir, sekarang dia udah move on dari Chandra, tapi ternyata enggak."

"Tunggu. Maksudnya, lo udah tau Gita suka sama Chandra dari dulu? Darimana lo tau Sas?" tanya Lala.

"Kan dulu gue pacaran sama Chandra..?" ujar Sassy mengambang.

Yang lain kebingungan tapi Kesya dapat mencerna nya.

"Gue tau maksudnya! Jadi waktu lo backstreet sama Chandra, Gita tahu, dan dia bilang sama lo kalau ia suka sama Chandra. Iya?" jelas Kesya.

Sassy mengangguk.

"Terus apa maksudnya 'Gita emang udah kayak gitu', kak?"

"Apa Gita juga ngelakuin hal yang sama kayak gue ke lo Sas?" tanya Yera.

"Apa yang Gita lakuin?" timpal Chandra.

"Ng- itu. Dia bully gue."

"Berapa lama? Lo gak ngasih tau gue?" tanya Chandra lagi.

"Sejak dia tahu kalian pacaran. Lagian itu udah yang dulu-dulu Chan. Biasa aja." Raka menyahut.

"Bukan gitu Bang. Kan lo tau waktu itu Sassy statusnya pacar gue. Ya dia harusnya kasih tau gue kalau ada apa-apa. Jatuhnya gue kayak yang gak peduli sama dia." jelas Chandra.

"Dengerin dulu penjelasan Sassy. Dan lagi itu kan udah lama, gak usah kebawa emosi."

Chandra menghela nafas.

"Tau lo Chan. Jangan kebawa emosi juga."

Chandra berdecak. "Ya udah, lanjut."

"Intinya, dia dulu bully gue diem-diem. Dan soal gue gak cerita siapa-siapa ya karena gak ada yang tahu kalau waktu itu kita pacaran, Chan. Dan gak mungkin juga gue ngebebanin lo." jelas Sassy.

"Dan gue tadinya mau bilang sama kalian kemarin-kemarin. Tapi gue pikir, Gita itu udah gak kayak dulu lagi. Soalnya dia juga gak bully gue lagi. Bisa dibilang sekali dua kali gitu." lanjut Sassy.

Aldy menghela nafas. "Ya udah lah, yang penting sekarang kita udah tahu sifat dia. Dan dia juga udah dapet balesannya."

"Emang sekarang Gita dimana?" tanya Yera.

"Di kantor polisi. Proses hukum."

Yera mengernyit. "Apa gak kasian? Dia kan belum legal?"

Kesya mengendikan bahunya. "Tapi dia udah keterlaluan."

"Tapi tetep aja lah, dia masih kecil. Belum legal juga, ya hukum juga gak bisa apa-apa karena dia masih dibawah umur."

Jihoon menghela nafas. "Tadi bokap sama nyokap nya Gita nemuin gue. Mereka bilang minta maaf soal Gita. Dan mereka juga gak bisa mentolerir sifat Gita itu. Lagi, mereka minta cabut tuntutannya."

"Terus?" tanya Lala.

"Ya gue serahin sama lo Ra. Mau lo gimana?"

Chandra menimpal, "kalau menurut gue nih ya. Kalau misalnya si Gita itu minta maaf terus introfeksi. Ya, why not, gitu. Itu pun kalau dia beneran mau ubah sikap dia."

Yera mengangguk. "Ya udah."

"Ya udah gimana?"

"Ya udah terserah kalian."

Jihoon merotasikan matanya malas. "Jadi semuanya tergantung dia nya? Kalau dia nyesel, kita bebasin aja?"

Yang lainnya mengangguk menyetujui.

Jihoon ikut mengangguk konfirmatif. "Oke, ntar itu jadi urusan gue. Gak ada salahnya juga kita ngasih dia kesempatan."

Ya, setiap orang berhak mendapat kesempatan kedua.

~ TBC ~

Hai guys buat kalian yang khususnya nungguin cerita ini maaf banget baru update hari ini ya, ada something lah wkwk. I hope you enjoy it, jangan lupa vomment nya. Take care, luv u.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang