"Dek, hari ini pengumumannya ya?"tanya Heechul yang baru keluar dari kamarnya. Di ruang tengah dia melihat semua adiknya beserta Jaehyun yang sedang berkumpul disana. TV menyala, tapi tak ada satupun yang fokus pada tayangan di televisi. Mereka semua fokus pada laptop yang ada di tangan Jin.
"Iya, bang."jawab Mark . Mark terlihat begitu tegang, harap-harap cemas karena hari ini pengumuman SNMPTN.
"Lima menit lagi dong. Kok gue jadi ikut tegang juga."ungkap Taeyeong.
Heechul pun bergabung dan duduk di sebelah Taeyong. "Nggak apa-apa, lepas aja. Keterima Alhamdulillah, kalau nggak harus berusaha lagi di SBMPTN. Semua kakak-kakak kamu pejuang SBMPTN."nasihat Heechul melihat raut wajah Mark yang tegang pake banget itu. Selain belajar dari pengalamannya, Heechul juga berkata seperti itu karena melihat adik perempuannya. Adik perempuannya itu dulu terlalu berharap akan SNMPTN, ditambah ranking paralelnya tertinggi di sekolahnya untuk jurusan yang ia minati. Jadi harapannya terlalu besar. Namun ternyata hasil berkata lain. Yoona dan Jin sama-sama tidak lolos SNMPTN.
Mereka semua ingat bagaimana murungnya Yoona saat itu. Perempuan itu bahkan menangis sejadi-jadinya. Kalau Yoona udah begitu, seisi rumah juga ikut kena dampaknya. Mereka semua bersusah payah untuk mengembalikan mood dan semangat Yoona.
"Iya jangan kayak si itu tuh.."sindir Jin sembari menyenggol saudara kembarnya.
"Iya, jangan kayak gue."ucap Yoona yang merasa tersindir.
"Duh pacar gue pasti sedih banget deh. Tapi nggak apa-apa, kalau nggak gitu kan nggak akan ketemu gue di mene. Eh tapi lo nggak masuk manajemen juga bakal gue kejar kok."kata Jaehyun yang mengacak-acak rambut pacarnya.
"Pret."balas Yoona.
"Ini udah lepas aja sih, udah pasrah. Tapi tetep deg-degan kak."jawab Mark.
"Yang mau buka pengumumannya gue apa lo, Mark? Udah waktunya nih."tanya Jin.
"Hmm, gue aja deh kak. Aduh tapi nggak sanggup tapi gimana.Aaaa gimana dong kak? Takut huhuhu."rengek Mark.
"Kalau nggak sanggup gue aja yang buka."lanjut Jin.
Mark mempertimbangkan perkataan kakaknya. "Ya udah kakak aja yang buka. Ade nggak sanggup,"ucapnya.
"Bismillah dulu, dek."kata Yoona.
"Bismillah." Mark memberikan kartu peserta yang berisi nomor pendaftarannya pada Jin.
"Bismillah ya.."Jin memasukkan nomor peserta Mark. "Enter jangan?"tanya Jin yang sama deg-degannya.
"Nggak tau ah gelap."Mark kemudian menutup kedua matanya untuk beberapa saat karena merasa tak sanggup. Jantungnya berasa mau copot.
"Enter lah. Buruan."omel Yoona yang udah nggak sabar banget.
"Okay, here we go." Jin menekan tombol enter.
"Ah gue nggak mau liat." Mark kemudian menjauh secepat mungkin dari tempat duduknya tadi.
Semuanya kompak diam setelah membaca pengumuman yang tertera di layar laptop. Bahkan Heechul, Jin, Taeyong, Yoona dan Jaehyun saling melempar pandangan. Membuat Mark semakin panik dibuatnya.
"Gimana kak?"
Jin menggulung bibirnya. "Duh, gimana ya..." kalimat Jin tertahan seolah dia nggak tau harus berkata apa.
"Yah, adek nggak lolos ya?"tanya Mark. Jelas, raut kekecewaan mulai terpancar.
"Better check yourself."kata Taeyong.
Jin pun memberikan laptopnya pada si bungsu. Dengan harap-harap cemas, Mark mengambil laptop itu dan membaca pengumuman SNMPTN itu dengan seksama. Bola matanya benar-benar membesar ketika ia selesai membaca. Rasa kecewanya berganti dengan rasa terkejut dan bahagia luar biasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Veni, Vidi, Amavi
Fanfiction[COMPLETED]-We came, We saw, We loved - Karena kita berputar pada satu poros yang sama, dihubungkan oleh suatu benang merah yang sama.