Yera terdiam di halte bus. Ia sudah menunggu selama lima menit, tapi tidak ada satupun kendaraan umum yang bisa ia tumpangi. Yera menghela nafas. Ia menyesal, seharusnya ia tadi membolehkan Jihoon untuk menunggunya.
Langit benar-benar sudah mulai gelap. Dan sepertinya Yera harus menghubungi seseorang untuk menjemputnya, tapi sayang harapan itu harus pupus seketika karena handphone nya yang kehabisan daya. Yera menghela nafas kembali.
Tak berselang lama, sebuah motor sport berwarna merah dengan seonggok manusia diatas nya berhenti di depan Yera.
"Pulang bareng gue, Ra?" ujar orang itu.
"Loh? Kak Aldy masih disini?" tanya Yera bingung sambil menatap orang itu yang diketahui Aldy.
"Nggak. Gue udah tidur dikasur dari tadi." jawab Aldy.
Yera mengerjap, "Lah? Terus ini siapa? Kembarannya? Atau arwahnya? Yakali." ucap Yera polos.
Aldy terkekeh. "Lagian pertanyaan lo aneh, Ra. Udah tahu gue masih disini. Masih nanya."
"Ya maksudnya kan kenapa Kak Aldy masih disekolah." gumam Yera pelan.
'Gue nungguin lo, Ra.' batin Aldy.
"Hah? Apa, Ra?" tanya Aldy pura-pura tidak mendengar gumaman Yera.
Yera tersenyum simpul. "Gapapa, Kak."
"Ya udah, pulang sama gue ya. Dan gak ada penolakan." ucap Aldy.
Yera merengut, tapi ia tetap menuruti kemauan Aldy. Yera dan Aldy pun akhirnya pulang bersama.
Sesampainya di rumah Yera. Yera turun dari motornya Aldy, lalu melepas helmnya. Begitupun Aldy.
Mereka terdiam sejenak, entah kenapa keadaan tiba-tiba canggung seperti ini.
"Kalau gitu, gue masuk dulu, Kak. Makasih tumpangannya." Yera membuka suara.
Aldy tersenyum, lalu mengangguk. Ia mengusak surai Yera. "Iya, sama-sama."
Yera membalas senyumnya, lalu berbalik hendak memasuki rumahnya, tapi tertahan karena Aldy menahan pergelangan tangannya, membuatnya kembali berbalik menghadap Aldy.
"Kenapa, Kak?" tanya Yera bingung.
Aldy menghela nafas. Ia menunduk melihat sepatunya, lalu kembali mendongak menatap Yera.
"Gue.., mau bilang sesuatu sama lo." jawab Aldy.
Yera menelan ludahnya susah payah. Kenapa sekarang ia menjadi gugup?
"Bi-- bilang apa, Kak?" tanya Yera gugup.
Aldy menatap Yera cukup dalam. Lalu ia kembali menghela nafas.
"Besok lo free, gak?" tanya Aldy.
Yera memiringkan kepalanya, berpikir. Besok weekend, itu berarti dia terbebas dari hal memusingkan, yaitu sekolah. Dan ia juga tidak memiliki janji dengan orang lain.
Yera akhirnya mengangguk. "Kayaknya free sih, Kak. Emang kenapa?"
"Gue mau ajak lo jalan. Mau?"
"Kemana, Kak?"
"Kemana aja yang lo mau."
Yera menganggukkan kepalanya beberapa kali. "Mau, Kak!" ucap Yera antusias.
Aldy mengusap surai Yera lagi, merasa gemas.
"Okay. Besok jam sembilan.., gue jemput."
Yera mengangguk lagi.
"Ya udah. Masuk gih."
Yera pun menurut saja. Ia memasuki rumahnya, tak lupa melambaikan tangannya sebelum menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My (Ex) Enemy - Na Jaemin
Random"Ogah-ogah, awas ya kalo nanti lo suka sama gue." ~ Chandra. "Lo sehat ? Yakali gue suka sama lo. Dih mit amit." ~ Yera. Cast: ●Na Jaemin as Na Chandra. ●Park Yera. Warn!! Author mulaan. Warn!! Bahasa kasar. Warn!! Typo(s) everywhere.