Kim Namjoon berdiri tegap. Lama ia mematut dirinya di depan cermin. Memastikan berkali kali bahwa tidak ada yang salah di pakaian maupun dirinya.
"Hey." Seseorang datang menghampiri Namjoon. "Gugup?"
"Bang, abang dulu juga gini?"
Kim Seokjin mengangguk. "Iya. Gugupnya mungkin seribu kali lipat dari kamu sekarang. Karena abang yang pertama."
"Kalau salah nyebut gimana bang?"
"Emang ada berapa cewek di hidupmu sekarang Namjoon-ah?"
Namjoon tertawa. "Cuma Eunah sih." Yang pernah datang dan singgah di hatinya.
"Ya ga akan salah kalo gitu. Emangnya Jimin."
"Ko Jimin sih bang." Jimin yang namanya disebut, protes. "Jungkook kali tuh, Jimin mah setia sama Aegi sekarang."
"Iya sekarang, lah dulu?"
"Ssttt, dulu mah masa lalu." Jimin nyamperin Namjoon yang masih stand by depan cermin.
"Semangat kangg!!" Kedua tangannya terangkat. "Hati hati kesandung, ato nanti nabrak kursi, ato nabrak meja, parah parah nabrak kue-"
"-hush! Aa ih jangan nakutin akang." Mamih motong ucapan Jimin. Dateng ke waiting room anak laki-lakinya. "Masih deg deg-an kang?" Tanya Mamih selembut sutra.
"Masih Mih."
"Mamih ada obat penenang, mau?"
"Waktu itu abang ga dikasiih." Bang Jin protes.
"Waktu itu diabisin papih semua, padahal mamih mau kasih abang tadinya."
"Woaaah, papih gugup mih?"
Mamih ngangguk. "Banget. Makanya itu obat dimakan papih, untungnya ga overdosis dia."
Namjoon ketawa. Setelah minum obat rada tenang hatinya.
"Setengah jam lagi mulai, kalian temenin akang dulu, mamih mau nyapa tamu undangan, banyak banget bikin mamih pusing." Padahal tamu tamu diundangan Namjoon setengah dari nikahannya Bang Jin. Karena anak pertama dua duanya, jadi sama sama ngundang semua kolega tujuh turunan. Kalau Namjoon sama Eunah sahabat dan keluarga dekat aja. Lebih khidmat dan tertib katanya.
"Adek?"
"Nemenin calon istri lo lah, masa iya disini"
Namjoon ngangguk ngerti. Adek cewenya pasti buat perwakilan sodara Eunah, karena Eunah anak tunggal.
"Betewe, kata mamih, sodara dan sahabat dekat, lu kenal ga, kang?" Tanya Tae sambil benerin sedikit letak dasi Namjoon.
"Pppfffttt kagak. Diem ae udah. Nanti kalo disalamin gue mah pasang senyum aja, kelar"
"Hahahahahahata i, gue kira kenal. Sama dong" Jimin ngangkat tangan buat hi-5 bareng Namjoon. Tapi Hoseok, Jungkook, Tae, Yoongi juga ikutan hi-5 karena mereka pun sama aja. Biar kata pernah diajak orangtua kerja, keliling dunia buat ketemu klien, dikenalin orang ini orang itu, yaudah aja gitu hari itu kenal hari itu juga lupa. Beda dengan Seokjin yang juga berkecimpung didunia yang sama, jadi sedikit banyak kenal.
Udahan ketawa ketiwinya, Namjoon jauh lebih rileks, selain karena obat tadi, juga karena ada sodara-sodara recehnya disini.
"Pengantin pria sudah siap?" Seseorang berpakaian merah maroon muncul dari balik pintu, membuat ketujuh pria tampan menoleh semua dan mengangguk.
"Sudah." Padahal yang ditanya Kim Namjoon, tapi Kim Jungkook menjawabnya dengan lugas dan tegas.
"Baiklah, sekarang kita masuk ke altar, acaranya sudah mau di mulai."
KAMU SEDANG MEMBACA
BANGTAN freak FAMILY season 2
RomanceApa yang terlintas dipikiranmu, kalo jadi cewek satu-satunya di antara 7 sodara cowok? Well, aku punya 6 orang kakak cowok dan 1 orang adek cowok dan ini kisahku yang kedua, kisah yang pertama? Silahkan baca page satu~ Mau tau gimana ceritanya? Here...