2. Stalker

509 37 0
                                    

Play lagu yang di mulmed ya readers, biar lebih dapat feelingnya
Happy reading:)

Zeo menyeret kakinya yang entah kenapa terasa begitu berat untuk ia jalankan. Mengingat sudah semenjak dua puluh menit bel berbunyi, cowok itu akhirnya  mengerahkan segala tenaganya agar dapat dengan cepat beranjak dari lingkungan sekolah.

Dengan dibuntuti oleh Ridho, teman sekelasnya, Zeo berjalan menuju arah parkiran dimana ia meletakkan  mobilnya. Tentu saja keberadaan Ridho yang berjalan di belakangnya adalah untuk menebeng pulang.

Mata Zeo terkunci ketika mendapati seorang gadis sedang terduduk di lantai dengan sedikit meringis kesakitan. Zeo terdiam di tempatnya. Tidak melangkah maju maupun bergerak mundur. Kehadiran sosok gadis itu seakan membenarkan hipotesisnya bahwa ia akan kembali dipertemukan dengan malaikat berwujud manusia itu untuk yang ketiga kalinya.

"All, are you okay?" Bisma dengan cekatan meneliti keseluruhan bagian tubuh Allisya dari kepala sampai kaki. Tidak ada luka serius. Tidak ada darah yang mengucur keluar. Aman, batinnya.

"Iya, aku nggak kenapa-napa Bi." Allisya bangkit berdiri dari posisinya yang terduduk di lantai koridor sekolah dengan bantuan tangan Bisma.

"Lo kenapa bisa jatuh gitu sih?"

"Aku tadi sibuk ngecek hp makanya nggak ngeliat jalan." Mendengar jawaban Allisya yang terdengar ceroboh membuat Bisma menghela napasnya kasar. Lagi-lagi gadis di hadapannya ini bertindak sembrono.

"All, lo bisa nggak sih hati-hati. Baru juga sehari mau balik sendiri tapi belum jauh aja lo udah jatuh."

"Nggak usah berlebihan deh Bi, aku nggak luka kok. Udah sana kamu balik,  katanya mau rapat." Allisya mendorong bahu Bisma agar kembali menuju ruang rapat. Tapi Bisma terlihat enggan untuk membiarkan Allisya pulang tanpa ia antar.

"Enggak ya All, gue nggak mau ngambil resiko."

Allisya memutar bola matanya jengah. Membujuk Bisma memang tidaklah segampang membujuk anak kecil yang ketika diberi permen akan menurut.

"Fine." Senyum kemenangan tercetak di bibir Bisma. Akhirnya seorang Allisya yang notabene nya adalah gadis yang keras kepala dapat mengalah juga.

Bisma meraih sebelah tangan Allisya dan menuntunnya menuju tempat parkiran berada.

"Zeo!" Ridho menggeplak bahu Zeo dengan keras membuat cowok yang tengah melamun itu terlonjak kaget.

"Sialan, lo ngagetin gue Dho."

"Ya abis lo bengong kayak orang ketempelan aja. Kenapa sih?"

Seakan tersadar akan sesuatu, Zeo segera beranjak menuju dimana mobilnya terparkir. Di belakangnya, Ridho berusaha mengejar langkah ketertinggalannya dengan langkah Zeo.

***

Mobil milik Zeo berhenti di pinggir jalan tak jauh dari tempat Bisma dan Allisya juga berhenti. Kelakuan cowok itu semakin menunjukkan bahwa dirinya sudah seperti seorang penguntit saja. Matanya tak lepas dari sosok Allisya yang sudah berhasil mencuri hatinya.

"Lo suka sama cewek itu?" tanya Ridho yang berada di kursi samping kemudi. Sedari tadi ia hanya dibuat bingung dengan keterdiaman Zao yang mengabaikan seluruh pertanyaannya selama perjalanan.

"Udah punya cowok tuh kayaknya," lanjut Ridho yang pertanyaannya diabaikan kembali oleh Zeo.

"Lo kenal dia?" Kali ini Zeo lah yang bertanya.

"Siapa?"

"Cewek itu," ucap Zeo yang pandangannya masih ia tujukan pada kedua makhluk di depannya dengan jarak beberapa meter.

AlZeo [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang