"Tadi kamu ke rumah sakit sebelum kesini?"tanya Jaehyun.
"Hmm soal itu..." kalimat Yoona tertahan.
"Sepintas aku ngeliat kamu. Aku kira itu cuma halusinasi gara-gara aku yang kangennya kebangetan sama kamu. Ternyata itu beneran kamu."lanjut Jaehyun yang bisa menyimpulkan bahwa Yoona memang sempat mampir ke rumah sakit tempat ayahnya di rawat. "Kenapa kamu nggak masuk terus malah pergi?"
Yoona menggulung bibirnya sebelum menjawab. "Aku ngerasa bersalah banget. Karena aku kamu sama Chanyeol berantem. Karena aku Om Hendra masuk rumah sakit. Gimana bisa aku muncul di depan Om Hendra?"jawab Yoona.
Jaehyun menggenggam lengan Yoona. "Dengerin aku baik-baik, papa masuk rumah sakit bukan karena kamu. Jadi, berhenti berpikiran kalau kamu yang menyebabkan semua ini terjadi dan berhenti ngerasa bersalah. Oke?"
"Tapi, Jae.."
"Yoona...."panggil Jaehyun.
Yoona menghela nafasnya lalu mengangguk kecil. "I'll try."
Jaehyun tersenyum mendengar jawaban Yoona. "Sekarang kita pulang ya? Orang rumah pada khawatir sama kamu tau."ujar Jaehyun.
Yoona menganggukkan kepalanya. "Oke, kapten!"
Keduanya pun beranjak dari tempat duduk mereka. Yoona mengaitkan lengannya pada lengan Jaehyun. Ketika keduanya baru saja melangkah, terdengar suara perut berbunyi.
"Perut siapa tuh yang bunyi?"tanya Jaehyun dengan senyum meledeknya.
"Nggak tau. Perut kamu kali."jawab Yoona yang tak mengaku. Padahal jelas-jelas itu suara perutnya. Cacing-cacing diperut Yoona jelas sedang berdemo saat ini. Salahkan Yoona yang tak banyak makan belakangan ini. Bagaimana bisa ia nafsu makan disaat hatinya terasa begitu berantakkan dan tak karuan?
Jaehyun terkekeh. "Iya nih, perut aku yang bunyi. Laper deh. Makan dulu yuk sebelum pulang. Sushi gimana?"ujar Jaehyun.
Senyum Yoona melebar. "Sure! Let's go!"jawab Yoona dengan begitu bersemangat.
Jaehyun dan Yoona pergi ke restoran sushi favorit Yoona. Keduanya melahap sushi dengan porsi yang cukup besar, keduanya kembali bertukar cerita, saling melempar candaan, tertawa begitu lepas dan yang pasti keduanya saling melepas rindu mereka yang sempat tertunda.
"Kamu tuh semenjak magang jadi kurusan, tau."
"Biarin. Kan bagus kurus."bela Yoona. "Lagian nggak ada si pipi gembul yang ngajak makan terus sih."
"Mana ada bagus. Nah mumpung sekarang udah selesai magangnya, kamu harus mulai perbaikan gizi. Nih nambah lagi." Jaehyun meletakkan sushi di piring Yoona.
Yoona menghela nafasnya. "Udahan ah, kenyang banget tau. Nanti pipi aku gembul kayak kamu."
"Nggak apa-apa dong. Biar aku juga bisa cubitin, emangnya kamu doang yang bisa nyubitin pipi aku."balas Jaehyun yang kini mencubit pipi Yoona.
"By!!! Sakit!!"keluh Yoona yang malah dibalas tawa oleh Jaehyun.
***
"Jangan tegang gitu, dong. Relaks, I know you'll be doing great."
"Deg-degan tau. Duh sidang laporan hasil magang aja deg-degannya udah gini, gimana sidang skripsi nanti."jawab Yoona yang terlihat cemas.
Yoona dan Jaehyun sedang duduk di lorong lantai dua salah satu gedung jurusan mereka. Menunggu waktu sidang laporan hasil magang Yoona tiba. Sebisa mungkin Jaehyun berusaha menenangkan Yoona yang bahkan sejak semalam begitu cemas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.