55 ~ Need U. Do U Still ♡ Me ?

502 44 0
                                    

"Ck. Jadi adek itu jangan bandel makanya. Kan jadi sakit. Terus nanti gue juga yang disalahin sama Nyokap Bokap." gerutu Jihoon kesal.

Yera merengut. "Siapa juga yang mau sakit."

"Udah-udah cepet makan." suruh Jihoon sambil menyodorkan semangkuk bubur untuk Yera. Yera masih merengut.

"Gak mau suapin?"

Jihoon menghela nafas. "Manja banget sih. Untung Adek ya." jengah Jihoon. Namun ia tetap menuruti keinginan Adiknya satu itu.

"Kalau nggak?"

"Gue kasih sianida terus mutilasi terus nuklir. Selesai."

"Jahat banget punya Abang." cicit Yera.
Jihoon diam tak membalas.

Ya, mereka sedang berada dirumah sakit. Sebenarnya Yera ingin pulang, namun Jihoon memaksa untuk tetap dirumah sakit karena ia khawatir tentu saja.

Terakhir kali gejala typus yang dialami Yera seperti ini itu waktu kelas satu sekolah menengah pertama, kurang lebih empat tahun lalu.

Tiga fakta yang harus kalian ketahui ketika Yera sakit. Pertama, tingkat kemalasannya semakin tinggi. Kedua, ia akan menangis dan merengek jika sudah tak kuat menahan sakit ditubuhnya. Dan ketiga, ia akan sangat manja dan sensitif.

"Bang, besok gue mau sekolah ya."

"Sekolah?"

"Iya. Kan hari ini gue gak sekolah. Lo juga ikut-ikutan gak sekolah karena nemenin gue kan."

"Gak boleh."

"Kenapa? Lo mau adek lo ini jadi bego gara-gara ketinggalan pelajaran?"

"Kan lo emang udah bego?"

"Kasarr!!"

"Bodo amat."

"Gue mau sekolah ih Bang." rengek Yera.

"Kenapa si? Tumben banget lo mau sekolah. Biasanya juga bolos."

"Pengen sekolah aja. Gue kangen ngebolos."

"Eeq."

"Bau dong."

"Gak jelas. Lagian lo kangen bolos atau kangen orang?" tanya Jihoon.

Yera mengerutkan dahinya. "Orang? Siapa emang yang pantes gue kangenin huh?" sinis Yera.

"Miper."

"Ish apaan sih Bang." gerutu Yera kesal.

Jihoon menghela nafas. "Kadang gue kasian sama lo, dek."

"Kasian kenapa?"

"Lo ngeharepin orang yang bahkan gak peduli sama lo."

Yera terdiam sejenak. "Gue.. gue gak ngeharepin siapa-siapa perasaan. Gak jelas banget sih lo Bang."

Jihoon hanya berdecak malas. Ia tak membalas ucapan Yera, memilih memberikan Yera minum.

"Udah. Gue ke toilet dulu. Bentar lagi lo minum obat." ucap Jihoon sambil meletakan mangkuk yang sudah kosong itu. Kemudian berlalu ke toilet yang berada dikamar rumah sakit itu.

Yera terdiam duduk. Menatap ke arah jendela rumah sakit. Lalu pandangannya beralih menuju handphone nya yang tergeletak dinakas samping ranjang.

Yera mengambil handphone nya. Membuka lockscreen handphone nya, lalu membuka room chat line.

Yera menghela nafas. Tidak ada notifikasi yang selalu ia harap-harap kan, hanya ada notifikasi dari grup kelas juga angkatannya.

Yera memukul-mukul kepalanya. Kepalanya serasa pusing lagi memikirkan sesuatu.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang