54

504 54 0
                                    

Pertarungan besar di Reverie saat ini benar-benar tak dapat di hindari, trio bersaudara yang kini berfokus melawan CP 0 mengalami keunggulan karena Akara berhasil memberikan pukulan telak setiap kali gadis itu membalas balik pukulan demi pukulan karena dia memang benar-benar muak sekarang.

Namun ketika ia menerima pukulan, dirinya memang dibuat terjungkang beberapa kali sampai ia selalu saja dibuat menghancurkan dinding di setiap bangunan yang menjadi sasaran ketika Lucci selalu saja membuatnya terbang ketika menerima damage.

Kini ia sedang menahan kedua lengan Lucci dengan kedua lengannya, sampai kedua siku mereka saling beradu karena Akara memang tidak ingin mengalah sama sekali, mengingat betapa memuakkan nya tim yang ada dihadapannya saat ini karena dulu mereka sudah memaksa Robin untuk meninggalkan semuanya dibelakang dalam artian ia harus mengorbankan diri sama seperti yang Sanji alami ketika di Whole Cake Island kemarin, sudah membuatnya menangis, membuat semua anggota terluka sampai pada akhirnya Franky bergabung dengan mereka dulu.

"Sekali lagi aku tanya baik-baik padamu dan jawab dengan jawaban yang baik pula, dimana Kuma-san?" ujarnya dengan gigi yang saling beradu hingga menghasilkan bunyi saking geramnya dia.

"Percuma, kau tidak akan tau dia ada dimana, dan aku tak perlu menjawab pertanyaanmu itu karena kau tidak perlu mengetahuinya."

Amarah gadis akhirnya itu mulai naik ke ubub-ubun karena ia sangat muak dengan pengguna buah setan tipe Zoan yang ada dihadapannya saat ini, hingga akhirnya dia memutuskan untuk mendaratkan sebuah pukulan kencang dan membuat Lucci seketika tumbang hanya dengan satu tinjuan saja. Tangannya yang masih terkepal erat berbalut Bushousoku yang kini tampak berasap itu membuktikan jika dia memang benar-benar serius.

Hantaman sekali pukul yang membuat Lucci terbang sejauh sekitar hampir 300 meter dengan sangat kencang serta kuat itu dan kini sudah tergolek lemah tidak berdaya ditanah, membuat suasana yang awalnya sangat rusuh parah seketika hening bukan main melihat Akara yang kembali mendaratkan dua hantaman kencang karena dia memang memastikan bahwa Lucci sudah tidak sanggup bangun lagi lalu memberi perlawanan.

Lucci bukanlah lawan yang sebanding jika mengingat pertarungannya kemarin yang melawan dua Yonkou sekaligus dengan satu Samurai yang berhasil melukainya kemarin, dan ketiganya sangat kuat melebihi Lucci serta anggota Chiper Pol secara keseluruhan.

Setelah selesai mengurus Lucci, ia berjalan mendekati kedua kakaknya lalu menoleh ke arah Luffy yang di balas balik dengan pandangan yang sama emosinya.

"Luffy, Haoshoku."

Lelaki itu mengangguk. Keduanya yang berdiri diam secara berdampingan itu kini mengaktifkan kekuatan Haki ketiga secara 100% dan seluruh pasukan yang tak mampu menahan Haki tersebut langsung ambruk di detik pertama, namun dari CP 0 masih bertahan walaupun mereka sudah jatuh terduduk ke tanah saking kuatnya paduan Haki milik Luffy dan Akara, membuat semuanya bersiul.

"Masih tidak mau menyerah?"

Pertanyaan dengan tatapan nyalang sekaligus mematikan dari Akara membuat mereka hanya bisa menelan ludah. Siapa yang sangka jika ada Akara, pertarungan besar di Reverie benar-benar di buat singkat, padat dan jelas.

Ia kemudian berdiri tepat dihadapan CP 0, mereka merasa wajahnya memucat ketika merasakan aura Akara yang benar-benar tidak bisa menahan amarahnya lagi.

"Apa yang kulakukan pada Lucci-san adalah peringatan keras bagi kalian yang ada disini maupun Pemerintah Dunia. Tempat ini bisa saja ku hancurkan hanya dengan sekali serang jika aku mau sekarang, tapi aku tidak ingin melibatkan banyak pihak yang tidak bersalah karena banyak yang hadir di pertemuan besar kalian. Kalian benar-benar memuakkan. Kalian kira kekuatan kalian yang sekarang setara dengan pertarungan tiga lawan satu seperti yang terjadi di Wanokuni kemarin? Tidak. Satu Yonkou setara dengan kalian secara keseluruhan. But who knows, mungkin saja hasilnya suatu saat bisa berbalik. Tapi kalian masih butuh waktu yang sangat lama untuk bisa setara. Paham?"

Khalifa mulai menahan tangis diikuti rasa takut, namun entah kenapa fisiknya justru bergerak ingin melawan Akara, namun sayang, gadis itu bergerak gesit dan sekarang sudah berdiri dibelakang Khalifa lalu memukul lehernya, membuat ia pingsan.

"Sudah tau takut, masih juga mau melawan." ucapnya pelan.

Langkah kakinya kemudian berjalan ke arah Kaku, tangan kecilnya terurai lalu menggenggam erat kerah kemeja Kaku, membuat lelaki itu tersentak kaget ketika Akara menarik kerah baju lalu mendekatkan wajah nya dengan wajah manis musuhnya itu.

"Jawab pertanyaan ku dengan cepat. Pertanyaan ku masih sama seperti yang aku lontarkan dengan pemimpinmu tadi. Ku beri waktu tiga detik untuk menjawab. Atau kau ku bunuh."

Mau tidak mau, mengingat ia masih sayang dengan nyawa di tambah gadis yang ada di hadapannya saat ini bukanlah musuh yang sepandan dengannya, akhirnya Kaku memilih untuk jujur dan membeberkan semuanya secara keseluruhan tanpa ada yang ditutupi lagi, Akara menarik nafas untuk menenangkan diri sebelum akhirnya ia melepas kerah baju musuhnya.

"Pergilah. Bawa semua anggotamu dari sini dan pastikan kalian tidak pernah menunjukkan wajah didepan kami lagi maupun dihadapan semua orang yang memiliki hubungan dengan kami semua. Aku akan membawa semuanya yang terlibat juga bergerak dengan cepat karena kami juga tidak ingin lama-lama di sini."

Kaku mengangguk paham setelah berdiri, ia merasa sesuatu seperti bergerak di hatinya saat ini sehingga ia sadar bahwa apa yang ia lakukan selama ini sebagai anggota Chiper Pol merupakan sesuatu yang salah, ia memerintahkan semuanya untuk pergi meninggalkan Reverie tanpa ketahuan, tapi entah kenapa, dia justru memilih untuk tetap disini dan membantu tim gabungan ini setelah memberi perintah, membuat Akara terkejut sejenak.

"Kau akan ketahuan dengan cepat dan di cap pengkhianat jika kau membantu kami. Aku sudah tau semuanya dan aku sudah menggunakan Kenbushoku ku di seluruh penjuru tempat ini. Pergilah, hiduplah dengan normal sebelum kau terlibat sesuatu yang membuat nyawamu hilang, aku masih menghargai nyawamu, Kaku-san."

Mendengar itu, semua merasa Akara memiliki aura kepemimpinan sekaligus anggota disaat yang bersamaan, termasuk sosok yang murah hati karena masih mau membela musuhnya yang kini berniat ingin memihak dan membantunya untuk menyelamat Kuma. Sabo merasa sangat bangga dengan adik perempuan satu-satunya yang sangat berharga baginya itu.

Hidup di kota besar seorang diri, yatim piatu sejak lahir, dibesarkan oleh bandit gunung sebelum ke kota besar, hidup dengan berbagai macam orang yang kepribadiannya berbeda-beda baik itu dengan kepribadian yang baik maupun buruk.

"Aku sadar ketika kau memberi perintah tadi. Aku akhirnya sadar apa yang ku lakukan selama ini di pihak Pemerintah Dunia termasuk Chiper Pol merupakan kesalahan besar. Aku dan yang lain salah menilaimu serta tim gabungan saat ini, Shirayuki."

Gadis itu tersenyum simpul sesaat, kemudian menoleh sembari mengulurkan tangannya, ia tau bahwa Kaku sangat tulus saat ini dan dia seutuhnya sadar dengan apa yang dilakukannya, lelaki berhidung panjang persegi itu menatap tangan kecilnya sesaat, membuat gadis itu terkekeh.

"Aku tau kau tulus dari hatimu saat ini, jadi ya ... Mohon kerja samanya, Kaku-san!"

Semua tersenyum, karena Akara paling tau akan semuanya selain mereka yang memiliki insting masing-masing. Sang kakak yang berdiri tak jauh darinya kemudian berjalan mendekati keduanya yang kini sedang berjabat tangan.

"Bagaimana kalau kau bergabung ke Pasukan Revolusi? Tapi aku tidak memaksa karena itu hakmu, Kaku. Terserah padamu." ujar Sabo, membuat lelaki itu berfikir sejenak.

"Tampaknya boleh, karena aku juga tidak ingin berada disini dan aku juga tidak bisa kembali lagi ke kampung halamanku mengingat aku sudah memilih jalan ini."

Akara nyengir, ia tak menyangka sesuatu yang tak terduga terjadi saat ini. Akhirnya, keputusan akhir pun bulat. Beberapa mantan anggota Chiper Pol yang di pimpin Lucci akhirnya memilih untuk bergabung ke Pasukan Revolusi dan semuanya kini bergerak dengan cepat menjalankan rencana penyelamatan Kuma.

Proses evakuasi, dimulai!

* * *

Akara's Journey [One Piece x Original Char]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang