36 ~ Kebenaran Yang Tak Terduga

612 65 10
                                    

Author pov.

Yera menatap Sassy yang ada di hadapannya dengan penuh tanda tanya. Disamping nya juga ada Kesya dan Lala. Sekarang mereka berempat sedang di kamar Yera. Ya, sesuai janji Yera pada Chandra, ia akan memperbaiki semuanya sekarang, hari ini juga.

"Jadi..?" sahut Yera terdengar ragu.

Semua atensi tertuju ke Sassy. Sassy yang mengerti, menghela nafas lalu mengangguk.

"Jadi, gue mau minta maaf sama lo, Ra." ucap Sassy. "Dan, sama kalian juga." lanjut Sassy melihat Kesya dan Lala.

"Maaf, gue udah bohongin kalian, dan gue gak cerita dari awal sama kalian." ucap Sassy.

Yera mengerutkan dahinya bingung. Berbeda dengan Kesya dan Lala yang nampak tenang-tenang saja.

"Sas, jangan bertele-tele. Mending langsung aja, gue gak ngerti." lirih Yera.

Kesya berdecak, "Ck. Oon." gumamnya keras.

Bukk

Lala menimpuk Kesya dengan bantal. "Lagi serius bego. Diem dulu deh, jangan bacot." ucap Lala menatap Kesya tajam.

Kesya hanya mendengus lalu nyengir, "Lanjut deh." timpalnya.

Sassy berdehem, "Hm. Gue cerita dari awal. Dulu, waktu kita kelas delapan smp. Gue sama Chandra sebenernya pacaran. Tapi gue gak bilang sama kalian. Dengan kata lain, kita ngejalanin hubungan backstreet, istilahnya."

Yera kaget, tapi Yera mencoba mengontrol ekspresinya. Hatinya seakan tercubit. Entah kenapa, ia lebih tidak suka Sassy mengatakan itu dari pada melihat Sassy bersama Raka. Kesya dan Lala hanya diam, mendengarkan.

Mereka terdiam sesaat, menunggu ucapan Sassy selanjutnya.

"Dan waktu hubungan gue sama Chandra berjalan tiga bulan, gue ketemu sama Kak Raka. Kebetulan, mungkin." ucap Sassy dengan senyumnya. Ia mengingat masa-masa itu. Menyenangkan walaupun menyakitkan.

Yera terdiam mendengarkan Sassy. Dalam hatinya, ia bahkan sempat mengira-ngira.

"...dari sejak saat itu, Chandra sibuk banget sama kegiatannya. Eskul lah, OSIS lah. Gue aja sampai bosen denger alasan dia yang terus-terusan itu waktu gue mau ngajak dia ketemu." jelas Sassy. Matanya berkaca-kaca mengingat dulu ia sangat bodoh. Yera, Kesya dan Lala hanya menatap penasaran.

"... Chandra hampir gak ada waktu buat terus sama gue, tapi gue ngertiin. Dan lagi, sekali-kali juga kayaknya Chandra berusaha buat nyempetin ketemu sama gue." lanjut Sassy.

"Tapi gue malah melenceng? Gue tau gue egois dengan terus bareng Kak Raka kalo lagi gak sama Chandra. Dan disana, gue kayak, udah punya rasa sama Kak Raka?" jelas Sassy lalu menunduk, ia sangat merasa bersalah. Yera, Kesya, dan Lala hanya menatap iba sahabat mereka.

"Gue tau gue jahat. Gue udah ngehianatin Chandra. Gue ngejalanin hubungan sama Kak Raka dibelakang Chandra, Ra. Gue jahat." ucap Sassy sedikit terisak. Yera memegang tangan Sassy menenangkan.

"Dan dua bulan setelahnya, Chandra tau kalo gue ngehianatin dia. Waktu itu, Chandra dateng ke rumah gue. Dia minta maaf, dia minta maaf karena dia gak bisa kayak cowok lain yang bisa terus nemenin ceweknya, dia minta maaf karena dia selalu sibuk buat ketemu, walaupun emang kadang disekolah kita ketemu sepintas."

Mendengarnya, Yera, Kesya dan Lala ikut meneteskan air mata

"Dia minta maaf. Gue.. gue makin ngerasa bersalah sama dia. Dia bilang, 'kalo misalnya emang gue udah gak ada lagi dihati lo, gue bisa kok pergi. Lo bisa ngejalanin hubungan lo dengan orang yang sekarang lo cintai tanpa sembunyi-sembunyi.' " ucap Sassy dengan suara sedikit bergetar. Yera memberikan tatapan sulit diartikan kepada Sassy.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang