Yoona perlahan mendekat. Jaehyun spontan menunjukkan senyum terbaiknya ketika ia melihat kehadiran Yoona, perempuan yang ia tunggu sedari tadi. Lelaki yang tadi menggigil itu langsung menyembunyikan keadaanya dan bersikap seolah dia baik-baik saja. Ia tak ingin membuat Yoona khawatir.
"Lo kehujanan, Na? Kok lo lari-lari sih? Kalau lo jatuh gimana? Kalau sakit gimana?"tanya Jaehyun dengan suara yang sedikit bergetar.
Yoona tak percaya, disaat-saat seperti ini, yang Jaehyun khawatirkan adalah Yoona. Bukan dirinya sendiri yang tubuhnya telah basah terguyur hujan. Yoona yakin banget Jaehyun kedinginan banget sekarang.
"Masih aja lo ngekhawatirin gue? Lo harusnya khawatir sama diri lo sendiri!"amuk Yoona yang kini memayungi Jaehyun. "Lo kenapa sih masih aja nungguin gue disini? Gue udah bilang kan kalau gue nggak akan dateng."
Jaehyun tersenyum. "Lelaki itu yang dipegang adalah ucapannya. Ketika gue bilang gue bakal nunggu sampe lo dateng, maka gue akan nunggu lo sampe dateng."
"Kalau gue nggak dateng gimana? Lo bakal nunggu semaleman disini?!!!"rutuk Yoona kesal.
"Tapi akhirnya lo dateng juga kan?"
"Astaga Jaehyun!!!"ucap Yoona yang tak percaya. "Gue heran sama lo. Cuma orang aneh dan gila yang nungguin berjam-jam sampe keujanan."
"Ya, orang aneh dan gila itu adalah gue, Na. Gue yang gila karena lo."ucapnya sembari menatap Yoona dalam-dalam.
"Mobil lo dimana? Kenapa nggak nunggu di mobil sih?"tanya Yoona yang sedikit salah tingkah mendengar ucapan Jaehyun. Maka dari itu ia langsung mengalihkan pembicaraan.
"Tadi susah nyari parkir, jadi gue parkir agak jauh dari sini. Kalau gue nunggu di mobil gue takut lo susah nyari gue. Makanya gue nunggu disini."
"Ayo ke mobil."ajak Yoona sembari memegang tangan Jaehyun. Membantu lelaki itu untuk berjalan. Dan benar aja, tangan Jaehyun sedingin itu.
Setelah menemukan mobil Jaehyun, mereka berdua masuk ke dalam mobil. Tadinya Jaehyun mau duduk di jok pengemudi, tapi Yoona langsung mengomeli Jaehyun. Dia lagi kedinginan gitu mana bisa bawa mobil. Jaehyun nurut aja, ketika Yoona menyuruhnya duduk di jok tengah.
Kalau aja Yoona bisa nyetir, dia pasti udah bawa nih mobil Jaehyun. Sialnya dia nggak bisa. Yoona jadi semakin pengen bisa nyetir. Disaat keadaan genting seperti ini, Yoona nggak bisa berbuat banyak.
"Buka baju lo."
"Mau ngapain, Na? Jangan-jangan.."tanya Jaehyun sambil tersenyum jahil. Lagi gini masih aja tuh anak mikir yang nggak-nggak.
"Ganti baju lo yang basah sama jaket gue."kata Yoona sembari memberikan jaket yang ada di dalam tas nya. Beruntung jaket Yoona nggak ikutan basah. "Buat sementara, daripada lo pake baju lo yang udah basah. Lo bisa sakit."
"Lo juga keujanan, lo aja yang pake."tolak Jaehyun.
"GUE CUMA KEUJANAN DIKIT DOANG JAEHYUN!! LO TUH YANG UDAH BASAH KUYUP KAYAK KUCING KEJEBUR KE GOT! CEPET PAKE!"omel Yoona.
"Kalau di got nya nggak ada air, kering dong Na nggak akan basah kuyup."canda Jaehyun.
"Bodo amat. Gue keluar dulu bentar."kata Yoona yang keluar dari mobil.
Yoona mencari mimarket, warung kecil atau apapun itu yang menjual minuman hangat untuk Jaehyun. Lelaki itu kedinginan dan butuh kehangatan. Yoona pikir, minuman hangat bisa sedikit membantu. Langkah Yoona terhenti ketika ia melihat ada warung makan kecil. Yoona berharap disana Yoona menemukan apa yang ia cari.
"Bu punten ada teh manis anget?"tanya Yoona.
"Ada neng."
Yoona menghela nafas lega. "Pesen satu ya bu. Dibungkus bisa kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.