"Kakak! Bangun, kak."kata bunda yang membangunkan anak perempuan satu-satunya itu. "Kak Yoona!!"ulang bunda saat tak mendapat respon apa-apa.
"Masih ngantuk, bun."keluh Yoona yang makin mengeratkan selimutnya.
"Katanya mau bikin kue lebaran. Ayo bikin hari ini, mumpung bunda nggak sibuk."ajak bunda.
"Iya iya lima menit lagi ya, bun."
"Nggak. Sekarang ah! Ayo, kak." Bunda yang kesal pun menarik selimut Yoona.
"Iya, kakak bangun."kata Yoona yang akhirnya membuka matanya.
"Mandi gih sekalian, jangan cuma cuci muka. Anak gadis hobinya mandi sekali sehari terus. Mandi dua kali sehari, biar wangi. Bunda tunggu di dapur, ya."
"Iya bundaku sayang."balas Yoona sembari beranjak dari tempat tidurnya.
Membuat kue lebaran adalah salah satu hal yang paling dinanti oleh Yoona. Daripada masak makanan biasa, Yoona lebih suka membuat kue dan dia lebih senang jika belajar membuat kue. Makanya setiap tahun Yoona selalu membantu bundanya membuat kue lebaran. Dan tahun ini karena kesibukan bunda, deket-deket ke lebaran kue belum selesai dibuat semua.
Bunda selalu menyempatkan waktu untuk membuat beberapa jenis kue kesukaan anak-anak dan suaminya. Heechul yang suka nastar, Jin yang suka kue semprit, Yoona dan Taeyong yang suka kue coklat dengan koko krunch diatasnya, beda lagi sama si bungsu, si bungsu mah doyan semua kue buatan bundanya. Kalau ayah sukanya bolu bakar. Tapi ada satu kue wajib yang harus ada di setiap lebaran, kue lidah kucing. Sisanya ya beli atau nggak dari parcel kolega-kolegan bunda dan ayah yang pasti bakal numpuk banget. Bahkan beberapa parcel udah sampai di kediaman Bratajaya.
"Kak kita ke pasar ya, beberapa bahan ada yang abis sama sekalian beli buat lebaran aja biar nggak repot. Toh lusa juga udah lebaran."ujar bunda.
"Siap, bunda."
"Bunda mau jalan-jalan?!!"tanya Mark.
"Mau belanja. Adek ikut ya, panggil juga kakak sama mamas, suruh pada ngikut."perintah bunda.
"Sama Kak Jae juga nggak bun?"
"Kalau Jaehyun mau ikut boleh, nggak juga nggak apa-apa."balas bunda.
"Bun ih, mau ke pasar atau mau kemana sih? Ramean banget kayak mau wisata. Malu ntar ke pasar maennya keroyokan gitu."keluh Yoona sambil menunggu di halaman depan, menunggu anak-anak lelaki kesayangan bunda.
"Kakak gimana sih, kalau nggak bawa pasukan nanti siapa yang bawa belanjaan? Emang kakak mau bawa belanjaan? Nggak kan? Lagian ngapain harus malu? Mereka kan ganteng-gateng ini. Ntar kita berasa ke pasar bareng F4. "jawab bunda.
Yoona pun teratawa. "Ih bunda apaan sih." Ada-ada aja bundanya ini. Seneng banget bunda jadi pusat perhatian. Tapi yang dikatakan bundanya memang ada benarnya juga. "Eh iya juga ya. Pinter banget bundaku ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.