"Na!! Yoona, tunggu!" Jaehyun berulang kali meneriakkan nama Yoona. Namun Yoona menutup telinganya rapat-rapat. Tak peduli seberapa keras Jaehyun meneriakkan namanya. Ia terus berlari dan berlari. Perempuan itu masuk ke dalam mobilnya dan melesat pergi meninggalkan rumah sakit.
Tangannya yang gemetar dan lututnya yang lemas ia paksakan untuk mengendarai mobilnya. Yoona harus segera mengetahui segala kebenaran mengenai omong kosong yang baru saja ia dengar.
Yoona memberhentikan mobilnya di depan rumah Jaehyun. Ia tak langsung pulang ke rumahnya. Ia kembali ke rumah Jaehyun untuk mencaritahu sendiri apakah benar semua yang ia dengar ini.
Maka Yoona pun masuk ke dalam kamar Jaehyun. Yoona kembali membuka laci yang sempat ia buka. Ia mengambil foto yang terlipat yang hampir ia buka tadi.
Yoona begitu terkejut ketika ia melihat potret Chanyeol kecil dengan wanita yang Yoona kenal sebagai ibu Chanyeol ada dibalik lipatan itu. Disatu frame dengan foto Jaehyun kecil dengan ayahnya. Jelas, foto ini merupakan foto keluarga mereka.
Yoona kini baru sadar, senyum Chanyeol dan Jaehyun, lesung pipi mereka, diturunkan dari sang ibu.
Yoona kini sadar, wanita yang samar-sama Yoona lihat sedang bersama Jaehyun di rumah sakit saat Mark dirawat, adalah wanita yang sama dengan yang ia kenali sebagai ibunya Chanyeol. Yoona mengenali perawakan itu.
Yoona kini paham, mengapa Jaehyun begitu terkejut ketika ia dan Yoona bertemu dengan ibu Chanyeol di supermarket saat ia dan Jaehyun berdebat soal saus saat akan merayakan ulang tahun ayahnya Jaehyun. Karena wanita itu, adalah wanita yang sama, wanita yang juga melahirkan Jaehyun. Ibu yang telah meninggalkan Jaehyun dan memilih pergi dengan anak sulungnya. Dan anak sulungnya itu adalah Chanyeol.
Kini Yoona mengerti, apa maksud pertanyaan neneknya waktu itu. Ketika neneknya bertanya mengenai anak Hendra yang paling besar atau yang kedua. Anak pertama yang neneknya maksud adalah Chanyeol.
"Jeffrey? Ah, iya iya. Pantes nggak asing buat oma. Oma ingat. Jeffrey anaknya Hendra sahabat kamu kan, Jinan? Lho, satu lagi mana? Hendra kan punya dua anak? Tapi oma lupa, ini anak yang paling gede apa yang kedua?"tanya oma.
Pertanyaan mengenai ada apa diantara Chanyeol dan Jaehyun kini telah terjawab.
Alasan Jaehyun dan Chanyeol tak pernah akur bahkan sejak pertama kali keduanya bertemu di kampus. Alasan mengapa Jaehyun terlihat begitu membenci Chanyeol begitu pula sebaliknya."Lain kali kalo main basket harus hati-hati. Jangan asal ngelempar bola. Bisa main basket nggak sih?"sindir Jaehyun yang baru aja berdiri.
Setelah dia berdiri, dia mengambil bola yang ada di dekatnya itu. Bola yang sukses bikin dia sama Yoona jatuh bersamaan. Jaehyun melempar bola itu ke arah Chanyeol, keduanya saling bertatapan namun bukan tatapan yang biasa, tatapan yang aneh lebih tepatnya. Seperti ada dendam diantara mereka. Bukan hanya Yoona yang merasa janggal, begitu juga dengan Jin.
"Lo nggak ada sopan-sopannya ya sama orang yang lebih tua!"balas Chanyeol dengan intonasi tinggi sembari menangkap bola lemparan Jaehyun. Seumur-umur Yoona dan teman-temannya bahkan Jin sekalipun nggak pernah melihat Chanyeol yang seperti ini.
Jaehyun pun mendekat ke arah Chanyeol. "Orang kayak lo, nggak pantes untuk gue hormati."ucapnya dengan tegas lalu pergi.
Yoona kini sadar, mengapa saat itu Jaehyun tiba-tiba tersedak saat Yoona berkata bahwa Jaehyun bukan adik Chanyeol. Karena pada kenyataannya, Jaehyun memang benar adiknya Chanyeol.
"Gue nggak suka aja liat tuh cowok!"ungkap Jaehyun dengan seribu kebencian dimatanya. Aneh, menurut Yoona. Kalau dipikir-pikir tau apa Jaehyun soal Chanyeol? Toh dia itu pindahan kan? Dan baru kenal Chanyeol ya pas kuliah aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.