"Lo yakin kuat ngampus?"tanya Yoona saat melihat Jaehyun yang memasukkan tasnya ke jok tengah.
"Yakin lah, cuma pilek doang masa nggak ngampus. Makanya lo bareng gue ya, biar kalau gue kenapa-napa gampang."jawab Jaehyun.
"Lo kan kuliah siang. Terus kenapa lo pagi-pagi gini udah ke kampus?"tanya Yoona lagi.
"Cie yang tau jadwal kuliah gue."ledek Jaehyun.
"Gue nggak sengaja denger percakapan lo sama Taeyong. Jangan GR ya."
Jaehyun pun terkekeh melihat Yoona yang diledek dikit langsung ngambek. "Kan gue mau nganterin lo."
"Gue kan bisa bareng Jin. Istirahat gih."ucap Yoona dengan nada datar.
"Di rumah juga ngapain bosen. Mending nganterin lo ke kampus. Buruan masuk, keburu telat lho."kata Jaehyun yang membukakan pintu mobil untuk Yoona. Yoona yang nggak punya waktu untuk berdebat memutuskan untuk masuk ke mobil Jaehyun. Jaehyun pun masuk ke dalam mobil setelah Yoona masuk.
"Nggak pusing apa baca di mobil?"tanya Jaehyun yang diam-diam memperhatikan Yoona yang sibuk membaca catatan kuliahnya sepanjang perjalanan.
"Gue ada kuis. Belum sempet belajar. Semalem ketiduran capek banget soalnya."terang Yoona.
"Gara-gara gue kemarin demam terus ngurusin gue lo jadi kurang tidur deh. Sorry ya, Na."sesal Jaehyun.
"Santai aja lagi."balas Yoona yang pandangannya tetap fokus pada catatannya.
Jaehyun pun membiarkan Yoona fokus belajar. Hingga tak terasa keduanya sampai di kampus mereka.
"Terus lo mau kemana sama ngapain sambil nunggu kelas?"tanya Yoona.
"Cie yang peduli sama gue."ledek Jaehyun.
"Ya ampun baru deh gue nemu cowok super duper GR kayak lo."rutuk Yoona.
"Gue ke kosan Yuta juga jadi."jawab Jaehyun lalu lelaki itu bersin, membuat Yoona cukup khawatir.
"Hmm. Oke. Pake jaketnya jangan disimpen doang di mobil."balas Yoona yang belum turun juga dari mobil Jaehyun.
"Iya, bawel banget. Seneng deh dibawelin lo."ujar Jaehyun sembari tersenyum.
"Serah lo."
"Kok belum turun? Mau gue anter sampe depan kelas?"tanya Jaehyun.
"Ih apaan sih orang ini mau turun juga."bantah Yoona yang hendak membuka pintu mobil Jaehyun. Namun ternyata pintunya terkunci. "Buka ih! Gimana gue bisa turun kalau pintunya masih lo kunci."omel Yoona.
Jaehyun pun tertawa kemudian menekan tombol central lock. "Hahaha sorry lupa. Masih pengen bareng kayaknya jadi gini. Goodluck ya, buat kuisnya."
"Thanks."balas Yoona datar dan perempuan itu langsung turun dari mobil Jaehyun.
"Cie yang dianterin brondong manis."ledek Yuri yang tiba-tiba muncul dan berhasil membuat Yoona terkejut.
"Ya ampun Yul!!! Ngangetin aja. Dateng dari mana sih lo tiba-tiba muncul ae."amuk Yoona.
"Pagi-pagi udah ngamuk aja."celetuk Yuri. "Makin lengket aja sama si dede emes."
"Bacot."balas Yoona jutek sembari berjalan menuju kelasnya.
Yoona menghela nafas lega ketika kuis telah selesai. Meskipun dia baru baca tadi subuh dan pas di jalan ke kampus tadi, Yoona masih bisa menjawab seluruh pertanyaan kuis itu dengan baik. Ya, Yoona beruntung memiliki otak yang encer.
"Eh kantin yuk. Pusing bet pala gue abis kuis."celetuk Irene.
"Iya anjir, berasa ngebul banget nih kepala."timpal Yuri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fiksyen Peminat[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.