Keributan dipagi hari ini membuat Akara terbangun dari tidur nya yang baru saja berjalan selama tiga jam karena ia baru bisa istirahat pukul lima subuh. Kepalanya terasa pening dan berat, dan keributan yang disebabkan oleh Luffy benar-benar membuat jam istirahatnya pagi ini terganggu.
Ace yang menyadari hal itu kemudian mengurai tangan lalu mengelus kening adiknya pelan karena gadis itu terlihat sempoyongan walaupun saat ini ia sedang duduk di pinggir kasur dan tak protes ketika sang kakak menyentuh keningnya dengan sayang dan khawatir disaat yang bersamaan, Ace hafal jika sudah begini, adik nya akan terkena demam sekitar tengah hari atau menjelang sore hari nanti jika tidak di bawa istirahat lagi sekarang.
Ia merasa kasihan dengan Akara karena semalaman ia tak bisa istirahat dikarena efek kafein pada kopi yang ia buat agar gadis itu bisa berfokus pada kerjaannya dalam menulis novel perjalannya yang masih seperempat jalan untuk buku pertamanya.
"Bawa istirahat lagi ya, kau bisa sakit nanti." ujarnya kemudian.
"Tapi Luffy berisik sekali, aku jadi gak bisa istirahat dengan benar. Aku memang suka sibuk semenjak berkarir tapi tidak pernah sebegininya dari dulu." keluh gadis itu pelan sembari memejamkan mata dengan pusing yang masih terasa saat ini, membuat kakaknya hanya bisa menghela nafas sembari memijat kedua pelipisnya dengan lembut untuk mengurangi rasa pusing yang sedang dialaminya sekarang.
"Biar si bodoh itu aku yang urus. Bawa tidur lagi, atau kau bakal sakit beneran dan kerjaan menulismu jadi tertunda gara-gara fisikmu drop. Paham, kan?" tegurnya kemudian, Akara hanya mengangguk pasrah sembari kembali berbaring lalu diselimuti oleh Ace sampai batas lehernya.
Akara kembali memejamkan mata dan dalam hitungan detik, ia kembali jatuh tertidur. Mata sayunya terlihat jelas dan menandakan ia benar-benar sedang lelah ditambah kejadian di Whole Cake Island beberapa saat yang lalu menguras energinya karena ia sedang menanggung luka dari semuanya saat ini setelah menyembuhkan mereka setelah memastikan ia merasa aman untuk menanggung semua rasa sakit yang di derita semuanya terutama Luffy yang menerima luka lumayan parah.
Padahal dia sendiri juga menanggung luka yang diderita rakyat yang tak bersalah ketika mereka tak sengaja terlibat ditengah kegaduhan kemarin dan mengalami luka-luka, termasuk melawan beberapa anak Big Mom pun memang membuatnya lumayan kewalahan termasuk ketika mereka kabur dari sana kemarin.
Ace kemudian beranjak keluar kamar lalu menatap adik bodohnya itu dengan tatapan kesal, lalu menyentil keningnya.
"Hentikan, Akara jam lima subuh baru bisa istirahat dan kau malah buat kegaduhan jam segini, adikmu bisa sakit, bodoh. Kau lupa kalau dia kurang istirahat bisa jatuh sakit?" tegurnya kesal, Luffy yang baru saja meringis kesakitan pun langsung ngeh.
"Maafkan aku." ujarnya kemudian. Semua yang mendengar itu sedikit terkejut.
"Dia bakal sakit kalau kurang istirahat?" tanya Chopper penasaran, Ace mengangguk setelah ikutan yang lain duduk lesehan di tengah kapal saat ini sembari bersantai bersama yang lain.
"Dari kecil dia selalu begitu. Kalau dia kurang tidur ditambah kelelahan walau kerjaannya hanya duduk dan menulis, atau mungkin sedang menghayal akan sesuatu, tetap saja ketika berpikir itu sudah pasti menguras energi biarpun tidak seberapa dan dia beberapa kali pernah demam tinggi karena ulah kami dulu. Dia kami ajak bergadang sambil bermain, dan durasi tidur tidak sampai empat jam dalam beberapa kali itu, dia sampai demam tinggi dan sempat tidak sadarkan diri sampai tiga hari walau hal itu terjadi hanya sekali. Akibatnya Kakek selalu menghukum kami karena tidak bisa menjaganya baik-baik. Semenjak dari sana, aku selalu mengingatnya baik-baik agar dia tidak sakit lagi walau hanya sekedar demam atau flu, itu benar-benar membuatku khawatir semenjak aku berlayar dulu sampai ia sendiri pindah ke New York tak lama setelah perjalananku dimulai." jelas Ace.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akara's Journey [One Piece x Original Char]
Aventura"Dia adalah adik perempuan kami!" Lima kata penuh makna, berarti dan sangat berharga, itulah yang dirasakan oleh sosok kecil Shirayuki Akara yang saat ini sudah beranjak remaja. Dilindungi dengan tiga orang kakak laki-laki yang senantiasa berada dis...