Waktu berlalu, Akara bersama rombongan Sabo pun sekarang sudah berpencar dan ia berdua dengan sang kakak tengah berada di area lain. Gadis itu sekarang tengah termangu menatap langit-langit pulau Kerajaan Dressrosa dimana Doflamingo telah mengaktifkan jurus sangkar burungnya selagi Sabo juga sedang bertarung dengan Fujitora setelah ia mengalahkan Bastille, gadis itu mempelajari kekuatan lelaki yang memiliki peran penting atas transaksi buah setan buatan, Smile.
Gadis itu mengangkat tangan lalu memperlambat pergerakan sampai jangkar burung itu berhenti bergerak, tak berpindah dari posisi berhentinya saat ini, semua orang yang bersusah payah menghentikan jaring sangkar yang terus bergerak mengerucut sejak tadi pun tersentak kaget begitu jaring itu terhenti. Tak tau apa yang tengah terjadi padahal Doflamingo belum dikalahkan ditengah pertarungan sengitnya dengan Luffy sekarang.
Tapi Bajak Laut Topi Jerami beserta Law tau siapa pemilik kekuatan yang mampu menghentikan pergerakan jangkar ini, Sabo yang melihat itu pun menoleh ke arah sang adik yang tengah menghentikan pergerakan benda itu.
"Akara! Kau menghentikannya!?"
Akara mengangguk, dia menurunkan tangannya setelah memastikan kekuatannya berhasil menghentikan kekuatan Doflamingo sekarang, kekuatan serta pikiran Akara tengah terpecah belah namun konsentrasinya yang tinggi tak membuat Akara terganggu dengan keadaannya yang sedang menemani Sabo.
"Fujitora-san."
Teguran Akara membuat panglima Angkatan Laut itu mendongakkan wajah kearahnya.
"Hentikan pertarunganmu. Kita sudah tau hasil pertarungan ini bahwa tim kami akan menang, jangan ragukan kakakku."
Mendengar itu, Fujitora terkejut.
"Lelaki ada yang ada didepanku yang merupakn orang nomor dua Pasukan Revolusioner ini mengatakan bahwa ia adalah kakak dari Kapten bajak laut Topi Jerami, dan kau sebagai anggota barunya mengaku bahwa kau adalah adiknya?"
"Apa kata-kata kami berdua terdengar sedang berbohong ditelingamu itu? Aku yakin kau tidak sebodoh itu untuk seorang Admiral Angkatan Laut. Kami disini untuk menghentikan Doflamingo, bukan untuk membantu ataupun memihaknya. Jika kedatangan mu kesini juga sama seperti kami, maka berpihaklah kepada kami yang juga berjuang disini!"
Beliau bungkam, ia tau Akara sangat serius dengan semua ucapannya. Sabo yang melihat serta mendengar adiknya sedang bernegosiasi pun tetap diam ditempatnya berdiri dan hanya mendengarkan dengan seksama.
"Kalau kau tetap menilai kami buruk, kita akan bertarung setelah pertarungan kakakku dengannya usai. Cukup aku dan kau, Fujitora-san! Jangan libatkan yang lain termasuk kakakku!"
Fujitora hanya tersenyum lalu memasukkan pedang yang ia pegang kedalam sarungnya, ia kemudian duduk dan meminta kepada seluruh bawahannya untuk membawakannya mi soba, membuat kakak beradik itu menatapnya heran.
"Kita tidak perlu bertarung, gadis kecil."
"Hah?"
Hening sesaat kecuali suara seruputan mi yang dimakan oleh Fujitora ditengah kegaduhan saat inj, lelaki itu kembali berkata setelah selesai mengunyah dan menelan makanannya.
"Kita tidak perlu bertarung karena aku tau kau jujur, auramu juga mengatakan demikian."
Akara menghela nafas lega. Kemudian Sabo berjalan mendekatinya, membuat gadis itu menatapnya lekat dengan perasaan bingung.
"Berfokuslah, pikiranmu sedang terpecah belah sekarang. Tajamkan inderamu, aku akan menjaga serta membantumu, Akara. Jangan lupa, aku kakakmu!"
Mendengar itu, Akara terkejut. Entah bagaimana insting Sabo membuatnya bisa peka disaat seperti ini. Gadis itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara's Journey [One Piece x Original Char]
Abenteuer"Dia adalah adik perempuan kami!" Lima kata penuh makna, berarti dan sangat berharga, itulah yang dirasakan oleh sosok kecil Shirayuki Akara yang saat ini sudah beranjak remaja. Dilindungi dengan tiga orang kakak laki-laki yang senantiasa berada dis...