"Cie yang minggu depan terakhiran magang."celetuk Jungsuk.
"Eh, iya Pak, nggak berasa ya."jawab Yoona.
Tak terasa, tiga bulan hampir berlalu. Rasanya baru kemarin Yoona dan Krystal magang di kantor ini dan minggu depan, akan menjadi minggu terakhir mereka. Setelahnya, mereka akan kembali menjadi mahasiswa dan akan mulai disibukkan dengan dunia per-skripisian.
"Bakalan sepi banget nih kantor nggak ada kalian."ucap Siwan.
"Nanti aja dong, Mas melow-melow-annya. Kan masih ada minggu depan."balas Krystal dengan kekehannya.
"Apalagi Changwook tuh, pasti bakal ngerasa kehilangan Yoona banget."ledek Minyoung.
"Ah, Mbak ini bisa aja. Nanti juga kan ada anak magang lain yang bakal bantuin. "ucap Yoona sembari membereskan barang-barangnya. Pekerjaan Yoona sudah selesai, jadi ia sudah bisa pulang. Perempuan itu melirik jam tangannya dengan cemas, berharap ia bisa sampai Bandung tepat pada waktunya.
"Langsung balik, Na? Ke Bandung?"tanya Changwook. Changwook udah hapal sih gerak-gerik Yoona. Kalau tiap Jum'at sore Yoona buru-buru pulang pasti perempuan itu pulang ke Bandung.
"Iya nih, Mas."
"Si bucin."ledek Krystal.
Yoona menjulurkan lidah pada sahabatnya. "Bodo amat."
"Jum'at ini bapak izinkan kamu pulang cepat, tapi kalau minggu depan bapak nggak kasih izin. Kamu harus dateng di makan malam perpisahan nanti."pesan Jungsuk.
"Siap, Pak Bos."ucap Yoona dengan tangannya yang memberikan hormat pada Jungsuk. "Yoona pulang duluan ya, semuanya."pamitnya.
Setelah berpamitan, Yoona langsung meninggalkan ruangan kerjanya dan bergegas ke basement menuju mobilnya. Tanpa membuang-buang waktu, setelah ia masuk ke dalam mobil, Yoona langsung menjalankan mobilnya. Dalam hati, perempuan itu terus berharap agar sore ini jalanan tak macet parah. Berharap ia bisa sampai Bandung tepat waktu.
Malam ini, akan menjadi siaran terakhir Jaehyun dan Johnny sebagai penyiar radio di kampus mereka. Yoona ingin hadir di saat-saat terakhir Jaehyun melakukan siaran terakhirnya. Setidaknya, Yoona ada disana saat siaran telah berakhir. Yoona ingin memberi selamat pada Jaehyun dan mengapresiasi segala kerja kerasnya setelah hampir dua tahun menjadi penyiar radio kampus.
Jaehyun tak tahu, tentu saja. Yoona tak memberi tahu Jaehyun bahwa ia akan pulang ke Bandung. Yoona ingin memberi Jaehyun kejutan kecil. Sekali-kali, biarlah Yoona yang memberi kejutan. Bukan hanya Jaehyun yang selalu memberi Yoona kejutan tanpa henti.
Membayangkan wajah Jaehyun yang terkejut dilengkapi dengan senyum yang menunjukkan lesung pipinya membuat Yoona tersenyum begitu saja dibalik kemudinya. Yoona tak sabar. Sungguh, rasanya ia tak sabar untuk bertemu dengan Jaehyun, lelaki yang begitu dicintainya.
***
Jaehyun tersenyum membaca chat dari Yoona yang memberinya semangat sebelum melakukan siaran terakhirnya. Ia tak bisa memungkiri, akan lebih menyenangkan dan terasa lebih lengkap jika sang kekasih ada disini mendampinginya. Namun Jaehyun tak ingin banyak meminta lebih dari Yoona. Ia tahu betul kesibukan Yoona dan bagaimana lelahnya Yoona jika perempuan itu nekat pulang ke Bandung malam ini hanya untuk menemuinya.
Jaehyun harus bersabar, menunggu seminggu lagi sampai masa magang Yoona selesai harusnya tak masalah baginya. Ia pernah bersabar menunggu Yoona lebih lama dari ini.
"Senyam-senyum mulu lo."cerocos Johnny yang mendapati Jaehyun sedang tersenyum sembari menatap layar ponselnya.
"Sirik aja."balas Jaehyun yang menyimpan ponsel di sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfic[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.