"Akara! Semua barangmu sudah kau kemas, belum!?"
Pekikkan Rayleigh dari ruang bar membuat kebisingan di pagi hari ini.
Yup, hari ini adalah hari yang sangat di nanti oleh sosok Akara setelah setahun berlalu ia berlabuh dan menetap di kepulauan Sabaody. Yaitu hari berkumpulnya tim Topi Jerami, kalian bisa bayangkan bukan bagaimana bahagianya Akara karena hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga tanpa disadari oleh Akara yang asik dengan kehidupannya disini selama setahun belakangan.
Ditambah waktu latihan yang memang menarik perhatian serta membuatnya tak sadar akan hari yang sudah silih berganti begitu cepat sejak saat ia meninggalkan New York?
Gadis yang sedang sibuk bermain dihalaman belakang bar dengan hewan-hewan kecil yang berkeliaran disana pun hanya bisa mendengus.
"Sudah! Tinggal tunggu mereka ngumpul doang lagi!" balasnya sebal begitu ia berlari ke pintu yang tengah terbuka lebar yang membatasi bangunan bar dengan halaman belakang.
Sosok Akara yang saat ini mengenakan kaos lengan tiga perempat berukuran XL berwarna abu-abu polos disertai dengan celana lepis, tak lupa sepatu kets andalannya yang berwarna hitam perpaduan biru navy itu muncul dari balik pintu setelah menjawab pertanyaan Rayleigh tadi.
Tak lupa dengan gelang karet yang memiliki lebar sekitar 7 cm di kedua pergelangan tangannya, dan dibalik salah satu gelang karet itu tersimpan kartu Vivre milik Sabo yang sudah ia lipat dengan sempurna dan diselipkan di dalam lipatan gelang karet di kedua sisinya, yang membuat benda tersebut tak akan mudah terjatuh selain dijahit sedikit agar mudah dilepas jahitannya nanti atau ditarik dari sana tanpa harus merobek bentuk utuh kertas tersebut.
"Jangan pasang muka seperti itu, kau sendiri sudah wanti-wanti hari ini, aku hanya memastikan jika semua barangmu tidak tertinggal satupun." ucap Rayleigh begitu melihat wajah manis muridnya itu terlihat bete karena pertanyaannya tadi.
"Kau sudah berapa kali menanyakan hal itu dari tadi malam bahkan sampai barusan ini, dasar tua bangka kampret. Mana nggak kesal aku denganmu, sekali lagi kau bertanya seperti itu jangan salahkan aku kalau aku langsung menyumpal mulutmu dengan cabe tabasco ya. Awas! Itu dihalaman belakang ada banyak tuh, ada berapa keranjang abis aku panen barusan buat Shakky!"
Shakky yang melihat perdebatan antara murid dan guru itu hanya bisa tertawa sambil mengudut rokoknya seperti sedia kala, sedangkan Rayleigh yang diancam pun hanya bisa menatap sebal Akara, karena kalau sudah masuk mode menyebalkan seperti ini, Akara beda tipis sama Luffy.
Suka bikin naik darah tapi Akara masih logis dan masuk akal bikin sebalnya, kalo Luffy mah ...
Lain.
"Keterlaluan sekali."
Belum lagi sempat melanjutkan perdebatan, bel pintu bar berbunyi dan menandakan bahwa ada yang mampir ke bar pagi itu, membuat ketiganya menoleh ke arah pintu dan menyadari siapa sosok yang hadir saat ini.
Dia kan ...?
"Kau yang pertama kali hadir ternyata."
Sapaan Rayleigh membuat sosok itu tersenyum miring dan berbangga diri.
"Dan sudah ku duga jika selama dua tahun belakangan ini tak ada yang berubah dari mereka." balasnya kemudian sembari berjalan ke sofa dan duduk disana, Akara yang sedari tadi menatapnya lekat dengan anggota yang masih bergerak sedikit demi sedikit karena merasa penasaran sekaligus terpanah kemudian langsung disenggol oleh Shakky, membuat gelas yang berisikan minuman es jeruk yang baru diambilnya barusan nyaris saja terjatuh dan isinya bisa saja tumpah jika gadis itu tidak memegang gelasnya erat dan berada pada posisi yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara's Journey [One Piece x Original Char]
Aventure"Dia adalah adik perempuan kami!" Lima kata penuh makna, berarti dan sangat berharga, itulah yang dirasakan oleh sosok kecil Shirayuki Akara yang saat ini sudah beranjak remaja. Dilindungi dengan tiga orang kakak laki-laki yang senantiasa berada dis...