Setelah mengumpulkan keberaniannya, Lia pun membuka pintu ruangan tempat mantan suaminya dirawat. Ia melangkah perlahan menuju ruangan itu.
"Mas."
Bola mata Hendra membulat sempurna taktala melihat sesosok wanita yang tak pernah ia sangka kehadirannya. "Lia?"
"Gimana keadaan, mas? Mas kenapa nggak ngasih tau Lia kalau mas ada sakit jantung?"Tanya Lia.
"Tau dari mana kamu? Apa jangan-jangan Agung yang cerita?"
"Iya. Mas Agung yang cerita. Katanya pas visit proyek bareng dia, penyakit jantungmu kumat."jawab Lia yang memang mengetahui semuanya dari rekan kerja mantan suaminya sekaligus ayah dari Chaeyeon. "Apa kata dokter?"
"Aku nggak apa-apa, kamu nggak perlu khawatir. Lagipula, kenapa kamu jadi mendadak khawatir seperti ini?"ucap Hendra dengan nada datarnya.
"Mas, penyakit jantung itu nggak bisa kamu sepelein."jawab Lia dengan menaikkan intonasinya.
"Lia.."
"Pokoknya kalau ada apa-apa kamu harus kabarin aku. Jangan terlalu memforsir diri kamu sendiri."ucap Lia yang begitu merasa khawatir terhadap mantan suaminya itu. Lia tau betul, mantan suaminya terlalu sibuk bekerja dan dia hanya tinggal dengan putra bungsu mereka. Tak ada yang bisa mengurus Hendra dengan baik selama ini terutama disaat Hendra membutuhkan perawatan dan perhatian lebih karena penyakit yang dideritanya.
Hendra terdiam. Setelah bertahun-tahun lamanya mereka berdua tak pernah saling mengabari satu sama lain apalagi bertatap muka, mantan istrinya tiba-tiba datang dan bersikap seperti ini padanya.
"Mas, yang tidur di luar itu, Jeffrey kan?"
"Iya."
Lia tersenyum getir. "Kamu membesarkannya dengan baik. Lalu, perempuan yang di sebelahnya siapa? Pacar Jeffrey?"Tanya Lia dengan hati-hati.
"Kamu kesini sama siapa? Malem-malem begini."Tanya Hendra yang malah mengalihkan pembicaraan.
"Sendiri, mas."
"Kalau gitu kamu mending pulang aja. Udah terlalu malem."
"Tapi, mas.."
"Aku mau istirahat."ucap Hendra dengan tegas.
Mendengar itu, Lia pun mengalah dan memilih untuk pergi. Kali ini mungkin bukan waktu yang tepat. Tapi Lia tak akan menyerah. Dia akan kembali dan membicarakan hal ini dengan mantan suaminya. Karena ini menyangkut kedua putranya.
***
"Mah? Mama?"
Lia tersentak ketika putra sulungnya menepuk pundaknya. Kejadian semalam terus mengganggu pikirannya. Ia terus memikirkan apa yang akan terjadi pada Chanyeol jika dia tau yang sebenarnya?
"Memangnya siapa yang sakit sih mah? Sampai-sampai mama bela-belain ke rumah sakit padahal udah malem."
"Hmm itu, temen mama."jawab Lia dengan sedikit terbata-bata. Chanyeol menelisik wajah ibunya. Chanyeol merasa ibunya itu menyembunyikan sesuatu darinya.
"Temen? Temen yang mana?"Tanya Chanyeol yang terus menggali informasi sedalam mungkin.
"Ya ada lah. Temen lama mama."
"Siapa? Laki-laki atau perempuan?"
"Kamu nggak akan pergi ke kampus? Udah jam segini, lho."ucap sang ibu yang mengalihkan pembicaraan dan malah semakin membuat Chanyeol semakin merasa curiga.
"Ya udah, Chaesar pamit pergi ke kampus dulu."pamit Chanyeol yang meraih tangan ibunya.
Lia mengangguk sembari tersenyum tipis. "Hati-hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.