Bagian 7

1.8K 283 95
                                        

"Ayah, kakak kapan dibolehin bawa mobil sendiri?"tanya Yoona saat keluarga Bratajaya sedang menyantap sarapan mereka.

"Emang lo bisa makenya? Sosoan pengen bawa mobil segala."sungut Heechul.

"Dulu kan sempet kursus juga bareng, Jin. Tinggal ngelancarin dikit doang."jawab Yoona enteng. Alasan dia pengen bawa mobil ya gara-gara kejadian kemarin. Yoona udah males kalau harus nunggu-nunggu Jin begitu. Meskipun emang ujung-ujungnya kemarin dianter Chanyeol, tapi tetep aja. Yoona nggak bisa kan selamanya bergantung sama Jin atau sama Chanyeol yang kebetulan lewat? Kecuali kalau udah jadi pacar Chanyeol sih beda cerita.

"Kan ada Jin. Kenapa harus bawa mobil sendiri-sendiri? Boros banget."ucap bunda.

"Bun, kegiatan Jin sama Yoona itu beda sekarang. Nggak bisa bareng-bareng lagi kayak pas maba. Yoona bakal sering ada rapat sama kegiatan kampus lainnya sampe malem. Lagian kan ada mobil satu nganggur, itu kan emang jatahnya Yoona. Kemarin Yoona aja sampe membeku gara-gara nunggu Jin lama banget."jelas Yoona.

"Abang nggak setuju. Kalau mau kemana-mana nanti abang yang anter jemput. Nanti kalau lo kenapa-napa di jalan gimana?"kata Heechul yang menentang. Iya, Heechul emang se-protective itu sama Yoona. Secara Yoona adik perempuan satu-satunya. Jadi semua keluarga Bratajaya khususnya Heechul memperlakukan Yoona seolah barang pecah belah, jadi harus hati-hati.

"Ih abang, selesein tuh skripsi terus lulus. Cukup pas gue SMA abang ngikut gue kemana-mana. Malu tau, diekorin mulu. Ayo dong, yah, bun, please. Taeyong juga kan belom boleh bawa kendaraan ke kampus. Jadi biar Taeyong bareng Yoona."bujuk Yoona. Hampir seluruh fakultas di kampus mereka punya aturan bahwa selama satu semester mahasiswa baru saat perkuliahan nggak boleh bawa kendaraan.

"Jangan dikasih yah, bun, nanti Yoona malah kelayapan mulu."ucap Jin yang angkat bicara.

"Paan sih lo!"protes Yoona sebal. "Kompor banget punya kembaran."

"Gue mau bawa motor terus dititip di kosan temen gue."ujar Taeyong santai.

"Makanya cari pacar, biar ada yang anter jemput."ledek bunda.

"Kak Yoona masih nungguin temennya Kak Jin yang kupingnya lebar itu, bun."celoteh Mark yang langsung mendapat pelototan dari Yoona.

"Enak aja ngatain kuping lebar!"protes Yoona yang nggak suka Chanyeol diledekin begitu meskipun emang bener kupingnya Chanyeol lebar sih.

"Cie yang ngebela tapi nggak pernah dibela-belain."sindir Jin.

Yoona bisa saja langsung mengeluarkan sumpah serapahnya kalau lagi nggak di depan ayah dan bunda. Tapi Yoona tetap menahannya takut-takut uang jajannya dipotong sama bunda.

"Kak, kalau emang bertepuk sebelah tangan kan bisa cari cowok lain. Memangnya cowok di dunia cuma satu saja?"ujar ayah.

"Iya, malu-maluin bunda aja. Anak bunda kan cantik karena turunan bundanya, tapi kok jomblo terus? Bunda waktu seumur kamu nggak jadi jomblo ngenes tuh."tambah bunda.

Bukan cuma saudaranya yang meledek Yoona soal Chanyeol, tapi kedua orang tuanya juga. Ayah dan bunda bukan orang tua yang kaku, mereka asyik dan bisa diajak curhat layaknya seorang teman. Ayah dan bunda selalu memberi kenyamanan bagi anak-anaknya sehingga mereka terbuka tentang berbagai hal, termasuk tentang cinta. Jadinya ayah dan bunda tau betul siapa aja gebetan anak-anaknya.

"Gimana Yoona bisa punya pacar dengan mudah, kalau Yoona punya empat penjaga rese."ujar Yoona yang menyindir saudara-saudaranya.

"Itu kan tandanya kita care sama lo, Na. Kita nggak mau lo jatuh ke tangan yang salah."ujar Heechul.

Veni, Vidi, AmaviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang