75 ~ Terungkap

522 45 5
                                    


Setelah beberapa hari terlewatkan, akhirnya Yera sudah bisa bergerak normal. Saat ini Yera sedang terduduk dikasur pesakitan, dikamar rawatnya.

Siang itu hanya ada Yera dan Chandra. Kenapa? Tidak tahu lah. Mungkin saja Jihoon dengan yang lainnya kelewat peka untuk memberikan Chandra dan Yera waktu untuk berbicara. Namun ekspektasi tidak selalu sesuai kenyataan, karena saat ini meraka bahkan terlihat saling diam.

Chandra yang kini terduduk disofa dan sibuk dengan game diponselnya, sedangkan Yera yang diam saja, entah apa yang harus dilakukannya. Ayolah, Yera bosan berhari-hari disana.

Yera berdehem. "Chan?"

Chandra meliriknya sekilas. "Hm?"

Yera sedikit kesal melihat responnya."Gue mau ngomong."

"Ngomong aja."

"Ya liat dulu."

"Hah? Apa? Nanggung anjir, ngomong-ngomong aja, telinga gue ada dua, kiri kanan, bisa denger jelas."

Yera menatapnya kesal. "BUDU. Gak jadi lah gue." ketusnya.

Chandra menghela nafas. Menyimpan ponselnya disaku dan beralih menghampiri Yera dan duduk dikursi samping ranjang Yera.

"Iya, apa? Jangan baperan buset."

"Gak." ketus Yera.

"Jangan ngerajuk gitu anjir."

Yera mendelik. "Siapa yang ngerajuk?! Tau ah. Pergi aja lo sana. Nyebelin sumpah." pekiknya kemudian mendorong-dorong Chandra

"Iya iya, aduh, maaf." Chandra menahannya. "Jadi, mau ngomong apa?"

"Gue bilang gak jadi."

"Jangan ngambek gitu, mantan."

Yera menatapnya cepat. Oh iya, udah mantan. Tapi, kan, Chandra tak perlu mengingatkannya. Batin Yera.

"Apa? Gue salah ngomong?"

"Ng—gak. Tapi gak usah diingetin sialan." umpat Yera.

"Heh. Jangan kasar."

"Apa? Gimana gue aja kali."

Chandra berdecak kesal. Menghela nafas. "Serah lah."

Yera mencebik. "Gue minta maaf ya, Chan."

Chandra menatapnya. "Buat?"

"Yang dulu. Gue salah gak nurut sama lo."

Chanda tersenyum kecil. "Gapapa. Lupain yang itu."

"Tapi—"

"Udah. Gak masalah. Yang penting sekarang lo tau, kalau lo harus nurutin semua omongan gue."

"Kemarin sih harusnya iya. Tapi sekarang, emang lo siapa gue sampai gue harus nurutin lo?!" ketus Yera.

Kode minta balikan, ya?

"Dih. Lo masih temen gue kan." Dan Chandra dengan ketidakpekaannya.

"BODO!"

Chandra tertawa kecil. Kemudian wajahnya berubah serius.

"Ra."

"Apa?"

Chandra terdiam sejenak. "Lo mau cerita sama gue gak?"

Yera menatapnya bingung, tak mengerti.

"Cerita soal masalah kemarin. Dari awal lo diculik."

Yera terdiam. Sebenarnya itu tidak apa-apa. Bukannya Yera lebay dengan melebih-lebihkan. Tapi ayolah, siapa yang biasa saja setelah dirinya disekap dan disiksa bahkan ia tak berbuat salah.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang