"Nggak usah kejar Yoona."ucap Jin dengan nada dinginnya pada Chanyeol. Chanyeol yang tadinya mau ngejar Yoona ditahan oleh Jin. Chanyeol bener-bener kelepasan ngebetak Yoona tadi.
"Maksud lo apa bentak-bentak kakak gue?!!"amuk Taeyong yang kini menarik baju Chanyeol. "Udah bosen idup lo?"
"Taeyong!!"bentak Jin. Johnny dan Taeil pun menarik Taeyong untuk menjauh dari Chanyeol.
"Gue nahan diri karena lo sahabat gue. Tapi sumpah, gue kecewa sama lo, Chan."ujar Jin yang menatap Chanyeol dengan tatapan penuh kekecewaan terhadap sahabat baiknya sendiri.
"Urusin aja tuh sahabat kesayangan lo itu."bentak Krystal lalu menyenggol Wendy saking kesalnya. "Apa liat-liat? Berani lo sama gue??"ujarnya yang hampir aja menyerang Wendy namun buru-buru ditarik sama Kai. "Lepasin, gue harus kasih tuh nenek sihir pelajaran."amuk Krystal.
"Udah, Tal. Nggak perlu buang-buang energi buat orang yang nggak penting. Yoona lebih butuh kita."ujar Kai.
"Apaan sih lo narik-narik gue??"tanya Yoona emosi. Yoona berusaha ngelepasin tangannya tapi Jaehyun nggak ngelepas tangan Yoona. "Lepasin gue, Jae. Gue harus jelasin ke Chanyeol kalau gue.."
"Gue percaya sama lo, Na! Apa itu nggak cukup?!!"ucap Jaehyun dengan intonasinya yang lebih tinggi dari biasanya. Yoona nggak pernah liat Jaehyun semarah dan sekesal ini. "Mau lo bener atau mau lo salah sekalipun gue tetep percaya sama lo. Bahkan ketika nggak ada satupun di dunia ini yang percaya, gue...gue bakal tetep percaya sama lo, Yoona."lanjut Jaehyun yang nadanya kini berubah menjadi sedikit frustasi. Bahkan lelaki itu mengacak-acak rambutnya sembari menghela nafas berat.
Yoona terdiam mendengar ucapan Jaehyun. Yoona..dia kaget.
"Sorry, gue nggak maksud ngebentak lo, Na."kata Jaehyun yang emosinya mulai stabil. Ia langsung sadar saat melihat Yoona yang terkejut dan sedikit ketakutan. "Gue kebawa emosi, gue nggak suka lo diperlakuin nggak adil kayak tadi."
"Jaehyun..."
Jaehyun kemudian tersenyum menatap Yoona. "Kejadian yang tadi nggak perlu lo pikirin atau lo masukin ke dalam hati. Buat gue, lo adalah pemenangnya."
Yoona tersenyum tipis mendengar kata-kata Jaehyun.
"Nah gitu dong senyum, kan adem liatnya."
"Na, lo nggak apa-apa?"tanya Jin. Anak-anak bacotahu plus NCT kecuali Chanyeol tentunya nyamperin Yoona sama Jaehyun di deket parkiran. "Untung si Wendy cewek kalau cowok udah gue pites."amuk Jin.
"Minta dijambak banget itu si Cagur."omel Irene.
"Harusnya tadi lo nggak ngalangin gue, Kai. Gue pengen banget narik tuh bibirnya sampe dower. Biar nggak bisa ngebacot lagi sekalian."susul Krytal.
"Heran gue sama Chanyeol. Buta banget sih jadi cowok."kata Sooyoung.
"Jangan dipikirin lagi ya, Na. Biarin aja."ucap Seulgi.
"Kelakukan si Chanyeol juga anjir."amuk Sehun sebal.
"Kita percaya kok sama lo, Na."ujar Yuri.
"Udah gue nggak apa-apa kok. Thanks ya, sorry gara-gara gue tim kita harus kalah."
"Apaan sih, Na. Itu mah nggak penting lagi. Nanti kita bales di basket cowok, iya nggak Jae?"kata Suho.
"Iya bang pasti."balas Jaehyun sambil mengangguk.
"Bang Chanyeol juga keterlaluan kalau nggak inget umur..anjing udah melayang bogem gue. Berani-beraninya dia ngebentak kakak gue di depan umum."amuk Taeyong yang kalau udah marah serem banget. Nggak bisa lah dia diem aja ngeliat kakak kesayangannya, perempuan yang paling dijaga di keluarga Bratajaya diperlakukan seenaknya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.