Mereka berlayar ke Whole Cake Island, dimana pulau itu bisa dibilang area kekuasaan Big Mom, salah satu Yonkou yang ditantang Luffy ketika mereka masih di Pulau Manusia Ikan kemarin. Akara yang merasakan angin dari pulau yang dituju pun bergidik ngeri dari tempatnya berdiri saat ini, ia merasakan kekuatan dashyat milik salah satu Yonkou berbadan besar yang sama seperti Kaido itu.
"Hei, memangnya kita benar-benar harus kesana sekarang?"
Pertanyaan Akara membuat semuanya menoleh, semua hanya bisa pasrah karena Log Pose sendiri mengarah ke sana ditambah Luffy memang tak sabaran untuk mengalahkan Big Mom, biarpun menurut Akara kemungkinan sang kakak bisa menang itu hanya 5% saja, bahkan bisa dibilang mendekati nol. Jadi mau tidak mau nanti Akara harus mengerahkan tenaga penuh untuk membantu sang kakak ketika bertarung.
"Luffy, ku beritahu ya, tingkat kemenanganmu untuk melawan Big Mom itu hampir menyentuh nol persen, tau. Kalau aku tidak bergabung denganmu, ku pastikan kalian akan susah payah kabur dari sana, kalaupun kalian bisa kabur dari sana itu juga merupakan suatu keajaiban bagi kita semua, belum lagi ada keluargamu yang datang, Sanji."
Mendengar itu, Luffy ngomel, namun lain halnya dengan sang koki yang terkejut dengan arah pembicaraan adik kaptennya.
"Maksudmu ... Mereka?"
Akara mengangguk.
"Siapa lagi yang ku maksud? Kau pasti sudah tau."
Lelaki itu hening, ia merasa ada sesuatu yang tidak beres. Akara yang tau apa yang akan menimpa Sanji pun tak bisa berkutik banyak selain ia memang harus turun tangan nanti untuk membantu dan memastikan Sanji baik-baik saja selama disana.
Mereka tiba disisi lain pulau setelah bertemu dengan suku Mink sebelumnya di pulau Zou yang merupakan pulau tujuan mereka semua setelah dari Dressrosa, mereka berkenalan satu sama lain ditambah Luffy sendiri tanpa mereka sadari sudah terpisah dari rombongan bersama rombongan Carrot saat ini entah kemana saat itu, sehingga kini masalah tiba-tiba datang akibat anak buah Big Mom yang menyadari keberadaan mereka dan menyerang tanpa ampun, membuat Akara harus mengatur semuanya dengan cepat agar tak ada yang terluka.
Tak lama kemudian, seseorang dari tim prajurit itu berjalan mendekati Sanji dan berbisik sembari menunjukkan selembar foto, membuat ia membeku ditempat lalu pergi setelah pamit dan berkata ia akan segera kembali, namun sebelum menjauh, Akara mencegatnya namun dihalangi oleh dua orang penjaga yang tetap menahan dan mendorongnya mundur dengan paksa agar tak bisa mendekati Sanji.
"Jangan paksakan dirimu hanya demi kami semua, koki bodoh! Kau mungkin bisa menipu semuanya tapi kau tidak bisa membohongiku hanya dengan ekspresimu itu! Jangan bercanda, Sanji!!"
Seakan tau bahwa Akara memang tau isi hati dan pikirannya dari tutur kata yang di ucapkannya barusan, Sanji hanya bisa tersenyum. Akara yang tau bahwa senyuman itu mengartikan mereka harus merelakannya pergi buat sekarang agar ia bisa menyelesaikan semua yang terjadi semampunya, namun ia juga seakan mengisyaratkan bahwa dirinya meminta tolong disaat yang bersamaan.
Membuat Akara tak ada pilihan lain selain mengikuti Sanji secara tak kasat mata dan hawa kehadirannya juga menghilang disaat yang bersamaan, semua anggota tim beserta Suku Mink tau bahwa Akara mengikuti Sanji setelah gadis itu mundur dari hadangan prajurit Germa lalu berlarian sesaat ke belakang dan memutari Nekomamushi.
Gadis itu bahkan meminta tolong kepada semuanya apabila bertemu Luffy nanti, sampaikan pesan bahwa Sanji meminta pertolongannya. Dan sudah pasti Akara akan membantu biarpun harus menerima resiko terlebih dahulu karena ia harus bertemu dengan anak-anak dari kerajaan Germa ini.
Sanji duduk seorang diri di kereta yang membawanya, Akara yang membuat diri nya tidak bisa menembus benda pun duduk disamping Sanji sembari menyenderkan diri kepada si blonde itu, ia tersadar bahwa ada orang yang menyender namun tak kasat mata dan hawa kehadirannya tidak dapat dirasakan oleh siapapun termasuk pengguna haki, Sanji sadar bahwa yang berada disampingnya saat ini adalah Akara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara's Journey [One Piece x Original Char]
Aventura"Dia adalah adik perempuan kami!" Lima kata penuh makna, berarti dan sangat berharga, itulah yang dirasakan oleh sosok kecil Shirayuki Akara yang saat ini sudah beranjak remaja. Dilindungi dengan tiga orang kakak laki-laki yang senantiasa berada dis...