"Yoon, punya rekomendasi lagu bagus ga? Bagi dong" Sooji mecahin heningnya malam ini. Iyaps dia akhirnya pindah ke kantor gue. Dia sama sibuknya kayak orang lain yang berkecimpung di dunia musik. Cuma kalo lagi senggang biasanya dia bakal main ke studio gue. Kayak malam ini misalnya.
"Ha? Tumbenan," Selera musik dia ga main-main sih. Jarang dia nanya lagu ke orang lain, biasanya dia yang rekomendasiin.
"Lagi pengen aja" Dia narik kursi, duduk sebelah gue.
"Mmmm... " gue mikir bentar. Lagu yang cocok buat dia? "Fall for you, secondhand serenade."
"Bagus?"
Gue ngangguk. Bagus banget lah, cocok tuh liriknya buat lo.
"Kenapa milih lagu itu?" tanya dia penasaran.
Ya menurut lo aja kenapa? "Gapapa, random sihh. Itu yang terlintas di otak gue" bohong gue.
Dia diem. Kayaknya mulai searching lagu yang gue rekomendasiin. Gue juga balik mainin nada lagi.
"Udah malam, ga pulang?" tanyanya tiba-tiba.
Gue nggeleng, "Kalo pulang, kapan kelarnya ini?" Projek besar gue, kolaborasi sama musisi senior. Ehe.
"Terus?"
"Ya nginep sini dong"
"Ga dicariin ortu apa?"
"Mereka tau kok gimana kesibukan gue. Lagian juga di rumah banyak sepupu baru datang. Jadi ilang satu pun gabakal ketauan"
Soojin manggut-manggut ngerti.
"Lo kalo mau pulang, pulang aja. Keburu malem ntar malah bahaya"
"Bentar lagi. Belom kelar donwload lagu."
"Oh"
Kemudian hening lagi.
"Versace on the floor nya Bruno Mars, enak juga" kata dia random.
Gue ga sengaja nge play lagunya pas dia nyari lagu tadi. Dan ternyata musiknya nyaman di telinga dia.
Versace on the floor? Bentar..
Bgst kenapa mesti lagu ini yang keputer!?
.
..
...Let's take our time tonight, girl
Above us all the stars are watchin'
There's no place I'd rather be in this world
Your eyes are where I'm lost in
Underneath the chandelier
We're dancin' all alone
There's no reason to hide
What we're feelin' inside
Right nowSuara Bruno Mars jadi backsound di studio gue.
"Gue capek" keluh gue sambil ngerenggangin otot. Duduk berjam-jam depan komputer, gilaaaa.
"Istirahat bentar sini," dia nepuk tempat kosong sebelahnya. Sofa panjang dan lumayan gede. Tempat tidur gue kalo di studio. "Mau espresso apa americano?"
"Ice americano lah, seperti biasa"
"Roti? Ramyeon?" tawarnya
Gue ngegeleng. "Ngga, itu aja cukup"
"Ok" Lalu dia keluar studio. Ke cafe depan kantor.
Satu-satunya orang di luar keluarga gue yang paling ngerti gue adalah dia. Gue ga perlu ngomong panjang lebar, ngejelasin ini itu, dia bakal langsung ngerti. Termasuk suasana hati gue gimana. Mungkin karena udah kenal lama kali ya, entahlah. Gue nyaman sama dia.
"Ice americano, buat si cowok ice"
Gue terkekeh lalu ngedongak ke arah dia. "Makasih.. Diluar ujan?" Bajunya sedikit basah. Ga sedikit sih, eum.. banyak? Atasnya doang, tapi nyeplak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN freak FAMILY season 2
RomanceApa yang terlintas dipikiranmu, kalo jadi cewek satu-satunya di antara 7 sodara cowok? Well, aku punya 6 orang kakak cowok dan 1 orang adek cowok dan ini kisahku yang kedua, kisah yang pertama? Silahkan baca page satu~ Mau tau gimana ceritanya? Here...