34

763 104 5
                                    

Akara berdiam diri didekat pagar kapal, keadaan mereka tengah tenang saat ini karena mereka berhasil kabur dari pulau itu dengan susah payah sampai semua pihak harus terlibat untuk membantu tim ini kabur dari sana, semuanya bobrok terutama Sanji dan Luffy yang menerima lumayan banyak damage termasuk dirinya. Gadis itu bisa saja membuat Big Mom kalah telak sekaligus menghancurkan Whole Cake Island.

Tapi mengingat banyak warga yang tak bersalah begitupun para tamu yang masih terjebak disana, ditambah keluarga Vinsmoke tak ingin ada campur tangan dari pihak luar karena itu urusan keluarga mereka, Akara mengurungkan niatnya kemarin.

Desiran angin laut saat ini membuat gadis itu hanya bisa mendongakkan kepala. Ia tak tau harus berkata apa sekarang mengingat Sanji sedang terlihat murung setelah menyelamatkan seluruh keluarganya kemarin, dan bahkan lelaki itu sempat membuat ayahnya bertekuk lutut sebelum mereka berhasil kabur dari sana.

"Dan aku bukan lagi anakmu seperti yang kau inginkan, Vinsmoke Sanji ... Sudah mati 13 tahun yang lalu tepat dihari yang sama ketika aku pergi dari kerajaan ini!"

Kata-kata itu sebenarnya sangat menyayat hati ketika mereka sempat berkumpul didalam tubuh Bege, terutama Sora yang masih sempat mendengarkan tapi memang itulah keadaan keluarga mereka semenjak Ratu dari Kerajaan Germa itu meninggal dulu.

Tapi darah Vinsmoke yang mengalir ditubuhnya itu memang tak bisa dipungkiri dan dibohongi disaat yang bersamaan bahwa Sanji juga bagian dari kerajaan Germa sejak ia lahir ke dunia, Akara paling memahami kondisi lelaki itu sekarang seperginya mereka dari tempat terkutuk itu, yah ... Biarpun Big Mom sudah pasti tetap mengincar mereka karena sudah mengacaukan pesta pernikahan nya.

Pandangannya kemudian teralih ke arah Sanji yang saat ini berjalan ke arahnya dengan kedua tangan berada di saku celananya, namun sepatah katapun tetap tak muncul dari mulutnya sampai Sanji yang membuka pembicaraan antara keduanya.

"Apa kau tidak menyesal setelah terlibat dengan petualangan ini setelah kita pergi dari Sabaody ... Terutama keluargaku?"

Ia melirik lelaki jangkung yang berdiri disampingnya sekarang.

"Mestinya aku yang bertanya begitu padamu, bukan sebaliknya. Sekeras apapun kau menutupi fakta bahwa kau adalah putra dari Vinsmoke Judge, disana kemarin ada beberapa tamu yang merupakan reporter dan penulis berita. Jadi fakta bahwa kau anggota keluarga Vinsmoke akan segera tersebar di poster buronanmu. Sama sepertiku."

Lelaki itu tersenyum miris.

"Aku merasa malu karena harus menanggung beban keluarga akibat nama laknat itu."

Akara terkekeh. Memaklumi beban dari nama keluarga itu.

"Aku apalagi."

Gadis itu mengubah arah tubuhnya dan menatap Sanji lekat, yang dilihat hanya bisa bingung.

"Sora-san ... Dia bahagia kau bisa tumbuh seperti sekarang. Sebelum dia keluar dari tubuhku kemarin, kalau tidak salah dia sempat menangis ditengah keributan yang kita alami. Ia bahagia karena kau tumbuh dengan normal seutuhnya seperti yang ia harapkan dari kalian berempat ketika kalian lahir. Termasuk Reiju-nee. Dia menyayangi kalian berdua karena hanya kalian yang punya hati nurani ketimbang yang lainnya. Tapi disisi lain, ketiga saudara kembarmu punya hati juga biarpun mereka tidak menyadarinya. Gen bawaan lahir dan alamiah milik manusia itu tidak dapat dikalahkan dengan apapun. Apalagi ketika mereka menjaga kita bertiga kemarin, ingat?"

Sanji ngeh, ia tersenyum lembut. Tanpa disadari, ia mengeluarkan tangan dari saku celana lalu mengulurkan kedua tangannya lalu memeluk Akara, membuat gadis itu sedikit kaget ketika sang koki memeluknya lembut.

Akara's Journey [One Piece x Original Char]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang