"Lilinnya mana?"tanya Heechul saat melihat belum ada lilin di atas kue.
"Ya ampun, sorry sorry, gue lupa."ucap Mark sambil menepuk jidatnya. "Bentar gue ambil dulu di saku kulkas."
"Sekalian koreknya, dek."ujar bunda.
"Di mamas bun, koreknya. Mamas punya korek."jawab Mark.
"Mamas ngerokok lagi??"tanya bunda dengan tatapan mencurigakannya.
"Nggak bunda, ya ampun. Suer deh mamas nggak ngerokok. Udah berhenti mamas. Koreknya masih ada, masih awet soalnya nggak suka mamas pake."jelas Taeyong. Taeyong yang agak nakal diantara seluruh anak lelaki bunda memang dulunya suka merokok, dari jaman SMA. Eh kepergok sama Yoona dan Yoona yang nggak suka banget adiknya ngerokok karena nggak bagus buat kesehatan itu pun langsung lapor ke bunda. Akhirnya Taeyong dimarahin abis-abisan saat itu juga dan disuruh berhenti. Mana si bungsu punya asma. Ayah aja berhenti ngerokok semenjak Mark ketauan punya penyakit asma. Kalau sampai ketauan ngerokok lagi, motor ninja kesayangannya itu bakalan disita.
"Yakin? Nggak bohong kan sama bunda?"selidik bunda.
"Nggak bun. Ya udah mamas ambil korek dulu keburu pada kebangun Kak Jin sama Kak Yoona-nya."
Mark pun segera berlari untuk mengambil lilin sedangkan Taeyong mengambil korek di dalam kamarnya.
Ya, semua anggota keluarga Bratajaya termasuk Jaehyun sedang berkumpul di dapur untuk mempersiapkan kejutan ulang tahun bagi anak kembar di keluarga Bratajaya, siapa lagi kalau bukan Jin dan Yoona yang hari ini berulang tahun.
"Nih lilinnya."ujar Mark dan nggak lama kemudian Taeyong juga sampai di dapur dengan korek di tangannya.
Jaehyun melirik jam yang ada di dekat ruang tengah. Hampir jam setengah empat pagi.
"Kita mulai sekarang aja kali ya? Udah jam segini soalnya."ujar Jaehyun.
"Boleh. Takutnya malah nggak keburu sahur kita sama takut keburu pada bangun."balas bunda.
"Si kebluk Yono lagi bangun jam segini."kata Heechul.
"Ayo kita ke pos masing-masing. Seperti yang tadi udah dijelasin sama Jaehyun dan Taeyong."ucap ayah.
"Ay ay captain!"kata Mark pelan dan semuanya pun bersiap di posisi mereka masing-masing.
Semuanya berjalan seperti biasa, seperti sahur-sahur sebelumnya. Nggak ada yang aneh. Bunda yang menyiapkan makanan untuk sahur, ayah yang lagi sholat sunat sebelum sahur, Heechul yang nonton televisi sambil menunggu makanannya siap, Mark yang ngerecokin di dapur, Taeyong, Yoona, dan Jin yang masih di kamar masing-masing. Bedanya, nggak ada Jaehyun yang biasanya bantuin bunda di dapur.
Jin yang memang udah bangun dari tadi karena video call-an dengan Sowon pun heran. Ini sekeluarga nggak ada yang inget sama hari ulang tahunnya dan Yoona atau gimana? Pasalnya, setiap tahun keluarganya itu selalu memberi kejutan tepat di jam 12 malam. Jin yang selesai membalas ucapan-ucapan selamat ulang tahun dari beberapa temannya pun menaruh ponselnya lalu ke luar dari kamarnya.
Dilihatnya suasana rumah seperti biasa. Jin pun duduk di sebelah abangnya yang sedang menonton sinetron khusus bulan ramadhan.
"Kenapa lo ngeliatin gue kayak gitu?"tanya Heechul.
"Nggak apa-apa, bang."jawab Jin sebal.
Yoona hampir sebelas dua belas sama Jin. Dia udah berusaha tetap terjaga sampai jam 12 malam untuk menunggu ucapan ulang tahun. Ada sih memang yang ngucapin, degem-degemnya, bucin-bucinnya sama grup keluarga buciners yang kayaknya udah rame banget dari jam 12 teng tapi belum Yoona buka grup chatnya. Keluarganya juga nggak ada tuh masuk ke kamarnya dan Jin tengah malem seperti biasa buat ngucapin ulang tahun. Tapi yang lebih anehnya, Jaehyun yang Yoona kira bakal jadi orang pertama yang ngucapin ulang tahun padanya, taunya sampai sekarang belum ngucapin juga. Padahal mereka berada di atap yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.