52 ~ Preman buriq!

537 49 3
                                    

Dabel up! dpt ap?gg:v

***

"Ra, mau bolos?"

"

Hah? Bolos?"

Chandra mengangguk lalu memegang pergelangan tangan Yera, kemudian menyeretnya turun dari rooftop.

"Chandra! Mau kemana anjir. Yang bener aja mau bolos. Kalau ketahuan gimana." bisik Yera. Matanya memicing ke arah Chandra.

"Gak bakal. Ikutin gue aja." jawab Chandra dengan masih menyeret Yera. Yera hanya pasrah.

Chandra membawa Yera ke gerbang belakang sekolah, tentu saja mengendap-endap. Ini sudah masuk KBM, dan sekolah sepi karena para murid sedang belajar di kelas masing-masing. Dan tentu saja hal itu dimanfaatkan oleh para penjaga sekola untuk berkeliling mencari siswa yang bolos.

Katakan Chandra gila. Karena ya, ini pertama kalinya ia bolos sejak hampir dua tahun sekolah disana. Dan ayolah, apa kata orang apabila melihat wakil ketua osis membolos?

Gila, kan?

Setelah melewati beberapa rintangan, Chandra dan Yera akhirnya bisa keluar dari sekolah yang selalu Yera kutuk itu.

Yera menendang tulang kerin Chandra. "Gila lo!"

Chandra meringis. Lalu menyengir.

"Tapi lo seneng, kan? Bisa terbebas dari buku-buku terkutuk itu?"

"Iya si. Tapi kan tas kita masih dikelas Chandra!"

"Gampang. Kita balik lagi aja nanti. Lagian motor gue juga masih di sekolah."

Rahang Yera menganga. Menatap tak percaya Chandra. "Lo gila ya. Terus kita sekarang mau kemana?"

"Kemana aja."

"Ya udah cari kendaraan."

"Buat?"

"Ya buat kita tumpangi sampe tujuan."

"Gak usah. Jalan aja."

"Lo gila?!"

"Ya itung-itung olahraga, kan?"

Yera mukul bisep Chandra kencang.

"Capek ish. Lo mahh." rengek Yera.

Chandra meringis. Ia mengusak puncak rambut Yera gemas. Lalu merangkul Yera. Kemudian berjalan santai.

"Jangan lebay."

Yera merengut. Ia menghela nafas. Tapi ia tetap menuruti Chandra.

Yera dan Chandra berjalan dipinggir jalan berdampingan dengan Chandra yang merangkulnya dan Yera yang menekuk wajahnya karena kesal.

Setelah kurang lebih lima belas menit mereka berjalan dalam keheningan. Yera akhirnya membuka suaranya.

"Chandra."

"Hm?"

"Lo ngajak gue kemana sih! Kalau gini mah mending gue tidur dikelas aja daripada ikut lo bolos!" hardik Yera.

Chandra membekap mulut Yera dengan tangan kanannya yang masih merangkuk Yera.

"Berisik." desis Chandra. Yera menggigit telapak tangan Chandra yang membekap nya dengan kencang, hingga tercetak jelas bekas gigitan Yera yang membekas kemerahan.

"Aw shh." ringis Chandra. Chandra menatap Yera kesal. Mencubit hidung Yera pelan karena kesal. "Ganas banget sih lo."

Yera menginjak kaki kanan Chandra.

My (Ex) Enemy - Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang