"Nih ya, jamin deh abis kecelakaan gini pasti lupa ingatan."ucap Heechul.
"Atau nggak si tokohnya mati terus muncul kembarannya."susul Jin.
"Ini yang jahatnya kagak abis-abis ya? Malah muncul tokoh jahat yang baru. Kan kasian tokoh utamanya."komentar Mark.
"Kalau abis ntar apa lagi yang mau di bahas? Tamat dong ntar. Ratingnya tinggi sih, alamat bakal panjang nih sinetron. Makin di ada-adain aja konfliknya."tambah Taeyong.
"Lagian lemah banget sih jadi cewek, kesel juga liatnya."ujar Yoona kesal. "Mana polos banget lagi jadi orang, nggak bisa bedain mana orang yang jahat mana yang baik."
"Suuut jangan berisik. Jadi nggak kedengeran kan itu polisinya ngomong apa tadi."protes bunda.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang ayah hanya menarik nafas panjang sembari menikmati buah mangga kesukaannya.
Malam ini, semua anggota keluarga Bratajaya sedang berkumpul di ruang tengah menonton sinetron kesayangan bunda. Pokoknya kalau malam hari remote TV bunda yang nguasain. Jadi mau nggak mau, kalau mereka lagi ngumpul gini yang ditonton ya sinetron.
"Bun, besok yang ambil rapot adek siapa?"tanya Mark setelah menyuapkan semangka ke dalam mulutnya.
"Aduh, bunda nggak bisa ke sekolah kamu besok pagi. Bunda harus nganter opa check up ke rumah sakit sama Tante Boa. Udah janjian jauh-jauh hari sama dokternya."jawab bunda.
"Kalau ayah?"tanya si bungsu sambil melirik pada ayahnya.
"Ayah juga kebetulan ada urusan pekerjaan yang nggak bisa ayah tinggalin."jawab ayah.
Mark pun terlihat kecewa. "Yah, kalau gitu rapot Mark gimana?"
"Bang, kamu bisa ambilin rapotnya si adek nggak?"tanya bunda pada anak sulungnya, Heechul.
"Waduh nggak bisa, bun. Abang kan sibuk."jawab Heechul kemudian menyomot potongan semangka milik Mark.
"Kak Jin?" Kini bunda bertanya pada anak keduanya.
"Jangan sama Kak Jin atau Mas Taeyong, bun. Nggak akan bener nanti."keluh Mark. Iya, Mark pas kelas satu SMA pernah dibawain rapotnya sama Jin gara-gara kedua orang tuanya sibuk. Dan hasilnya? Ah, Mark nggak mau nginget-nginget kejadian itu lagi. Meskipun keliatan kalem tapi kakaknya itu kadang malu-maluin. Masa wali kelas Mark malah dikasih jokes receh juga?
Kalau Taeyong kebalikannya. Rapot tengah semester kemarin Taeyong yang bawa. Dia yang cueknya minta ampun pas ditanya bunda apa aja yang dibilangin sama wali kelasnya Mark, malah jawab nggak tau sama ya gitu deh. Udah itu aja. Nggak becus banget.
"Tuh Kak Yoona aja, bun. Dia belum pernah kan ngambil rapotnya Mark."usul Taeyong.
Yoona langsung memelototi Taeyong yang seolah-olah menjadikannya tumbal.