Bagian 55

1.8K 223 61
                                    

"Baju udah, alat solat udah, perintilan skin care udah, peralatan mandi udah, charger udah, apa lagi ya?" Yoona menatap seluruh barang bawaannya untuk liburan dengan keluarga buciners besok. Takut-takut ada yang ketinggalan.

"Ah iya! Topi sama kacamata belom!" Kacamata dan topi menjadi barang bawaan yang tak boleh tertinggal jika berlibur ke pantai bukan?

Tanpa banyak cang cing cong semuanya sepakat berlibur di Pulau Seribu. Tadinya mereka mau malam taun baruan disana. Tapi sayangnya beberapa diantara mereka udah punya agenda sendiri. Keluarga Siwon udah punya acara sendiri, iya taun baruan di Eropa. Keluarga sultan mah kan beda. Lalu Kyuhyun yang dikejar deadline progress thesisnya, juga Jaemin yang sayangnya lagi sakit waktu itu.

Akhirnya mereka mencari hari lain. Tak masalah, tak perlu tahun baru. Asalkan mereka bisa berlibur bersama full team. Lagipula Yoona juga pengen ngerayain malam taun barunya bersama dengan keluarganya. Jangan lupakan Om Hendra dan Jaehyun tentunya. Dua keluarga itu pun menghabiskan malam pergantian tahun di villa keluarga Bratajaya di Puncak.

Eunhyuk yang memiliki kenalan travel agent pun mengurus semuanya sampai beres sedangkan soal keuangan, uang yang kurang seluruhnya disubsidi oleh Siwon. Jadi mereka semua tinggal bawa diri sama bawa barang bawaan aja. Enak banget kan?

Yoona memasukkan topi ke dalam koper kecilnya sedangkan kacamata dia masukkan ke dalam clutch agar mudah dijangkau.

"Kak Yoona!!!!"teriak Mark dari kamarnya. "Kak Yoona!!!"ulang Mark.

Yoona menghela nafas berat lalu keluar kamarnya dan pergi ke kamar si bungsu.

"Apa my baby lion?"tanya Yoona.

"Kak bantu packing dong. Hehe."pinta Mark dengan menunjukkan rentetan giginya.

Yoona mendecak sembari menggeleng-gelengkan kepalanya. Barang-barang Mark berantakan pake banget.

"Mana siniin kopernya."

Dengan gesit Mark mengambil koper kecil miliknya.

"Bawaannya yang mana aja?"tanya Yoona.

"Ini kak. Semuanya yang di atas kasur."tunjuk Mark.

"Oke."

Yoona pun dengan telaten memasukkan barang-barang bawaan Mark ke dalam koper. Sembari memperhatikan takut-takut ada barang adiknya yang tertinggal.

"Dek."panggil Yoona.

"Iya kak?"

"Handuknya mana? Lo nggak akan bawa handuk?"

"Eh? Handuk?"

"Ya iya. Lo abis mandi nggak akan handukan emang?" tanya Yoona heran.

"Kan nanti di penginapannya di kasih kak."

Yoona menggelengkan kepalanya. "No no no. Bawa handuk sendiri kalau pergi-pergian. Kita kan nggak tau itu handuk bekas siapa terus dicucinya bersih apa nggak. Mana siniin handuk lo. Ambil handuk cadangan lo yang di lemari."omel Yoona.

"Iya iya." Mark pun menurut. Mark membawa handuk miliknya lalu diserahkan handuknya itu pada sang kakak.

"Tinggal pretelan lainnya lo masukkin ke tas kecil yang bakal lo bawa."ucap Yoona yang telah selesai mengemarsi barang bawaan Mark.

"Uuu makasih kakak kesayangan gue!!"seru Mark yang memeluk kakak perempuannya erat.

Tok tok tok...

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu di kamar Mark.

"Siapa tuh? Tumbenan banget ngetok segala. Biasanya kan langsung masuk aja."tanya Yoona heran. Iya, emang semua anak bunda seringnya main masuk aja. Makanya kalau lagi nggak mau diganggu mereka semua terutama Yoona pasti akan mengunci pintu kamar mereka.

Veni, Vidi, AmaviTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang