Semuanya pamit dari Negeri Wano yang sekarang menjadi aliansi Luffy dua minggu kemudian. Memang dua minggu merupakan waktu yang cukup lama untuk menunda keberangkatan karena Inazuma memang memastikan bahwa kedua adik dari rekannya harus benar-benar pulih sebelum mereka berangkat ke Reverie saat ini. Termasuk anggota yang lainnya juga harus demikian.
Akara memperhatikan kartu vivre milik Sabo sejenak dan kertas itu tidak menunjukkan gejala apapun, masih utuh. Pandangannya yang saat ini sedang terpaku dengan kertas yang ia pegang sembari duduk santai serta bersender di pagar kapal pun terkejut ketika sebuah gelas berisikan jus apel di sodorkan padanya, kontan saja ia mendongakkan kepala dan mendapati Zoro sedang berjongkok dihadapannya saat ini sembari mengarahkan gelas berisikan minuman dingin tersebut ke arahnya.
"Nih, minum. Si koki mesum itu yang memintaku untuk mengantarkannya padamu karena dia sedang sibuk memasak didapur." terangnya.
Akara tersenyum, kemudian menerima gelas itu setelah memastikan kartu vivre milik sang kakak sudah tersimpan dengan sempurna.
"Terima kasih."
Cuaca yang bersahabat memang bisa membuat semuanya menambah waktu untuk beristirahat selama di perjalanan menuju Reverie yang memakan waktu sekitar seminggu. Akara sebenarnya ingin cepat-cepat kesana hanya saja ia sudah mendapat omelan dari Inazuma waktu itu.
"Kau mau mati!? Kalau kau mau mati sini aku bunuh duluan sebelum yang lain nyentuh kau!!"
Kontan saja gadis itu ngeri ketika sudah diancam begitu oleh orang yang memiliki peran besar di kehidupan ketiga saudaranya itu sejak peperangan besar dua tahun lalu, ia akhirnya ciut setelah menerima omelan singkat itu karena tidak ingin membuat Inazuma mati darah tinggi akibat ulahnya yang menyebalkan itu.
"Kau tidak sabar ingin bertemu dengannya?"
Pertanyaan itu membuat pandangan Akara yang tengah melamun sembari memegang gelas minumannya pun mengarah ke arah Chopper yang sekarang sudah berdiri dihadapannya sebelum mendaratkan pantat cantiknya, gadis itu hanya bisa kembali mengulas senyum.
"Yah, begitulah. Aku kapok semenjak kejadian Ace dulu." balasnya pelan.
"Ace mana?" tanya Akara kemudian.
"Ada dibawah sama yang lain."
Ia hanya ber oh ria setelah mendengar jawaban itu, Chopper kemudian mengambil salah satu lengan Akara agar bisa di check kondisinya dan gadis itu bergerak dengan menurut tanpa bantahan sama sekali, dan sang dokter mengangguk puas yang mengartikan bahwa pasien kesayangannya yang satu ini sudah sembuh total selain dirinya serta anggota yang lain yang masih tersisa beberapa luka ringan lagi.
Pandangan ketiganya kemudian menoleh ke arah Inazuma yang baru saja berjalan mendekati mereka yang sedang menikmati angin saat ini.
"Kau siap untuk pertarungan selanjutnya yang akan kembali menggemparkan dunia?"
Akara tersenyum riang sembari terkekeh.
"Siapa yang nggak siap? Aku sudah sangat siap dan aku juga memang benar-benar menunggu pertarungan di Reverie setelah pertarungan kita di Wano usai. Aku ingin memberi pelajaran kepada mereka yang sudah menyakiti rekan kalian dengan seenaknya."
Inazuma tersenyum, merasa beruntung karena berhasil menjemput Akara beserta yang lain di Wano kemarin tepat pada waktunya, sebelum Akara bergerak sendirian ke sana sesuai rencana awalnya yang ingin pergi sendirian kesana tepat begitu pertarungannya dengan Kaido, Big Mom beserta Orochi usai.
"Azuma-san, kalau boleh tau ... Kuma-san aslinya seperti apa? Aku penasaran. Soalnya dia menjaga Sunny Go di Sabaody waktu itu selama kami latihan dua tahun sebelum berkumpul kembali disana untuk memulai perjalanan ke Dunia Baru. Kenapa Dr.Vegapunk berpihak dengan kami? Apa beliau ada hubungan dengan Paman Dragon?" tanyanya penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara's Journey [One Piece x Original Char]
Приключения"Dia adalah adik perempuan kami!" Lima kata penuh makna, berarti dan sangat berharga, itulah yang dirasakan oleh sosok kecil Shirayuki Akara yang saat ini sudah beranjak remaja. Dilindungi dengan tiga orang kakak laki-laki yang senantiasa berada dis...