Apa yang terlintas dipikiranmu, kalo jadi cewek satu-satunya di antara 7 sodara cowok? Well, aku punya 6 orang kakak cowok dan 1 orang adek cowok dan ini kisahku yang kedua, kisah yang pertama? Silahkan baca page satu~
Mau tau gimana ceritanya? Here...
Agustd gausah terlalu main sama jimin. ↪Kimjim9595 kenapa gue? Buset.
•••
"Aku bingung pake yang mana." Ini sudah kali ketiga mereka ngunjungin butik yang sedari awal di tuju. Dan sudah kali kesekian Haewon gonta ganti baju pengantin.
"Semuanya bagus ko, saya suka."
"Kalo gitu mending yang kebuka punggungnya kaya tadi, apa yang ini ketutup?" Haewon angkat dua baju yang tadi sudah dicobanya.
"Bedanya apa?"
Malah ditanya bedanya apa. Ya jelas beda lah.
"Kalo yang ini aku keliatan gendutan ga?"
Bagi para cowo, ini adalah pertanyaan yang lebih susah dari hukum archimides.
"Eum.." Seokjin so-soan mikir.
Para pelayan di belakang Haewon udah nahan nahan ketawa.
"Kenapa gendutan?" ini pertanyaan asal ae keluar dari mulut.
"Kamu ga liat, lengan saya ini ke ekspose gini jadi ga keliatan makin gede?" haewon ngejelasin.
"Engga ko."
"Tapi gede tau liaat." Haewon lirik cermin di samping kirinya.
"Yaudah, baju yang ketutup aja atasnya-"
"-malah keliatan makin gemuuk."
Hadeeh, serba salah.
"Kalo gitu-"
"-kamu foto semua kan? Saya mau nanya aja ke adek adek."
"Terus kenapa tadi nanya saya." Begitulah kira-kira tatapan Jin saat ini. Mending rapat berjam-jam lah daripada nemenin fitting gaun gini. Pusiing.
"Yaudah, nanti saya kirim ke kamu, tanya mereka aja. Yuk sekarang katanya mau cari bahan buat para dayang-dayang." Menghindar dari perdebatan, Jin cari aman.
"Iya," Haewon pamit bilang makasih dan nanti bakal dateng lagi cari yang cocok. Mau nanya pendapat dedek dedek gemes dulu. Ini nikah seumur hidup sekali, jadinya harus pake yang paling bagus.
"Emang kamu ga suka semuanya?"
"Justru karena saya suka semuanya jadi pengen dipake, ada enam baju, masa saya nikah enam kali."
